BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Bareksa Update : Investor Tunggu Hasil Rapat The Fed, Reksadana Ini Ciamik

Bareksa24 Januari 2022
Tags:
Bareksa Update : Investor Tunggu Hasil Rapat The Fed, Reksadana Ini Ciamik
Ilustrasi investor menanti hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terkait keputusa penaikan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) yang berdampak ke pasar keuangan termasuk IHSG, reksadana dan SBN. (shutterstock)

Investor masih mencermati hasil rapat Dewan Gubernur The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) pada hari Selasa dan Rabu pekan ini

Bareksa.com - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (24/1/2022) diproyeksikan masih akan bergerak terbatas, menyusul Bursa Saham Asia yang dibuka melemah pada hari ini.

Terbatasnya pergerakan indeks saham Tanah Air, setelah pada akhir pekan lalu IHSG ditutup di atas 6.700 -an. Indeks saham sepanjang pekan lalu atau pekan ketiga Januari 2022 merosot dalam 3 hari beruntun, namun sukses bangkit dan melesat pada Kamis dan Jumat.

IHSG berhasil ditutup naik 1,5 persen ke level 6.726,37 pada Jumat (21/1/2022). Secara mingguan indeks saham naik 0,49 persen. Level penutupan akhir pekan lalu merupakan rekor tertinggi IHSG sepanjang masa, melampaui rekor sebelumnya di 6.723 pada 22 November lalu.

Promo Terbaru di Bareksa

Menurut analisis Bareksa, potensi terbatasnya pergerakan IHSG hari ini juga dipengaruhi sentimen dari dalam negeri yakni kasus Covid-19 yang terus meningkat, bahkan mencapai 3.205 kasus baru pada Sabtu lalu.

Dari pasar obligasi, investor masih mencermati hasil rapat Dewan Gubernur The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) pada hari Selasa dan Rabu pekan ini. Investor global melepas kepemilikan aset berisiko pada pekan lalu, untuk bersiap-siap merespons keputusan The Fed yang akan mengetatkan kebijakan moneternya.

Berdasarkan data id.investing.com (diakses 21/01/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,4 persen pada 21 Januari 2022.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa​

Di tengah potensi terbatasnya pergerakan pasar saham dan tekanan di pasar obligasi akibat investor global yang sedang wait and see (menanti) keputusan The Fed, investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa mempertimbangkan beberapa reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks dengan kinerja ciamik berikut ini :

Imbal hasil 3 Tahun (per 21 Januari 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 32,55 persen
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 31,57 persen

Imbal Hasil 6 Bulan (per 21 Januari 2022)

Reksadana Saham

BNI-AM Inspiring Fund : 11,22 persen
Mandiri Investa Cerdas Bangsa : 11 persen

Reksadana Indeks

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 18,98 persen
RHB Sri Kehati : 17 persen

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Bareksa's Investor Navigator

Reksadana

Analisis Bareksa melihat kinerja reksadana saham akan kembali bergerak terbatas sebab pada Jumat lalu, IHSG sudah melewati angka 6.700. Investor dapat kembali melakukan pembelian di saat IHSG kembali mengalami koreksi di level 6.600 - 6.650.

Untuk reksadana pendapatan tetap diproyeksikan masih akan mengalami tekanan hingga hasil Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) the Fed keluar dengan keputusan seberapa besar kenaikan suku bunga di awal untuk menekan inflasi yang tinggi di Amerika Serikat.

(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/AM)

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua