Reksadana Pasar Uang Juara di Semester I 2021, Ini 10 Produk Jawaranya
Sepanjang semester I 2021, pasar modal di seluruh negara termasuk Indonesia masih dibayangi oleh sentimen negatif penyebaran virus Covid-19
Sepanjang semester I 2021, pasar modal di seluruh negara termasuk Indonesia masih dibayangi oleh sentimen negatif penyebaran virus Covid-19
Bareksa.com - Perdagangan pasar modal Indonesia semester I 2021 telah resmi berakhir pada rabu (30/6/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai indeks acuan pasar saham Tanah Air harus rela ditutup di bawah level psikologis 6.000, terpatnya berada di level 5.985,49.
Dengan level tersebut, IHSG tercatat hanya naik tipis 0,11 persen secara year to date (YtD) atau sepanjang tahun berjalan jika dibandingkan dengan penutupan akhir 2020 di level 5.979,07.
Sepanjang semester I 2021, pasar modal di seluruh negara termasuk Indonesia masih dibayangi oleh sentimen negatif penyebaran virus Covid-19.
Promo Terbaru di Bareksa
Pada awal tahun ini, sebenarnya IHSG sempat bergerak positif dengan kenaikan yang atraktif. Tepatnya, pada perdagangan 13 Januari 2021 saat hari pertama vaksinasi Covid-19, di mana IHSG ditutup pada level 6.435,21 (7,63 persen YtD) dan menjadi yang tertinggi sepanjang semester I 2021.
Namun, pergerakan IHSG lambat laun mulai turun hingga pada 19 Mei 2021 berada di level 5.760,58 (-3,65 persen YtD). Level tersebut merupakan yang terendah sepanjang enam bulan pertama perdagangan saham tahun ini.
Seiring kinerja IHSG yang relatif flat, mayoritas kinerja indeks reksadana juga ikut tertekan. Menurut data Bareksa, sebanyak 5 dari 8 indeks reksadana mencatatkan kinerja negatif sepanjang enam bulan pertama di 2021. Hanya 3 indeks reksadana yang membukukan kinerja positif.
Tiga indeks reksadana yang berhasil bertahan di tengah gejolak pasar akibat pandemi Covid-19 di semester I 2021 ialah indeks reksadana pasar uang yang naik 1,63 persen, disusul indeks reksadana pasar uang syariah dengan imbal hasil 1,58 persen, serta indeks reksadana pendapatan tetap syariah bertambah 0,33 persen.
Indeks reksadana yang mencatatkan penurunan di antaranya indeks reksadana saham syariah yang anjlok 8,21 persen sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) hingga 30 Juni 2021. Kemudian disusul indeks reksadana saham turun 6,35 persen, indeks reksadana campuran syariah tertekan 2,54 persen, indeks reksadana campuran minus 2,23 persen, serta indeks reksadana pendapatan tetap berkurang 0,36 persen.
Sumber : Bareksa
Top 10 Reksadana Pasar Uang Imbalan Tertinggi Semester I 2021
Seiring kinerja indeks reksadana pasar uang dan indeks reksadana pasar uang syariah yang paling bertahan di tengah gejolak pasar sepanjang semester I 2021, produk reksadana pasar uang apa saja yang meraih imbalan tertinggi?
Berdasarkan daftar reksadana yang tersedia di Bareksa, top 10 reksadana pasar uang berhasil mencatatkan imbalan antara 2,25 persen hingga 2,83 persen sepanjang semester I 2021.
HPAM Ultima Money Market berhasil menempati peringkat pertama dengan imbalan 2,83 persen dalan enam bulan. Kemudian disusul Danamas Rupiah Plus dengan imbal hasil 2,73 persen, Sucorinvest Money Market (2,69 persen), Prospera Dana Lancar (2,61 persen), Capital Money Market Fund (2,48 persen) dan Pinnacle Money Market Fund (2,44 persen).
Selanjutnya MNC Dana Lancar dan Reksa Dana Mega Dana Kas masing-masing dengan imbalan 2,43 persen, Setiabudi Dana Pasar Uang mencatat return 2,36 persen, serta Sucorinvest Sharia Money Market Fund dengan imbal hasil 2,25 persen.
Sumber : Bareksa
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.