BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Bareksa Insight : Indeks Keyakinan Konsumen Turun, Emas dan Reksadana Ini Prospektif

Abdul Malik11 Oktober 2022
Tags:
Bareksa Insight : Indeks Keyakinan Konsumen Turun, Emas dan Reksadana Ini Prospektif
Ilustrasi indeks keyakinan konsumen yang menurun akibat isu resesi global yang semakin mengemuka, inflasi terus tinggi dan kembali memanasnya konflik Rusia - Ukraina. (Shutterstock)

Isu resesi yang semakin mengemuka, serta konflik geopolitik antara Rusia - Ukraina yang berkepanjangan membuat masyarakat khawatir atas prospek ekonomi ke depan

Bareksa.com - Optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi semakin menurun, ditunjukkan dari pelemahan Indeks Keyakinan Konsumen bulan September 2022 di level 117.2, turun dibandingkan bulan sebelumnya 124.7.

Menurut Tim Analis Bareksa, isu resesi yang semakin mengemuka, serta konflik geopolitik antara Rusia - Ukraina yang berkepanjangan, membuat masyarakat khawatir atas prospek ekonomi ke depan. Namun di sisi lain, memanasnya ketegangan Rusia - Ukraina pasca ledakan jembatan di wilayah Crimea (8/10/2022), diproyeksikan akan mendorong penguatan harga emas dalam jangka pendek.

Baca juga : Bareksa Insight : Ekonomi AS Membaik Dorong Suku Bunga Terus Naik, Reksadana Ini Bakal Ciamik

Promo Terbaru di Bareksa

Sejalan dengan penurunan bursa saham, yield (imbal hasil) acuan obligasi dalam negeri juga melemah pada awal pekan ini (10/10). Pelemahan itu akibat kebijakan ekonomi Amerika Serikat diproyeksikan masih akan ketat dalam beberapa bulan mendatang, terutama jika inflasi masih tinggi. Hal ini juga menyebabkan pelemahan rupiah yang kembali terperosok ke kisaran Rp15.300 per dolar AS. Fluktuasi pasar modal diproyeksikan masih cukup tinggi.

Pasar saham nasional yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (10/10/2022) turun 0,46% ke level 6.994,4. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 10/10/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 7,3%.

Simak juga : Bareksa Insight: Cadangan Devisa Diperkirakan Kuat, Reksadana Ini Bisa Mencuat

Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?

Mempertimbangkan pelemahan indeks keyakinan konsumen dan potensi kembali memanasnya konflik Rusia - Ukraina, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor mencermati 3 hal ini agar investasinya tetap mencatatkan kinerja maksimal :

1. Harga emas diekspektasikan akan berada di kisaran level US$1.690 hingga US$1.750 per ounce. Smart Investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi emas logam mulia dalam jangka pendek, selain sebagai alat diversifikasi investasi.

2. Smart Investor dengan profil risiko agresif dapat melakukan akumulasi investasi secara bertahap di reksadana saham dan reksadana indeks di level IHSG saat ini, dengan memanfaatkan fluktuasi untuk tujuan investasi jangka pendek.

3. Sementara, untuk Smart Investor dengan profil risiko moderat juga dapat melakukan akumulasi investasi secara bertahap di reksadana pendapatan tetap berbasis Surat Berharga Negara (SBN), jika yield SBN acuan kembali menyentuh di atas level 7.4%, serta porsi investasi yang cukup di reksadana pasar uang.

Lihat juga : Bareksa Insight : OPEC+ Pangkas Produksi Minyak, Apa Dampaknya ke Reksadana?

Beberapa produk reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan oleh Smart Investor dengan profil risiko konservatif, moderat dan agresif ialah sebagai berikut :

Imbal Hasil 3 Tahun (per 10 Oktober 2022)

Reksadana Pasar Uang

Syailendra Dana Kas : 14,97%
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 12,77%

Reksadana Pendapatan Tetap

TRIM Dana Tetap 2 : 17,42%
Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A : 18,72%

Imbal Hasil 1 Tahun (per 10 Oktober 2022)

Reksadana Indeks

BNP Paribas Sri Kehati : 13,43%
Allianz SRI KEHATI Index Fund : 13,28%

Reksadana Saham

Bahana Dana Prima : 14,27%
Schroder Dana Prestasi Plus : 8,85%

Baca juga : Bareksa Insight : Kenaikan Agresif Bunga Acuan Berpotensi Mereda, Cuan Reksadana Ini Bisa Meroket

Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Baca juga : Bareksa Insight : Harga BBM Naik, Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Investasi Sekarang

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.



Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua