BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Sri Mulyani Dorong ASN Borong SBR014, Ini Kontribusinya Terhadap Penjualan SBN Ritel

Abdul Malik23 Juli 2025
Tags:
Sri Mulyani Dorong ASN Borong SBR014, Ini Kontribusinya Terhadap Penjualan SBN Ritel
Ilustrasi pegawai negeri sipil (PNS) atau aparatur sipil negara (ASN) yang gembira karena gaji ke-13 cair dan mendapatkan cuan dari hasil investasinya di reksadana, SBN dan emas. (Shutterstock)

Saat masih aktif bekerja, ASN menerima banyak tunjangan. Tapi begitu pensiun, penghasilan langsung turun drastis

Bareksa.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui Kementerian Keuangan mendorong para aparatur sipil negara (ASN) agar berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR014. Sebab selain menawarkan kupon menarik, SBR014 dinilai aman dan fleksibel.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara gaya hidup sehat dan kesadaran mengelola keuangan sejak dini agar bisa menikmati masa pensiun yang layak.

Menurutnya, saat masih aktif bekerja, ASN menerima banyak tunjangan. Tapi begitu pensiun, penghasilan langsung turun drastis. "Di Indonesia, rata-rata penghasilan pensiun turun sekitar 20% dibanding saat masih bekerja," ujarnya dalam acara SBRun Road To ASN Run 2025 di Jakarta, dilansir Antara (20/7).

Promo Terbaru di Bareksa

Investasi SBR014 di Sini

Deni mengingatkan penghasilan ASN akan turun drastis saat pensiun. Karena itu, penting membangun kebiasaan investasi sejak dini, bukan soal besar nominalnya, tapi konsistensi menabung secara rutin. Dia mencontohkan, investasi rutin Rp1 juta per bulan di SBR dalam 5 tahun bisa menghasilkan dana hampir Rp350 juta, dan dalam 10 tahun ditaksir mencapai Rp820 juta. “Investasi itu seperti lari, yang penting konsisten dan disiplin,” ujarnya.

Plt Direktur SUN DJPPR Kemenkeu, Novi Puspita Wardani, menambahkan SBR cocok untuk ASN karena aman, bisa dibeli online, nilai investasi mulai dari Rp1 juta, dan punya fitur early redemption hingga 50% sebelum jatuh tempo.Selain jadi instrumen keuangan pribadi, SBR juga membantu pembiayaan negara, seperti proyek Stasiun Tanah Abang. Acara edukasi investasi SBRun ini diikuti lebih dari 500 ASN dan mitra distribusi SBR seri SBR014T2 & SBR014T4.

Baca juga: Cara Cerdas Kalahkan Inflasi, Siapkan Biaya Pendidikan S1 Anak di SBR014

Investasi SBR014 di Sini

Data Jumlah ASN

Menurut data statistik ASN yang dirilis Badan Kepegawaian Negara (BKN), pada semester II 2024, jumlah ASN mencapai 4,73 juta pegawai. Komposisi ASN 75% merupakan pegawai negeri sipil (PNS) dan 25% pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Dari angka itu, 78% atau 3,7 juta merupakan ASN di instansi daerah dan 22% atau 1,02 juta merupakan ASN di instansi pusat.

Grafik: Statistik Jumlah ASN

Illustration

Sumber: BKN

Jumlah PNS di semester II 2024 mencapai 3,56 juta pegawai, dengan komposisi terbesar di golongan III yang mencapai 63% atau 2,26 juta pegawai dan 22% golongan 4 atau mencapai 787 ribu pegawai. PNS golongan I biasanya diisi oleh pegawai lulusan SMP, golongan II lulusan SMA dan D3, golongan IV lulusan S1 dan golongan IV lulusan S2 dan S3.

Grafik: Komposisi PNS

Illustration

Sumber: BKN

Investasi SBR014 di Sini

Mengutip Kompas.com, gaji pokok PNS 2025 untuk golongan I di kisaran Rp1,6-2,9 juta per bulan, golongan sekitar Rp2,1-4,1 juta per bulan, golongan III Rp2,7-5,1 juta per bulan, serta golongan IV Rp3,2-6,3 juta per bulan. Selain gaji pokok, PNS juga menerima tunjangan yang besarannya bervariasi, seperti tunjangan keluarga, tunjangan makan, tunjangan jabatan, dan tunjangan kinerja.

Tunjangan keluarga diberikan kepada PNS yang memiliki anak di bawah 21 tahun dan belum punya penghasilan sendiri, besarannya 2% dari gaji pokok dan maksimal untuk 2 anak. Kemudian tunjangan suami/istri 10% dari gaji pokok. Selanjutnya, tunjangan makan nilainya Rp35-40.000 per hari tergantung jabatan dan golongannya. Tunjangan jabatan golongan I-IV mulai Rp360 ribu hingga Rp5,5 juta per bulan.

Terakhir adalah tunjangan kinerja yang besarannya bergantung pada capaian kinerja dan evaluasi jabatan, kompleksitas pekerjaan, lingkungan kerja dan lainnya. Nilainya dihitung berdasarkan poin antara 190 hingga 4.370, di mana nilai indeksnya senilai Rp5.000 per poin.

Misalnya seorang PNS dengan nilai jabatan 4.000, maka memperoleh tunjangan kinerja Rp20 juta per bulan. Namun hingga saat ini tidak ada data resmi yang dipublikasi pemerintah soal berapa jumlah PNS dengan gaji dan tunjangan di atas Rp20 juta per bulan. Karena itu, PNS golongan III-IV dengan tunjangan kinerja besar paling berpeluang untuk berinvestasi di SBN Ritel. Jumlah total PNS di dua golongan ini sekitar 3 juta pegawai.

Baca juga: SBR104 Laku Keras! Begini Tren Pertumbuhan Penjualan SBN Ritel & Jumlah Investor

Investasi SBR014 di Sini

Kontribusi ASN di SBN Ritel

Mengutip data DJPPR Kemenkeu, berdasarkan realisasi penjualan beberapa seri SBN Ritel tahun ini yakni Sukuk Tabungan (ST) seri ST014, Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027, serta Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR022, hanya ORI027 yang menyajikan data lengkap komposisi investornya. Berikut rinciannya:

Tabel: Komposisi Investor ORI027 Berdasarkan Usia dan Profesi

Kelompok

Jumlah Investor (%) ORI027T3 dan ORI027T6

Usia*

1

Generasi Z (>2000)

4,5%

2

Generasi Milenial (1980 – 2000)

45,9%

3

Generasi X (1965 – 1979)

31,5%

4

Generasi Baby Boomers (1946 – 1964)

17,1%

5

Generasi Tradisionalis (≤1945)

1,0%

Profesi

1

Pegawai Swasta

33,8%

2

Wiraswasta

21,1%

3

Pelajar/Mahasiswa

9,9%

4

Ibu Rumah Tangga

9,5%

5

PNS/ TNI/ Polri

6,9%

6

Profesional

3,8%

7

Pensiunan

3,2%

8

Pegawai Otoritas/Lembaga/BUMN/BUMD

3,1%

9

Lainnya

8,6%

Sumber: DJPPR Kemenkeu

Tercatat kontribusi PNS/TNI/Polri di penjualan ORI027 hanya 6,9%, lebih rendah dari kontribusi ibu rumah tangga 9,5% dan pelajar/mahasiswa 9,9%. Kontributor terbesar masih oleh pegawai swasta 33,8% dan 21,1%. Total investor ORI027T3 dan ORI027T6 mencapai 86.624 investor. Artinya jumlah PNS/TNI/Polri yang berinvestasi di ORI027 sekitar 5.977 investor.

Senada kontributor terbesar di penjualan ST014 dan SR022 juga masih oleh pegawai swasta masing-masing 34,5%, serta pemesanan dengan volume atau nilai terbesar oleh wiraswasta atau pengusaha masing-masing 30,8% dan 38%.

Baca juga: SBR014T2 Laris Manis! SBR014 Tenor Pendek Diminati, Ini Kuponnya vs Bunga Deposito & Yield SBN

Investasi SBR014 di Sini

Keuntungan Investasi di SBR014

Kementerian Keuangan menetapkan imbal hasil SBR014 tenor 2 tahun atau SBR014T2 minimal 6,25% dan tenor 4 tahun atau SBR014T4 minimal 6,35%. Masa penawaran SBR014 berlangsung pada 14 Juli hingga 7 Agustus 2025. Kupon ini sangat menarik di tengah tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dan bunga deposito.

Daya tarik SBR014 karena kuponnya lebih menarik dari bunga deposito dan bahkan lebih tinggi dari imbal hasil (yield) SBN tenor yang sama di pasar sekunder. Mengutip data PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) (22/7), yield SBN di pasar sekunder untuk tenor 2 tahun hanya 5,87% dan tenor 4 tahun 6,08%, lebih rendah dari kupon yang ditawarkan SBR014.

Tabel: Yield SBN di Pasar Sekunder

Illustration

Sumber: PHEI, data dikutip per 22/7/2025

Adapun saat ini bank-bank besar Tanah Air menawarkan bunga deposito rupiah tenor 12 bulan di kisaran 2,5-3%. Kemudian, Tingkat Bunga Penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk simpanan rupiah di level 4% berlaku periode 1 Juni-30 September 2025.

Baca juga: Cara Cerdas Kalahkan Inflasi, Siapkan Biaya Pendidikan S1 Anak di SBR014

Investasi SBR014 di Sini

Pajak kupon SBR014 juga lebih rendah hanya 10%, dibandingkan bunga deposito yang terkena pajak 20%. Setelah dipotong pajak, maka kupon bersih SBR014T2 jadi 5,63% dan imbal hasil bersih SBR014T4 jadi 5,72%. Nilai imbalan itu lebih besar 2 kali lipat dari bunga bersih deposito bank-bank besar di kisaran 2-2,4%.

Grafik: Imbal Hasil Bersih SBR014 vs Deposito

Illustration

Sumber: Kemenkeu, LPS, Bank BUMN, diolah Bareksa

Ditambah dengan fitur kupon floating with floor, investor tetap mendapatkan proteksi dari risiko penurunan suku bunga, sambil tetap berpeluang mendapatkan imbal hasil yang meningkat jika suku bunga acuan naik.

Apalagi usai Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan jadi 5,25% (16/7), bank sentral dalam pernyataannya juga membuka ruang penurunan BI Rate lagi di masa mendatang. Hal ini menyiratkan kupon SBN Ritel seri berikutnya berpeluang lebih rendah dari SBR014. Selain itu, tren penurunan suku bunga BI biasanya juga akan disusul penurunan bunga deposito perbankan. Sehingga, SBR014 akan jadi semakin menarik dibandingkan deposito.

Baca juga: BI Rate Turun Jadi 5,25%, Investasi SBR014 Semakin Menarik dari Deposito

Investasi SBR014 di Sini

Syarat dan Ketentuan Investasi SBR014

Nilai investasi SBR014 minimal Rp1 juta dan kelipatannya. Maksimal investasi Rp5 miliar untuk SBR014T2 dan Rp10 miliar untuk SBR014T4. Sehingga kuota maksimal per investor senilai Rp15 miliar.

Tabel: Struktur Penerbiatan SBR014T2 dan SBR014T4:

Keterangan
SBR014T2
SBR014T4

Target

Rp15.000.000.000.000 (Rp15 triliun)

Penerbit

Pemerintah Republik Indonesia

Bentuk

Tanpa warkat dan tidak dapat diperdagangkan

Masa Penawaran

Senin, 14 Juli s.d. Kamis, 7 Agustus 2025

Tanggal Penetapan

Senin, 11 Agustus 2025

Setelmen

Rabu, 13 Agustus 2025

Pencatatan di Bursa

Kamis, 14 Agustus 2025

Jatuh Tempo

10 Agustus 2027 (Tenor 2 tahun)

10 Agustus 2029 (Tenor 4 tahun)

Nilai Nominal per Unit, Minimum Pemesanan & Kelipatan

Rp1.000.000,

Maksimum Pemesanan

Rp5.000.000.000

Rp10.000.000.000

Jenis Kupon

Mengambang dengan kupon minimal (floating with floor)

Tingkat kupon

- 6,25% untuk tenor 2 tahun atau SBR014T2 dan 6,35% untuk tenor 4 tahun atau SBR014T4 (untuk periode 3 bulan pertama 13 Agustus - 10 November 2025) Berasal dari suku bunga acuan saat penetapan kupon ditambah fix spread yang ditetapkan.

- Tingkat kupon untuk periode tiga bulan pertama tersebut berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor).

- Tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.

Sumber: Kemenkeu​

Baca juga: Beli SBR014 di Bareksa, Ini Cara Bayar SBN Pakai Virtual Account Tokopedia hingga Rp10 Miliar

Investasi SBR014 di Sini

Simulasi Imbal Hasil SBR014

Imbal hasil bersih dari hasil investasi di SBR014 baik T2 dan T4 sebagaimana tertera dalam tabel berikut:

Tabel: Simulasi Kupon SBR014T2 per Bulan (Rp)

Investasi
Kupon per Bulan
Pajak 10%
Kupon Neto per Bulan

1 Juta

5.208

521

4.687

10 Juta

52.080

5.208

46.872

100 Juta

520.800

52.080

468.720

500 Juta

2.604.000

260.400

2.343.600

1 Miliar

5.208.000

520.800

4.687.200

5 Miliar

26.040.000

2.604.000

23.436.000

Tabel: Simulasi Kupon SBR014T4 per Bulan (Rp)

Pembelian
Kupon per Bulan
Pajak 10%
Kupon Neto per Bulan

1 Juta

5.292

529

4.763

10 Juta

52.920

5.292

47.628

100 Juta

529.200

52.920

476.280

500 Juta

2.646.000

264.600

2.381.400

1 Miliar

5.292.000

529.200

4.762.800

5 Miliar

26.460.000

2.646.000

23.814.000

10 Miliar

52.920.000

5.292.000

47.628.000

Sumber: Kemenkeu​

Baca juga: Cara Hitung Kupon Bersih SBR014 Bulanan, Passive Income hingga Rp71 Juta

Investasi SBR014 di Sini

Peluang Triple Cuan di Bareksa

Dengan investasi SBR014 di Super App Investasi Bareksa, berpeluang meraih double cuan, yakni imbal hasil dari Kemenkeu dan hadiah cashback uang tunai dan Grand Prize dari Bareksa. Hadiah tersebut di antaranya:

- Cashback tunai hingga Rp100.000 untuk investor baru (kode promo NEWSBR14)
- Cashback tunai hingga Rp50 juta untuk semua investor (kode promo BARSBR14)
- Grand Prize total Rp200 juta untuk investor setia Bareksa yang mengoleksi SBN 2025
- Plus cashback ekstra Rp10.000 untuk pembayaran via Tokopedia pakai kode: TKPDBAREKSA

Selengkapnya baca di sini: Promo SBN Ritel: Beli SBR014, Berhadiah Cashback Tunai hingga Rp50 Juta

Investasi SBR014 di Sini

Bareksa Midis SBN Terbaik

Sebagai informasi, Super App Investasi Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.

Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:

- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021

Investasi SBR014 di Sini

(Rahmat Hidayat/AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Empty Illustration

Produk Belum Tersedia

Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua