BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Meski Indeks Tertekan, Reksadana Saham Berhasil Dominasi Imbalan Tertinggi Harian

Abdul Malik16 September 2021
Tags:
Meski Indeks Tertekan, Reksadana Saham Berhasil Dominasi Imbalan Tertinggi Harian
Ilustrasi investasi di reksadana saham. (Shutterstock)

Investor asing terlihat lebih dominan memborong saham Tanah Air dengan catatan aksi beli bersih Rp363,11 miliar di pasar reguler

Bareksa.com - Mengakhiri perdagangan Rabu (15/9/2021), pasar saham Indonesia harus rela berakhir pada zona merah di tengah sentimen positif yang datang dari rilis data ekonomi berupa neraca perdagangan.

Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,31 persen ke level 6.110,23. Aktivitas perdagangan tergolong cukup ramai dengan nilai transaksi yang mencapai Rp11,57 triliun dan investor asing terlihat lebih dominan memborong saham Tanah Air dengan catatan aksi beli bersih (net buy) Rp363,11 miliar di pasar reguler.

Pergerakan IHSG cenderung terseret arus bursa Asia yang bergerak melemah pada perdagangan kemarin. Indeks Shanghai Composite (China) terkoreksi 0,17 persen, Nikkei (Jepang) melemah 0,52 persen dan Straits Times (Singapura) berkurang 0,68 persen, dan Hang Seng (Hong Kong) anjlok 1,84 persen. Hanya KOSPI (Korea Selatan) yang terpantau naik tipis 0,15 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Pasar saham Asia terpantau berjatuhan setelah setelah data penjualan ritel China tumbuh lebih rendah dari yang diharapkan pasar pada Agustus 2021. Angka penjualan ritel China tumbuh 2,5 persen, lebih rendah dari perkiraan analis dalam polling Reuters 7 persen.

Meskipun sentimen di Asia cenderung memburuk, namun sebenarnya dari sentimen dalam negeri cukup positif kemarin, di mana rilis data perdagangan internasional RI periode Agustus 2021 tercatat kembali tumbuh.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia pada Agustus 2021 tumbuh 64,1 persen secara tahunan (year on year/YoY), jauh lebih tinggi dari hasil poling yang dihimpun CNBC Indonesia yang meramal tumbuh 36,5 persen (YoY).

Sementara impor tercatat tumbuh 55,26 persen (YoY), juga jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan konsensus yang memprediksi tumbuh 44,29 persen (YoY).

Neraca dagang aktual bulan Agustus 2021 tercatat mencapai US$4,74 miliar tertinggi sejak tahun 2006 dan dua kali lebih tinggi dari ramalan konsensus di angka US$2,32 miliar.

Reksadana Saham Dominasi Return Harian

Kondisi pasar saham Indonesia yang terkoreksi pada perdagangan kemarin, secara umum turut menahan kinerja reksadana saham yang memang mengalokasikan sedikitnya 80 persen portofolionya ke dalam aset berupa ekuitas tersebut.

Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham mengalami koreksi 0,14 persen, sementara indeks reksadana saham syariah masih mampu naik tipis 0,02 persen.

Illustration

Sumber: Bareksa

Secara lebih rinci, produk reksadana saham ternyata masih mampu mendominasi kinerja positif pada perdagangan kemarin.

Berdasarkan top 10 reksadana imbal hasil (return) harian tertinggi pada perdagangan kemarin, 6 di antaranya ditempati oleh produk reksadana saham, sementara 4 lainnya diraih produk reksadana campuran.

Illustration

Sumber: Bareksa

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah instrumen aset saham atau efek ekuitas. Reksadana jenis ini berisiko berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.

Maka dari itu, reksadana saham yang agresif disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang (>5 tahun). Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua