BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Bareksa Insight : Inflasi RI Stabil, Simak Rekomendasi Investasi Reksadana Berikut Ini

Abdul Malik03 Juni 2022
Tags:
Bareksa Insight : Inflasi RI Stabil, Simak Rekomendasi Investasi Reksadana Berikut Ini
Pedagang sayur melayani pembeli di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Selasa (2/1). Stabilnya angka inflasi jadi sentimen positif yang bisa mendorong kinerja IHSG, reksadana dan SBN. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Inflasi bulan Mei 2022 tercatat 3,55 persen secara tahunan (YOY), sedikit lebih tinggi dibandingkan April

Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi bulan Mei 2022 tercatat 3,55 persen secara tahunan (YOY). Angka itu sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan April yang sebesar 3,47 persen.

Secara bulanan, inflasi di Indonesia mengalami penurunan dibandingkan April 2022 dengan inflasi secara bulanan 0,4 persen pada Mei 2022. Menurut analisis Bareksa, peningkatan inflasi Mei dikarenakan kenaikan harga bahan pokok dan adanya hari besar keagamaan yang secara historis memang mendongkrak permintaan, sehingga mendorong inflasi lebih tinggi.

Sementara itu, untuk pasar obligasi, seiring masih stabilnya inflasi pada Mei 2022 membuat imbal hasil (yield) obligasi bertahan di level 7,04 persen pada perdagangan kemarin.

Promo Terbaru di Bareksa

Analisis Bareksa menilai, dengan stabilnya inflasi, maka kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia akan cenderung lebih lambat dibandingkan proyeksi sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 02 Juni 2022 turun tipis 0,003 persen ke level 7.148,72. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 02/06/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 7,1 persen pada 02 Juni 2022.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa

Apa yang bisa dilakukan Investor?

Analisis Bareksa melihat reksadana saham dan reksadana indeks hari ini akan bergerak menguat mengikuti pergerakan bursa regional Asia yang menguat pada pembukaan perdagangan hari ini.

Para pelaku pasar sedang memantau hasil pertemuan negara-negara produsen minyak (OPEC+) yang memutuskan untuk menaikan produksi untuk menjaga stabilitas harga minyak dunia.

Analisis Bareksa memprediksi upaya negara-negara anggota OPEC+ akan menjadi upaya yang bagus untuk menjaga inflasi di dunia sedikit lebih stabil.

Untuk reksadana pendapatan tetap, analisis Bareksa memperkirakan hari ini masih akan bergerak menguat dengan yield akan berada di level 7 - 7,05 persen pada perdagangan hari ini.

Analisis Bareksa juga melihat ekspektasi investor domestik dan asing terhadap perekonomian Indonesia yang membaik bisa menjadi katalis positif yang bisa mendongkrak pembelian Surat Berharga Negara (SBN).

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa

Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks dengan kinerja ciamik yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko moderat dan agresif adalah sebagai berikut :

Imbal Hasil 1 Tahun (per 2 Juni 2022)

Reksadana Indeks

Avrist IDX30 : 16,61 persen
Allianz Sri Kehati Index Fund : 19,67 persen

Reksadana Saham

Trim Kapital : 19,21 persen
Eastspring Investments Alpha Navigator kelas A: 14,63 persen

Imbal Hasil 3 Tahun (per 31 Mei 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 32,54 persen
TRAM Strategic Plus : 22,68 persen

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua