Grup Djarum Kini Kuasai Hampir 9% Saham SSIA, Ini Total Nilai Akuisisi dan Prospeknya Masuk MSCI
Grup Djarum salip perusahaan konglomerat Prajogo Pangestu yakni TPIA yang sebelumnya mencaplok 6,05% saham SSIA

Grup Djarum salip perusahaan konglomerat Prajogo Pangestu yakni TPIA yang sebelumnya mencaplok 6,05% saham SSIA
Bareksa.com - Grup Djarum, salah satu perusahaan konglomerat bisnis terbesar Tanah Air kembali menambah kepemilikannya di saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), perusahaan pengembang kawasan industri & real estate. Kini total kepemilikannya dikalkulasi mencapai hampir 9% dengan nilai sekitar Rp1 triliun.
Terbaru, dalam pengumumannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) (23/7), manajemen SSIA menyatakan telah mengalokasikan 87,01 juta lembar saham treasuri dalam program kepemilikan saham karyawan dan manajemen (MESOP), yang telah disetujui melalui RUPSLB pada 14 Mei 2020.
Pada 25 Agustus 2023, sebanyak 6,76 juta lembar saham treasuri telah dialihkan kepada jajaran Direksi Perseroan. Dengan pengalihan ini, sisa saham treasuri perseroan menjadi 62,93 juta lembar. Pengalihan saham ini dilakukan melalui pasar negosiasi di bursa dan sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No. 29/2023, sebagaimana disampaikan dalam keterbukaan informasi resmi.
Promo Terbaru di Bareksa
Tabel: Buyback Saham SSIA dan Periodenya
Sumber: SSIA
Kemudian SSIA telah mengalihkan seluruh 62,93 juta lembar saham treasuri yang tersisa pada 22 Juli 2025 kepada PT Dwimuria Investama Andalan (Grup Djarum), perusahaan holding yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan.
Transaksi dilakukan melalui PT Mandiri Sekuritas, dengan harga penjualan Rp2.700 per saham, sesuai rata-rata harga penutupan 90 hari terakhir dan telah memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 29 Tahun 2023. “Dengan transaksi ini, seluruh saham treasuri dari pembelian kembali tahap ketiga telah dialihkan, sehingga perseroan tidak lagi memiliki saham treasuri,” ungkap manajemen SSIA.
Transaksi ini dilakukan di pasar negosiasi senilai Rp169,9 miliar oleh Mandiri Sekuritas (CC) dari Ciptadana Sekuritas (KI).
Selengkapnya baca di sini: SSIA Dinilai Bisa Masuk Indeks MSCI, Catat Transaksi Jumbo di Pasar Nego, Apa Rekomendasinya?
Total Nilai Akuisisi Grup Djarum di SSIA
Akuisisi terbaru saham SSIA oleh Group Djarum tersebut setara 1,33%. Sebelumnya sudah 7,63%, sehingga total kepemilikan Group Djarum di saham SSIA kini menjadi sekitar 421,98 juta lembar saham atau setara hampir 9%.Belum diketahui berapa total dana yang telah dikeluarkan oleh Grup Djarum untuk seluruh akuisisi ini. Namun dengan menggunakan asumsi nilai pasar saham saat ini di kisaran harga Rp2.160, maka nilai kepemilikan Djarum atas saham SSIA sekitar Rp1 triliun.
Kepemilikan Djarum, perusahaan milik duo konglomerat RI kakak-adik Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono di saham SSIA melampaui kepemilikan PT Chandra Asri Pacific (TPIA), perusahaan terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu. Sebelumnya (15/7), TPIA mencaplok saham 6,05% atau 284,84 juta lembar saham saham SSIA dengan nilai diperkirakan mencapai Rp780 miliar.
Menurut data Forbes per Juli 2025, Prajogo kini menjadi orang terkaya nomor 1 RI, sementara Robert dan Michael Hartono di rangking 3 dan 4. Dampak akuisisi saham SSIA ini kemungkinan akan kelihatan di laporan keuangan perseroan di kuartal III 2025 mendatang.
Peluang Masuk Indeks MSCI
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia (22/7), saham SSIA berpeluang besar masuk dalam MSCI Small Cap Index, didorong oleh lonjakan harga saham 82% sepanjang bulan ini (MTD), setelah aksi akusisi oleh Grup Djarum tersebut. MSCI akan mengumumkan hasil tinjauan indeks berikutnya pada 7 Agustus, dan perubahan berlaku mulai 27 Agustus 2025.
Indeks MSCI adalah indeks yang diluncurkan oleh sebuah lembaga riset, MSCI – Morgan Stanley Capital Indonesia untuk mencerminkan pergerakan harga saham pada berbagai kategori yang dibentuk. Indeks MSCI, misalnya MSCI AC World indeks—indeks yang mencerminkan pergerakan harga saham untuk emiten yang ada di negara maju dan negara berkembang. Kemudian, terdapat MSCI Emerging Market Index – indeks yang mencerminkan pergerakan harga saham untuk emiten yang berada di negara-negara berkembang.
Riset Ciptadana Sekuritas Asia (26/6) mengungkapkan kawasan industri milik SSIA, yakni Subang Smartpolitan yang akan menjadi lokasi pembangunan fasilitas baru BYD (Build Your Dreams), perusahaan otomotif dan teknologi asal Tiongkok, bisa mengerek prospek bisnis perseroan. Pabrik BYD di Indonesia dijadwalkan mulai beroperasi pada Januari 2026. Hal ini didukung oleh peningkatan konektivitas logistik seiring Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 kilometer yang mulai beroperasi pada kuartal I 2026.
Tahun lalu (16/5) entitas usaha Grup Djarum, PT Anarawata Puspa Utama bersama PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) sepakat untuk melakukan perjanjian jual beli saham dan pengambilan baru atas PT Suryacipta Swadaya senilai Rp 3,1 triliun. PT Anarawata Puspa terafiliasi dengan PT Bank BCA Syariah, unit usaha Grup Djarum.
Selengkapnya baca di sini: Fasilitas Baru BYD Siap Beroperasi Kerek Prospek SSIA, Target Harga Saham Naik Jadi Segini
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.200,15 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,3 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,95 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,2 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.