Rekomendasi Saham Hari Ini BBCA, BBRI & ICBP, Wacana Aturan Baru MSCI Bayangi IHSG
Hari ini (28/10), IHSG diperkirakan bergerak di rentang 7.959 (support) – 8.266 (resistance), dengan potensi bergerak positif, setelah koreksi sebelumnya

Hari ini (28/10), IHSG diperkirakan bergerak di rentang 7.959 (support) – 8.266 (resistance), dengan potensi bergerak positif, setelah koreksi sebelumnya
Bareksa - Tim Analis Bareksa merekomendasikan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebagai saham pilihan untuk trading hari ini (28/10), seiring sentimen wacana aturan baru free float oleh MSCI bayangi pasar saham Tanah Air. Saham-saham big caps seperti BBCA, BBRI & ICBP dinilai lebih tahan banting dari dampak rencana aturan baru tersebut.
1. BBCA: beli akumulatif di Rp8.000-8.300
Harga saham BBCA menguat 0,91% jadi Rp8.350 (27/10). Saham bank swasta terbesar nomor wahid di Tanah Air ini direkomendasikan beli akumulatif dengan harga masuk di rentang Rp8.000-8.300, target harga ambil untung di Rp8.600 dan Rp8.800, serta stop rugi di Rp7.700.
2. BBRI: beli akumulatif di Rp3.700-3.850
Harga saham BBRI bertambah 0,26% jadi Rp3.860 (27/10). Saham bank BUMN terbesar yang berfokus di segmen usaha mikro, kecil dan menengah ini direkomendasikan beli akumulatif dengan harga masuk di rentang Rp3.700-3.850, target harga ambil untung di Rp4.000 dan Rp4.100, serta stop rugi di Rp3.550.
Promo Terbaru di Bareksa
3. ICBP: beli untuk trading di Rp8.700-8.850
Harga saham ICBP meningkat 0,57% jadi Rp8.850 (27/10). Saham produsen makanan dan minuman olahan Grup Salim itu direkomendasikan beli untuk trading dengan harga masuk di rentang Rp8.700-8.850, target harga ambil untung di Rp9.075 dan Rp9.200, serta stop rugi di Rp8.500.
Tabel: Rekomendasi Saham Hari Ini (28/10/2025)
Stock Pick (Rp) | BBCA | BBRI | ICBP |
|---|---|---|---|
Last Price | 8.350 | 3.860 | 8.850 |
Recommendation | Accumulative Buy | Accumulative Buy | Trading Buy |
Entry Range | 8.300 | 3.850 | 8.850 |
8.000 | 3.700 | 8.700 | |
Target Price (TP) 1 | 8.600 | 4.000 | 9.075 |
Target Price (TP) 2 | 8.800 | 4.100 | 9.200 |
Stop Loss | 7.700 | 3.550 | 8.500 |
Sumber: Tim Analis Bareksa, last price per 27/10/2025
Highlight Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,8% pada penutupan 27 Oktober, bahkan di tengah hari sempat merosot lebih dari 3%. Merosotnya IHSG meski investor asing mencatat net buy Rp1,2 triliun. Menurut riset teknikal Ciptadana Sekuritas Asia (28/10), secara sektoral, kinerja mayoritas melemah, di mana sektor dengan penurunan terdalam yaitu energi minus 3,71%, properti & real estat (–3,48%), dan industri (–3,46%). Sementara saham sektor kesehatan naik 1,05% menjadi satu-satunya sektor yang menguat.
Saham penekan utama indeks antara lain DSSA merosot 12,83% ke Rp88.800), BRPT (–9,34% ke Rp3.300), dan AMMN (–6,19% ke Rp7.200). Nilai tukar Rupiah melemah tipis 20 poin ke Rp16.615 per dolar AS.
Hari ini (28/10), IHSG diperkirakan bergerak di rentang 7.959 (support) – 8.266 (resistance), dengan potensi bergerak positif, setelah koreksi sebelumnya.
Untuk diketahui, IHSG kemarin memerah usai muncul kabar MSCI akan mengubah cara menghitung free float khusus untuk saham Indonesia. Wacana ini masih tahap konsultasi dan hasil finalnya baru diumumkan Januari 2026, dengan implementasi dijadwalkan pada review indeks Mei 2026.
Saham-saham konglomerat langsung tertekan menyusul potensi perubahan metodologi ini. Rencana MSCI adalah menggunakan data kepemilikan dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), termasuk laporan di bawah 5% kepemilikan, untuk menilai berapa banyak saham yang benar-benar bisa diperdagangkan bebas (free float).
Akibatnya, saham dengan kepemilikan besar di tangan konglomerat atau
korporasi bisa terlihat punya free float lebih kecil dari sebelumnya.
Dampaknya bobot saham-saham tersebut dalam indeks MSCI berpotensi turun,
yang bisa memicu foreign outflow.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)
* Sigma Kinasih adalah Investment Strategist di PT Bareksa Marketplace Indonesia dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di industri pasar modal. Memegang lisensi WMI, WPPE, CTA, dan CFP, ia berfokus pada riset makroekonomi, strategi portofolio, serta analisis reksadana, saham, emas dan SBN. Sigma meraih gelar Magister Ekonomi dari Universitas Trisakti.
***
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.