Kinerja BMRI Kuartal I 2025 Sesuai Ekspektasi, Ini Rekomendasi Sahamnya!
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri masih tertinggi dibandingkan bank besar lainnya

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri masih tertinggi dibandingkan bank besar lainnya
Bareksa.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melaporkan pertumbuhan laba bersih 4% secara tahunan (YoY), namun menurun 4% secara kuartal per kuartal (QoQ) menjadi Rp13,2 triliun pada kuartal pertama 2025. Menurut riset Ciptadana Sekuritas (30/5), secara keseluruhan, kinerja BMRI sejalan dengan ekspektasi konsensus analis, mencerminkan pencapaian 22-23% dari estimasi laba penuh tahun 2025, atau setara dengan rata-rata historis 23%.
Namun, laba bersih BMRI tertekan akibat penyusutan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dan lonjakan beban operasional (opex). NIM turun signifikan 30bps YoY dan minus 40bps QoQ menjadi 4,8%, disebabkan oleh menurunnya imbal hasil aset, meskipun biaya dana (cost of fund/CoF) tetap stabil. Manajemen BMRI tetap optimistis NIM akan pulih dan berada di kisaran 5,0–5,2% di tahun 2025, seiring proyeksi pemulihan margin pada paruh kedua tahun ini.
Pendapatan non-bunga BMRI tumbuh 16% YoY, meskipun sebagian besar berasal dari item biaya tak berulang (non-recurring fees), seperti kontribusi anak perusahaan, pemulihan kredit, serta pendapatan valuta asing dan surat utang. Di sisi lain, biaya operasional (opex) meningkat tajam 18% YoY, lebih tinggi dari estimasi, akibat kenaikan biaya umum dan cadangan kerugian. Rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) mencapai 40,8%. Manajemen BMRI menargetkan CIR bisa ditekan ke bawah 40% di 2025.
Promo Terbaru di Bareksa
Biaya kredit (cost of credit/CoC) tetap solid di 0,9% pada kuartal I 2025, dibandingkan 0,6% di kuartal IV 2024 dan 1% di kuartal I 20224). Hal ini menunjukkan manajemen risiko kredit yang tetap terjaga dengan baik.
Poin Penting:
- Laba bersih BMRI tumbuh 4% YoY menjadi Rp13,2 triliun (turun 4% QoQ).
- NIM tertekan menjadi 4,8% (-30bps YoY, -40bps QoQ).
- Pendapatan non-bunga tumbuh 16% YoY, terutama dari item non-berulang.
- Opex naik 18% YoY, mendorong CIR ke 40,8%.
- CoC stabil di level rendah, 0,9% pada 1Q25.
Repricing Kredit Berlangsung, Namun Yield Masih Lemah
BMRI terus melakukan penyesuaian harga kredit, terutama pada segmen komersial (+20bps QoQ) dan konsumer (+10bps QoQ). Namun demikian, yield kredit secara keseluruhan tetap menurun 10bps YoY dan berkurang 40bps QoQ. Hal ini disebabkan oleh penurunan yield pada pinjaman korporasi berdenominasi valas (-30bps QoQ), seiring tren penurunan suku bunga Secured Overnight Financing Rate (SOFR).
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri masih tertinggi dibandingkan bank besar lainnya, tumbuh 16,6% YoY, meskipun melambat secara kuartalan menjadi 0,1% QoQ. Ini mencerminkan strategi bank untuk menjaga pertumbuhan kredit di bawah pertumbuhan DPK.
Pertumbuhan kredit dipimpin oleh:
- Kredit komersial: +21% YoY, +1% QoQ
- Anak perusahaan: +15% YoY, +3% QoQ
- Kredit korporasi melambat: -2% QoQ (meski masih +20% YoY)
Pertumbuhan DPK meningkat menjadi 11% YoY (3% QoQ), dengan:
- Tabungan: +12% YoY
- Deposito berjangka: +19% YoY (+12% QoQ)
- Rasio LDR turun menjadi 92,9% (vs. 95,5% di 4Q24), tetap dalam target 90–95%
Bank Mandiri mempertahankan kualitas aset yang kuat, dengan NPL tetap rendah di 1,2% (tidak berubah dari tahun sebelumnya), terendah di antara bank besar lainnya. Rasio pembiayaan berisiko (loan at risk/LAR) meningkat menjadi 7,3% (dibandingkan. 6,8% di kuartal IV 2024), tren yang juga terlihat di sektor perbankan lain karena pembatasan pinjaman kolektibilitas 1. Namun, manajemen BMRI tetap mempertahankan target biaya kredit (CoC) di kisaran 1–1,2% untuk tahun 2025.
Rekomendasi Saham BMRI
Ciptadana Sekuritas menurunkan estimasi laba BMRI sebesar 4% untuk periode 2025–2027, akibat proyeksi kenaikan opex.
Meski begitu, rekomendasi saham BMRI tetap dipertahankan beli (BUY) dengan target harga baru 2025 di Rp7.050 per saham (direvisi turun dari sebelumnya Rp7.750 per saham), mencerminkan valuasi rasio harga saham terhadap nilai huku (PBV) 2,2x di 2025.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.129,29 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.116,59 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.092,39 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.902,46 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.033,44 | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.