Bareksa – Prospek perusahaan milik Hashim Djojohadikusumo yakni PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau yang lebih dikenal sebagai SURGE dinilai semakin cerah, setelah peluncuran jaringan Wi-Fi 7 pertama di Indonesia, yang menjadi katalis kuat bagi pertumbuhan bisnis konektivitas digital perseroan.

Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (6/10/2025), dengan momentum ini, rekomendasi saham WIFI dipertahankan Buy atau Beli, dengan target harga saham saham (TP) naik jadi Rp4.000 per saham, mencerminkan optimisme terhadap ekspansi jaringan, potensi monetisasi broadband, serta peluang dari lelang spektrum 1,4 GHz pada Oktober 2025.

Peluncuran proyek Wi-Fi 7 dilakukan di Bali pada 3 Oktober 2025, dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Bali, manajemen WIFI, Bali Internet (INET), dan Huawei. Kolaborasi ini menandai tonggak penting bagi industri telekomunikasi nasional, karena menempatkan Indonesia di era baru konektivitas nirkabel berkecepatan tinggi.

SURGE berperan sebagai mitra teknologi bersama Huawei, yang menyediakan perangkat keras, sistem manajemen jaringan, serta dukungan konfigurasi lapangan, sementara Bali Internet bertugas sebagai operator lokal yang mengelola penerapan di lapangan. Proyek ini menargetkan sekitar 2 juta homepass di wilayah Bali dan Lombok.

Perkuat Inklusi Digital

Kemitraan WIFI dan Huawei juga memperkuat agenda inklusi digital nasional. Sebelumnya, pada 23 September 2025, keduanya bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat meluncurkan Dual-Location Smart Classroom pertama di Indonesia di SMA Negeri 1 Pontianak dan SMA Negeri 1 Mempawah.

Program ini menyediakan koneksi 1 Gbps (gigabit per detik) gratis melalui jaringan serat optik SURGE dan sistem berbasis cloud Huawei, mendukung inisiatif Merdeka Belajar. Selain itu, pendirian PT Solusi Sinergi Borneo (SSB) pada 29 September 2025 memperluas cakupan layanan ISP SURGE di Kalimantan, menunjukkan strategi ekspansi yang terarah dan konsisten dengan misi “Internet Rakyat” dan “Sekolah Rakyat”.

Dalam demonstrasi teknologi Wi-Fi 7, jaringan SURGE mencapai kecepatan unduh hingga 2 Gbps atau setara dengan mengunduh film 1 GB hanya dalam empat detik. Uji coba di sekolah-sekolah Bali menunjukkan koneksi lebih stabil dan latensi rendah, yang berpotensi diintegrasikan ke paket broadband premium SURGE, Starlite (Rp250.000/bulan), guna bersaing dengan ISP lain yang menawarkan kecepatan 1 Gbps di kisaran harga serupa.

Dengan kombinasi ekspansi jaringan, inovasi produk, dan momentum strategis menuju lelang spektrum 1,4 GHz, SURGE berpotensi memperkuat posisi sebagai pemain kunci dalam ekosistem internet domestik.

Target Harga Saham WIFI

Karena itu, target harga saham WIFI naik menjadi Rp4.000, berbasis valuasi EV/EBITDA (Nilai Perusahaan dibandingkan Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) proyeksi 2026 sebesar 6,8x, sambil menantikan laporan laba 3Q25 untuk mengonfirmasi momentum pertumbuhan.

Risiko utama yang perlu dicermati dari saham ini meliputi kegagalan memperoleh spektrum 1,4 GHz, tantangan eksekusi proyek FTTH (Fiber to the Home) dan 5G FWA, tekanan harga dari kompetitor, serta potensi perubahan kebijakan regulasi.

Tabel: Sorotan Keuangan WIFI

Sumber: WIFI, Estimasi Ciptadana​

Beli Saham di Sini

(AM)​

***

D​ISCLAIMER​​​​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.​

Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini