Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Tercatat dalam periode 27 hingga 31 Agustus 2018, IHSG naik 0,83 persen dan ditutup di level 6.018
Tercatat dalam periode 27 hingga 31 Agustus 2018, IHSG naik 0,83 persen dan ditutup di level 6.018
Bareksa.com - Menutup pekan terakhir di bulan Agustus 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau mengalami pergerakan yang cukup baik pada pekan lalu. Tercatat dalam periode 27 hingga 31 Agustus 2018, IHSG naik 0,83 persen di ditutup di level 6.018,46.
Secara sektoral, delapan dari 10 sektor berakhir pada zona hijau pada pekan lalu, kecuali hanya sektor aneka industri yang melemah 1,39 persen dan properti yang turun tipis 0,02 persen.
Tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi yaitu sektor infrastruktur (4,74 persen), konsumer (1,44 persen), dan manufaktur (0,79 persen).
Di sisi lain, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net foreign buy) dalam sepanjang pekan kemarin senilai Rp1,02 triliun.
Saham-saham yang paling banyak diborong oleh investor asing dalam sepekan kemarin :
- Saham TLKM (Rp633,97 miliar).
- Saham BBCA (Rp469,14 miliar).
- Saham INKP (Rp297,68 miliar).
- Saham PGAS (Rp145,27 miliar).
- Saham BBTN (Rp119,25 miliar).
Namun secara harian pada Jumat, 31 Agustus 2018, IHSG terkoreksi tipis 0,008 persen atau 0,5 poin jadi 6.018. Secara year to date, sejak 2 Januari sampai 31 Agustus 2018, IHSG masih melemah 5,06 persen dari 6.339 menjadi 6.018.
Investor asing juga mencatatkan penjualan bersih secara harian pada Jumat, 31 Agustus 2018 senilai Rp434,7 miliar. Jika diakumulasikan sejak awal tahun, investor asing juga masih tercatat keluar dari pasar saham domestik senilai Rp50,19 triliun.
Pergerakan IHSG YtD 2018 per 31 Agustus 2018
Sumber : Bareksa
Sentimen Positif
Sentimen eksternal memang cenderung kondusif untuk pasar saham pada pekan lalu. Pada awal pekan, pasar saham dunia (termasuk Indonesia) melaju karena pidato Gurbernur The Fed, Jerome Powell, dalam pertemuan tahunan di Jackson Hole.
Dalam pidato tersebut, Powell menyatakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan secara bertahap, sesuatu yang sudah lama dipahami pelaku pasar. Namun ada beberapa kalimat yang menjadi energi bagi pasar saham.
"Dengan angka pengangguran yang rendah, mengapa kami mengetatkan kebijakan moneter? Dengan problem inflasi yang belum kelihatan, mengapa kami mengetatkan kebijakan moneter yang bisa menghambat penciptaan lapangan kerja dan ekspansi ekonomi? Kami hanya ingin bergerak hati-hati. Kenaikan suku bunga secara gradual adalah langkah kami untuk mengatasi risiko tersebut (inflasi dan ekspansi ekonomi yang terlalu kencang)," ungkap Powell, seperti dilansir Reuters.
Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa Amerika Serikat (AS) belum mengalami ancaman inflasi yang serius. Artinya, justru ada kemungkinan The Fed tidak terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga acuan. Dengan inflasi yang masih sesuai harapan, maka sepertinya belum ada kebutuhan bagi The Fed untuk lebih agresif dalam pengetatan kebijakan moneternya
Sentimen positif berikutnya datang damainya ketegangan perdagangan AS - Meksiko. Pekan lalu, kedua negara tetangga tersebut telah mencapai kesepakatan terkait pembaruan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
Sebelumnya, AS dan Meksiko beberapa kali terlibat ketegangan perdagangan. Keduangnya saling balas pengenaan bea masuk, yang membuat hubungan keduanya memanas.
Namun dengan kesepakatan NAFTA tersebut, hubungan AS - Meksiko bisa dipulihkan. Bahkan ada kemungkinan bea masuk yang sudah diterapkan akan dicabut.
Sentimen Negatif
Di sisi lain, IHSG juga sempat dihantui sentimen negatif khususnya pada dua hari terakhir menjaelang tutup perdagangan. Penyebabnya adalah perkembangan di Argentina. Seperti Turki sebelumnya, investor kini mulai mewaspadai risiko di negara tersebut.
Sekedar informasi, dalam sepekan terakhir nilai mata uang peso Argentina anjlok 8,55 persen terhadap dolar AS. Alhasil sejak awal tahun, peso sudah terdepresiasi 51,9 persen. Pelaku pasar cemas bahwa situasi di Argentina (dan sebelumnya Turki) berpotensi akan menular ke negara-negara berkembang lainnya.
Perkembangan di AS dan Argentina berpotensi membuat dolar AS semakin kuat karena menjadi buruan investor yang memilih bermain aman. Beban rupiah akan semakin berat dan depresiasi kemungkinan akan berlanjut.
Analisis Teknikal IHSG
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan IHSG selama sepekan kemarin menunjukkan pergerakan yang cenderung positif, meskipun di dua hari terakhir sempat terjadi tekanan.
Namun jika diperhatikan, candle di hari Jumat kemarin membentuk hammer yang menggambarkan adanya pergerakan rebound yang baik dengan mampu ditutup pada level tertingginya.
Saat ini IHSG masih mencoba untuk membentuk pola inverted head and shoulders yang akan terkonfirmasi jika mampu menembus resisten pada level 6.116. Adapun pola tersebut merupakan salah satu indikasi sinyal reversal (pembalikan arah).
Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terpantau masih bergeraknaik dan masih berada di sekitar area netral mengindikasikan momentum kenaikan IHSG yang mulai terbuka dengan target terdekat di resisten pada level 6.116.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.183,39 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.164,96 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.994,41 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.078,03 | - | - | - | |||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.131,66 | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.