BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Jadi Primadona Investor Asing, Bagaimana Prospek Saham PGAS?

Bareksa31 Januari 2019
Tags:
Jadi Primadona Investor Asing, Bagaimana Prospek Saham PGAS?
Rombongan Komisi VII DPR menyaksikan petugas PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) memperagakan alat Laser Methane untuk mendeteksi kebocoran sambungan pipa gas pada meteran, di salah satu rumah warga, di Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu (21/2). (ANTARA FOTO/Fachrurrozi)

Saham PGAS mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat berada di level psikologis Rp2.600

Bareksa.com - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pada perdagangan Rabu, 30 Januari 2019 ditutup melonjak 6,75 persen berakhir di level Rp2.530 per saham.

Saham PGAS bergerak atraktif pada perdagangan kemarin dengan menempati peringkat kedua saham dengan frekuensi perdagangan terbanyak di bursa yang mencapai 9.938 kali, serta nilai transaksi yang mencapai Rp269,42 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga broker teratas yang paling banyak membeli saham PGAS pada perdagangan kemarin antara lain Merrill Lycnh Sekuritas (ML) senilai Rp41,81 miliar, Deutsche Sekuritas (DB) Rp21,55 miliar, dan Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp21,5 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Nilai pembelian ketiga broker tersebut berkontribusi terhadap nilai transaksi keseluruhan saham PGAS masing-masing 15,52 persen, 8 persen, dan 7,98 persen.

Primadona Investor Asing

Setelah resmi menjadi sub-holding BUMN gas, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) terpantau terus bergerak atraktif, terutama menjadi salah satu primadona investor asing.

Secara year to date hingga penutupan perdagangan kemarin, saham PGAS telah dikoleksi investor asing dengan nilai pembelian bersih (net buy) mencapai Rp878,61 miliar. Menariknya, sepanjang berjalannya perdagangan tahun ini saham PGAS belum sehari pun mencatatkan jual bersih (net sell) oleh investor asing.

Sekadar mengingatkan, PGAS resmi mengakuisisi 51 persen saham PT Pertamina Gas atau Pertagas yang diteken pada 28 Desember tahun lalu. Akuisisi tersebut adalah satu rangkaian dari proses pembentukan holding BUMN migas yang resmi berdiri pada 11 April 2018 lalu.

Selain akuisisi Pertagas, PGAS dan Pertamina juga memutuskan mengikutsertakan 4 anak usaha Pertagas yakni PT Perta Arun Gas, PT Perta Daya Gas, PT Perta-Samtan Gas, dan PT Perta Kalimantan Gas dalam proses pengambilalihan saham Pertamina di Pertagas oleh PGAS.

Targetkan 244 Ribu Pelanggan

Di sisi lain, PGAS menargetkan 244.043 pelanggan pada 2019. Dirut PGAS Gigih Prakoso pekan lalu mengatakan dari sisi infrastruktur, ditargetkan sampai dengan akhir 2019 dengan total pengelolaan infrastruktur sepanjang 10.547 kilometer.

Ia mengatakan target tersebut akan dicapai seiring dengan pelaksanaan program kerja yang efektif antara lain, pengembangan segmen distribusi di pasar utama, optimalisasi operasi dan aset di Jawa bagian Barat dan Timur, termasuk penyelesaian jalur pipa di beberapa lokasi.

Selain itu, lanjutnya, sebagai sub-holding gas, PGAS juga diamanatkan untuk melakukan percepatan pembangunan dan pengoperasian jaringan gas (jargas).

Target hingga 2025 sesuai Rencana Umum Energi Nasional, mencapai 4,7 juta sambungan rumah tangga (SRT). Untuk dapat merealisasikan target tersebut, PGAS mengharapkan dukungan dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan.

Di sisi lain, kinerja keuangan PGAS juga menunjukkan tren peningkatan. Hingga kuartal III 2018, PGN mencetak pendapatan US$2,445 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di 2017 sebesar US$2,165 miliar.

Selain itu, PGAS menghasilkan laba bersih maupun laba operasi yang sampai kuartal ketiga 2018 masing-masing US$218 juta dan US$390 juta. Sementara itu total aset per kuartal ketiga 2018 mencapai US$6,661 miliar, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebesar US$6,293 miliar.

Analisis Teknikal Saham PGAS

Illustration
Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham PGAS pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang sangat besar disertai short lower shadow.

Kondisi tersebutmenggambarkan bahwa saham ini bergerak positif dan atraktif dalam rentang yang sangat lebar, dengan mampu berbalik arah hingga ditutup di level tertingginya, setelah sempat bergerak dua tick di bawah level pembukaannya.

Volume terlihat mengalami lonjakan signifikan dibandingkan sehari sebelumnya, menandakan adanya akumulasi beli serta antusiasme yang besar dari pelaku pasar sehingga mendorong saham ini naik signifikan.

Investor asing juga terpantau banyak mengoleksi saham PGAS pada perdagangan kemarin dengan mencatatkan pembelian bersih (net buy) Rp73,25 miliar.

Apabila diperhatikan, kenaikan saham PGAS kemarin tepat menyantuh garis middle bollinger band yang sebelumnya tersentuh akibat adanya koreksi sehat dalam beberapa hari sebelumnya.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terlihat bergerak naik tajam meskipun mulai mendekati area jenuh beli, mengindikasikan sinyal kenaikan yang cukup kuat dengan target terdekat berada di level psikologis Rp2.600.

(KA01/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.379,53

Up1,02%
Up5,18%
Up7,30%
Up8,82%
Up19,45%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.089,71

Up0,44%
Up5,40%
Up6,62%
Up7,08%
Up2,64%
-

Capital Fixed Income Fund

1.837,78

Up0,53%
Up3,93%
Up6,27%
Up7,42%
Up17,19%
Up40,03%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,16

Up0,66%
Up3,97%
Up6,64%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.257,46

Up0,72%
Up3,68%
Up5,94%
Up6,95%
Up19,66%
Up35,50%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua