Bareksa Insight : Investor Asing Borong Saham RI, Reksadana Ini Cuan 16 - 21 Persen
Aksi borong asing didorong pengumuman penyesuaian (rebalancing) saham di Indeks MSCI Indonesia yang mulai berlaku pada 31 Mei 2022
Aksi borong asing didorong pengumuman penyesuaian (rebalancing) saham di Indeks MSCI Indonesia yang mulai berlaku pada 31 Mei 2022
Bareksa.com - Investor asing kembali memborong saham Tanah Air mencapai lebih dari Rp4 triliun dalam sehari. Menurut analisis Bareksa, aksi borong asing didorong pengumuman penyesuaian (rebalancing) saham di Indeks MSCI Indonesia yang mulai berlaku pada 31 Mei 2022.
Indeks ini dikeluarkan oleh lembaga riset internasional, Morgan Stanley dan biasanya digunakan sebagai indeks acuan internasional. Efek rebalancing tersebut turut mendorong lonjakan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), serta mendongkrak kinerja reksadana saham dan reksadana indeks. IHSG pada 31 Mei 2022 naik 1,58 persen ke level 7.148,97.
Sementara itu, pasar obligasi tercatat melemah tipis setelah sebelumnya naik signifikan. Investor diperkirakan mulai lakukan aksi ambil untung bertahap jelang rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dua pekan mendatang.
Promo Terbaru di Bareksa
Namun, menurut analisis Bareksa, masih terdapat potensi penguatan terbatas di reksadana pendapatan tetap basis Surat Berharga Negara (SBN) didorong stabilnya kondisi ekonomi dalam negeri. Selain itu, pekan ini juga terdapat rilis data inflasi yang diproyeksikan masih dalam rentang wajar.
Berdasarkan data id.investing.com (diakses 31/05/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat turun ke level 7,1 persen pada 31 Mei 2022.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Analisis Bareksa memperkirakan reksadana saham dan reksadana indeks akan bergerak terbatas mengingat bursa saham regional Asia dibuka melemah pada perdagangan hari ini (2/6/2022).
Pasar global masih menghadapi ketidakpastian ekonomi akibat kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS dan perang Ukraina - Rusia yang terus berlanjut. Investor global melihat kondisi ekonomi pada kuartal kedua hingga ketiga 2022 akan bertumbuh di level yang cenderung lambat akibat dua faktor tersebut.
Untuk reksadana pendapatan tetap hari ini, analisis Bareksa memprediksi masih berpotensi menguat, terutama yang berbasis Obligasi Negara. Dengan angka inflasi yang lebih terjaga, Bank Indonesia akan bisa sedikit lebih lama menunda kenaikan suku bunga acuan.
Sementara, yield acuan SBN diperkirakan akan bergerak di level 7 - 7,1 persen pada perdagangan hari ini.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Beberapa produk reksadana indeks, reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap yang bisa dipertimbangkan investor dengan profil risiko agresif dan moderat adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 31 Mei 2022)
Reksadana Indeks
Avrist IDX30 : 20,6 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 20,25 persen
Reksadana Saham
Avrist Ada Saham Blue Safir : 21,64 persen
Mandiri Investa Cerdas Bangsa : 16,99 persen
Imbal Hasil 3 Tahun (per 31 Mei 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 32,5 persen
TRAM Strategic Plus : 22,48 persen
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,28 | 0,26% | 4,07% | 7,67% | 8,36% | 19,31% | 38,54% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,66 | 0,28% | 4,21% | 7,11% | 7,47% | 2,78% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.082,94 | 0,60% | 4,03% | 7,41% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.849,98 | 0,54% | 3,90% | 6,98% | 7,39% | 17,50% | 40,64% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.280,85 | 0,84% | 4,06% | 7,03% | 7,41% | 20,32% | 35,75% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.