Grup Djarum Tambah Kepemilikan di SSIA Jadi 10%, Ini Prospek Sahamnya
Total nilai investasi Grup Djarum diperkirakan sekitar Rp1,14 triliun. Kinerja SSIA di semester I 2025 tertekan

Total nilai investasi Grup Djarum diperkirakan sekitar Rp1,14 triliun. Kinerja SSIA di semester I 2025 tertekan
Bareksa.com - Grup Djarum, melalui perusahaan investasi induknya PT Dwimuria Investama Andalan, terus meningkatkan kepemilikannya di PT Surya Semesta Internusa (SSIA), hingga mencapai 10,04%. Riset Ciptadana Sekuritas Asia (5/8) mengungkap, berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Grup Djarum memulai investasinya di SSIA pada 4 Juli 2025 dengan pembelian awal 247,99 juta saham (5,27%).
Selanjutnya, melalui serangkaian transaksi antara 9 Juli hingga 1 Agustus 2025, Grup Djarum meningkatkan kepemilikannya menjadi 472.368.700 saham, atau setara dengan 10,04%. Dengan asumsi harga penutupan saham SSIA pada hari Senin sebesar Rp2.420 per saham, total nilai investasi Grup Djarum diperkirakan mencapai sekitar Rp1,14 triliun.
Menurut Ciptadana Sekuritas, meskipun arah strategi bisnis Grup Djarum dalam mengintegrasikan operasional kawasan industri SSIA dengan ekosistem bisnisnya yang lebih luas masih belum jelas, namun prospek jangka panjang SSIA dinilai masih postif. Masuknya Grup Djarum menunjukkan ada keyakinan terhadap potensi pertumbuhan SSIA.
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja Keuangan Semester I 2025
SSIA mencatatkan pendapatan konsolidasian Rp2,11 triliun pada semester I 2025, mencerminkan penurunan 9,8% dibandingkan Rp2,34 triliun miliar di periode yang sama tahun lalu. Menurut keterangan resmi perseroan, segmen properti mencatatkan pendapatan Rp338,7 miliar di semester I 2025, tumbuh 20% secara tahunan (YoY), dibandingkan Rp282,2 miliar di semester I 2024.
Sementara itu, sektor konstruksi mencatat pertumbuhan moderat dengan pendapatan Rp1,7 triliun (+6,2% YoY) di semester I 2025, dibandingkan Rp1,6 triliun di semester I 2024. Namun, segmen perhotelan tetap lesu di semester I 2025 dengan pendapatan Rp215,6 miliar (-57,6%) dari sebelumnya Rp508,5 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh renovasi Hotel Melia Bali sejak Oktober 2024 dan akan berganti merek menjadi Paradisus by Melia Bali.
Laba kotor SSIA di semester I 2025 turun 29,1% YoY menjadi Rp439,1 miliar, dari sebelumnya Rp619,5 miliar pada 1H24. EBITDA SSIA di paruh pertama 2025 tercatat Rp106 miliar, menurun dari Rp286,9 miliar pada 1H24. Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh kinerja segmen perhotelan yang mengalami penurunan sementara akibat kegiatan renovasi. EBITDA segmen perhotelan di semester I 2025 turun Rp198,1 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya.
SSIA mencatatkan rugi bersih konsolidasian Rp32,3 miliar di semester I 2025, berbalik dari sebelumnya laba bersih Rp105,6 miliar di semester I 2024. Posisi kas perusahaan tercatat Rp1,68 triliun di semester I 2025, turun 23,4% dari sebelumnya Rp2,19 triliun pada kuartal I 2025. Utang berbunga SSIA Rp1,32 triliun per semester I 2025, naik 32,1% dari Rp1 triliun pada triwulan I 2025. Rasio utang terhadap ekuitas (gearing ratio) per semester I 2025 tercatat 16,8%.
Rekomendasi Saham SSIA
Seiring masuknya Grup Djarum, Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulatif beli saham SSIA dengan support Rp2.200, dan target harga ambil untung di Rp2.600-2.800 per saham. Pada penutupan Senin (4/8), harga saham SSIA ditutup di level Rp2.420.
Tabel: Highlight Keuangan SSIA
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.199,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,11 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,79 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,05 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.