BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

MIrae Prediksi IHSG Desember Bergerak Terbatas, Bagaimana Peluang Reksadana Saham?

Abdul Malik13 Desember 2021
Tags:
MIrae Prediksi IHSG Desember Bergerak Terbatas, Bagaimana Peluang Reksadana Saham?
Ilustrasi lonjakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seiring prospek positif ekonomi nasional dan derasnya arus dana asing masuk ke pasar saham, sehingga turut mendongkrak kinerja reksadana dan SBN. (Shutterstock)

Mirae Asset memperkirakan IHSG pada Desember 2021 akan bergerak terbatas di rentang 6.394 hingga 6.687

Bareksa.com - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Desember 2021 akan bergerak terbatas di rentang 6.394 hingga 6.687. Terbatasnya pergerakan IHSG ini diharapkan tidak berdampak negatif bagi reksadana saham.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina menjelaskan, pasca menguat 4,8 persen pada Oktober 2021, IHSG sempat mencapai level tertingginya di 6.754 pada perdagangan November. Namun secara keseluruhan, IHSG pada November 2021 menurun 0,9 persen dibandingkan Oktober 2021.

"Pelemahan ini tidak lepas dari perkembangan Covid-19 varian Omicron yang mulai menyebar di berbagai negara sejak akhir November lalu," jelas Martha dalam acara Media Briefing secara Virtual dikutip, Jumat (10/12).

Promo Terbaru di Bareksa

Pada Desember ini, Mirae Asset memproyeksi IHSG akan bergerak di rentang terbatas karena ketidakpastian pemulihan ekonomi pasca penyebaran varian Omicron. Secara teknikal, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 6.394 hingga 6.687.

Sementara itu, rencana Federal Reserve untuk mempercepat penyelesaian tapering dan proyeksi kenaikan Fed Rate (suku bunga Federal Reserve) juga menjadi katalis negatif bagi IHSG. Meski begitu, Martha masih melihat adanya peluang terjadi window dressing pada akhir tahun sehingga bisa menjadi kesempatan investasi di saham-saham tertentu.

Kondisi Makro Ekonomi

Sementara itu, fundamental makro ekonomi domestik masih tetap kuat. Bahkan lembaga pemeringkat global Fitch Ratings kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada peringkat BBB (investment grade) dengan outlook stabil. Membaiknya permintaan domestik ini menyebabkan tingkat inflasi Indonesia terkendali di level 1,75 persen pada November 2021.

Di sisi lain, indeks keyakinan konsumen per November 2021 berada di level optimistis pada angka 118,5. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menilai angka tersebut merefleksikan terjadinya peningkatan aktivitas ekonomi dan penghasilan masyarakat secara signifikan.

Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa Indonesia per November 2021 mencapai US$145,9 miliar, naik US$40 miliar dibandingkan cadangan devisa pada Oktober lalu. Kenaikan cadangan devisa ini menjadi landasan kuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi, sistem keuangan, serta mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Secara global, pemulihan ekonomi masih berlanjut seiring dengan meningkatnya kinerja PMI Manufaktur Global selama 17 bulan berturut-turut dengan angka indeks 54,1 per November 2021. Indonesia juga mencatatkan kinerja PMI Manufaktur yang ekspansif per November 2021 ini pada angka 53,9, meski turun dari angka sebelumnya 57,2.

Terbatasnya pergerakan IHSG ini sedikit banyak bisa berpengaruh kepada instrumen investasi berbasis saham seperti reksadana saham. Meski begitu, berdasarkan data Bareksa, dari 45 produk reksadana yang ada, hanya 10 produk di antaranya yang membukukan tingkat pengembalian (return) negatif dalam satu tahun (per 9 Desember 2021).

Sementara 35 produk produk reksadana saham lainnya membukukan return positif dengan Manulife Saham Andalan yang membukukan return tertinggi, yakni 31,37 persen dalam setahun.

Secara jangka panjang, yakni dalam lima tahun, reksadana saham juga membukukan return naik signifikan. Sucorinvest Sharia Equity Fund dan Sucorinvest Maxi Fund bahkan membukukan return 81,07 persen dan 79,72 persen dalam 5 tahun.

(K09/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.



Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,46

Up0,53%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua