BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Pasar Bakal Merah atau Pembalikan Arah di Mei 2025? Ini Strategi Investasinya!

Abdul Malik25 April 2025
Tags:
Pasar Bakal Merah atau Pembalikan Arah di Mei 2025? Ini Strategi Investasinya!
Ilustrasi fenomena sell in May and go away di pasar saham. (Shutterstock)

Tim Analis Bareksa merekomendasikan saham pilihan yang mulai rebound, reksadana indeks hingga emas, serta alokasi investasi sesuai profil risiko investor

Bareksa.com - “Sell in May and Go Away” adalah salah satu pepatah populer di dunia investasi. Makna pepatah ini yakni strategi untuk menjual saham di bulan Mei dan akan kembali membeli saham di bulan November. Namun 2025 ini ada tekanan hebat di pasar modal global dan nasional, akibat kebijakan tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sejak awal tahun. Bagaimana strategi investasinya?

Historis Pergerakan IHSG Secara Bulanan (%)

Tahun
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des

2025

0.41

-11.8

3.83

2.52









2024

-0.89

1.5

-0.37

-0.75

-3.64

1.33

2.72

5.72

-1.86

0.61

-6,07

0,48

2023

0.16

0.06

-0.55

1.62

-4.08

0.43

4.05

0.32

-0.19

-2.7

4,87

2,71

2022

0.75

3.88

2.66

2.23

-1.11

-3.32

0.57

3.27

-1.92

0.83

-0,25

-3,26

2021

-1.95

6.47

-4.11

0.17

-0.8

0.64

1.41

1.32

2.22

4.84

-0,87

0,73

2020

-5.71

-8.2

-16.76

3.91

0.79

3.19

4.98

1.73

-7.03

5.3

9,44

6,53

2019

5.46

-1.37

0.39

-0.21

-3.81

2.41

0.5

-0.97

-2.52

0.96

-3,48

4,79

2018

3.93

-0.13

-6.19

-3.14

-0.18

-3.08

2.37

1.38

-0.7

-2.42

3,85

2,28

2017

-0.05

1.75

3.37

2.1

0.93

1.6

0.19

0.4

0.63

1.78

0,89

6,78

2016

0.48

3.38

1.56

-0.14

-0.86

4.58

3.97

3.26

-0.4

1.08

-5,05

2,87

2015

1,19

3,04

1,25

-7,83

2,56

-5,86

-2,20

-6,10

-6,34

5,48

-0,20

3,30

Rata-rata

0.23

-0.45

-1.62

0.83

-1.42

0.86

2.31

1.83

-1.31

1.14

0,17

2,55

Potensi Kenaikan

55%

64%

55%

55%

30%

70%

90%

80%

20%

80%

33%

80%

Sumber: BEI, berbagai sumber diolah Bareksa, April 2025 per 24/4

Secara historis sejak 2015-2024, potensi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hanya 30%, atau hanya 2 dari 10 kali pada bulan Mei. Penurunan terdalam terjadi pada Mei 2023, 2024 dan 2019 yang masing-masing minus 4,08%, 3,81% dan 3,64%.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Bagaimana prospek kinerja pasar Mei 2025 ini? Menurut Tim Analis Bareksa, jelang akhir April 2025, indeks LQ45, indeks dari saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) di IHSG, tampak mulai keluar dari tren penurunan dan berada di atas Moving Average 50 hari (MA50). Selain itu tingkat volatilitas terpantau mereda yang ditunjukkan oleh angka Average True Range (ATR) yang menurun.

Pergerakan Indeks LQ45 1 Tahun Terahir

Illustration

Sumber: investing.com (data per 24/4/2025)

Volatilitas yang menurun biasanya menarik minat investor untuk masuk kembali ke pasar, sehingga harga indeks bisa terkerek. Pembalikan arah ini dipicu oleh sikap Trump yang melunak soal tarif. Sehingga muncul optimisme pasar bahwa negosiasi dagang antara AS dan China bisa segera terwujud. Sebab perang dagang hanya menciptakan ekonomi biaya tinggi dan inflasi tinggi, sehingga bisa memicu resesi. Sejak awal tahun hingga saat ini (25/4), IHSG melemah 5,66% di 6.678.

Tak hanya LQ45, pergerakan saham perbankan dan indeks SRI Kehati juga menunjukkan pola serupa, yakni volatilitas menurun dan tampak mulai ada pembalikan arah. Namun benarkah pasar di bulan Mei 2025 ini bakal merah atau justru pembalikan arah?

Beli Saham di Sini

Rekomendasi Investasi

1. Saham-saham dan Reksadana Pilihan

Bagi investor moderat dan agresif bisa mempertimbangkan untuk menambah alokasi saham dan reksadana saham. Reksadana indeks saham berbasis indeks infobank15 dan SRI Kehati juga berpotensi mencuat, seiring peluang kembali bergairahnya pasar saham.

Tim Analis Bareksa menilai beberapa saham yang terpantau rebound beberapa waktu terakhir adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Saham-saham Pilihan di Bulan Mei 2025

Saham
Last Price (Rp)
Target Price 2025 (Rp)
Upside Potential (%)




AKRA

1,190

1,500

26.05%

BMRI

4,960

7,750

56.25%

CMRY

4,620

5,500

19.05%

HMSP

630

640

1.59%

ICBP

11,075

14,000

26.41%

ISAT

1,855

2,400

29.38%

KLBF

1,255

1,500

19.52%

PGEO

975

1,300

33.33%

SMRA

434

850

95.85%

TKIM

5,175

6,100

17.87%

TLKM

2,600

3,100

19.23%

UNVR

1,730

1,750

1.16%

Sumber : Tim Analis Bareksa, potensi kenaikan dibandingkan harga 24/4

Beli Saham di Sini

Reksadana Indeks Pilihan

No
Reksadana
Return 1 Bulan (%)

1

PNM INDEKS INFOBANK15

15,68

2

STAR Infobank 15 Kelas Utama

15,22

3

Maybank Financial Infobank15 Index Fund Kelas N

14,87

4

Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati

11,74

5

Reksa Dana Indeks Allianz SRI KEHATI Index Fund

11,70

6

Insight Sri Kehati Likuid - I Sri Likuid

11,64

Sumber: Bareksa, kinerja per 24/4/2024

Beli Reksadana di Sini

2. Harga Emas Bakal Turun?

Ketidakpastian dan gejolak pasar yang mereda justru bisa jadi sentimen negatif bagi emas logam mulia. Tim Analis Bareksa menyarankan agar investor mewaspadai pelemahan harga emas, jika ketidakpastian mereda. Namun bagi investor emas dengan horizon investasi jangka panjang, penurunan harga justru bisa jadi peluang akumulasi beli di harga murah.

Apalagi setelah menembus rekor all time high (ATH) di US$3.500 per ons (22/4) lalu, emas berpotensi koreksi. Namun seiring optimisme pasar tensi perang dagang AS-China mulai mereda, maka harga emas berpeluang turun. Sebelumnya emas dalam negeri di fitur Bareksa Emas yakni emas Pegadaian, Treasury dan Indogold di kisaran 1,94-1,97 juta per gram dan emas Antam di atas Rp2 juta per gram.

Namun kini (25/4) harga emas Pegadaian, Treasury dan Indogold di Bareksa mulai turun di kisaran Rp1,85-1,9 juta per gram dan harga emas spot global di US$3.297 per ons. Tim Analis Bareksa menyarankan agar investor mempertimbangkan akumulasi beli bertahap, saat harga emas terkoreksi sehat di Rp1,75-1,8 juta per gram atau US$3.250-3.300 per ons.

Seiring masih tingginya ketidakpastian global, Tim Analis Bareksa menilai tidak menutup kemungkinan harga emas bisa mencapai Rp2-2,1 juta per gram tahun ini. Terutama jika AS mengalami resesi dan perlambatan ekonomi yang cukup parah pada 6 bulan mendatang.

Meski ada potensi pembalikan arah di pasar saham dan emas berpotensi jadi murah pada bulan Mei 2025, namun Tim Analis Bareksa mengingatkan agar investor tetap mewaspadai risiko pasar saat ini sangat dikendalikan oleh kebijakan atau komentar Donald Trump yang sulit ditebak. Karena itu, investor disarankan agar selalu berinvestasi sesuai profil risiko dan target keuangannya masing-masing.

Beli Emas di Sini

3. Rekomendasi Alokasi Investasi Sesuai Profil Risiko

Sebagai gambaran, Tim Analis Bareksa memberikan rekomendasi alokasi investasi yang pas dengan kondisi saat ini, berdasarkan profil risiko masing-masing investor dalam tabel berikut:

Bobot Investasi
Konservatif
Moderat
Agresif

Reksadana Pasar Uang

30-40%

25-35%

10-30%

Reksadana Obligasi Korporasi

20-30%

30-40%

20-40%

Saham / Reksadana Saham / Reksadana Indeks

0-5%

0-10%

5-20%

SBN

20-30%

15-25%

10-20%

Emas

5-10%

5-15%

5-20%

Sumber : Tim Analis Bareksa

Siap-siap Investasi SR022 di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(Christian Halim/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua