BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Reli SBN Kerek Return Reksadana Pendapatan Tetap Melesat hingga 2,28% Sebulan

Abdul Malik19 September 2025
Tags:
Reli SBN Kerek Return Reksadana Pendapatan Tetap Melesat hingga 2,28% Sebulan
Ilustrasi investasi di reksadana yang prospek kinarjanya makin cerah, seiring meningkatnya pasar SBN. (Shutterstock)

Reli SBN dongkrak kinerja reksadana pendapatan tetap. Obligasi Negara unggul jangka pendek, korporasi lebih stabil jangka panjang

Bareksa - Reli pasar Surat Berharga Negara (SBN) turut kerek kinerja obligasi korporasi, sehingga mendongkrak kinerja reksadana berbasis dua jenis obligasi tersebut.

Tim Analis Bareksa menyarankan investor bisa mempertimbangkan reksadana Obligasi Negara untuk booster jangka pendek 3 bulan seiring kenaikan likuiditas di pasar. Sedangkan reksadana obligasi korporasi bisa dipilih investor yang tidak ingin fluktuasi harga.

Kinerja reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara berhasil mencatatkan imbal hasil hingga 2,28% sebulan dan 7,61% setahun. Adapun reksadana obligasi korporasi mencatat cuan hingga 1,7% sebulan dan 10,23% setahun.

Promo Terbaru di Bareksa

Kinerja itu menunjukkan reksadana berbasis Obligasi Negara unggul untuk jangka pendek seiring bergairahnya pasar SBN. Namun jangka panjang reksadana obligasi korporasi lebih unggul. Selengkapnya tertera dalam tabel berikut:

Tabel: Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Unggulan di Bareksa

Per 18 Sept 2025
1 Bulan
1 Tahun

RDPT Basis Obligasi Negara

Bahana Obligasi Kehati Lestari Kelas G

2,28%

6,52%

BRI Melati Pendapatan Utama

1,95%

6,91%

Mandiri Investa Dana Syariah

1,88%

7,61%

RDPT Basis Obligasi Korporasi

Kisi Fixed Income Fund Plus

1,42%

10,23%

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1,7%

10,18%

Avrist Emerald Stable Fund

1,48%

9,98%

Syailendra Sharia Fixed Income Fund

0,94%

9,68%

Sumber: Bareksa

Menurut Tim Analis Bareksa, turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) jadi 4,75% (17/9), ditambah katalis pemerintah menggelontorkan dana Rp200 triliun ke bank BUMN mendorong peningkatan likuiditas di pasar obligasi. Sehingga Obligasi Negara yang paling sensitif terhadap suku bunga kembali mengalami kenaikan lebih tinggi dari obligasi korporasi.

Mengutip bisnis.com (19/9), reli pasar Surat Berharga Negara (SBN) terjadi seiring derasnya aksi beli investor asing. Hingga akhir Agustus 2025, investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp77,21 triliun di pasar SBN. Masuknya dana asing dalam jumlah besar ini menjadi salah satu pendorong utama penguatan harga SBN.

Kenaikan harga SBN berdampak pada turunnya imbal hasil (yield). Berdasarkan data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), yield SBN tenor 10 tahun turun dari 6,98% di awal tahun menjadi 6,33% per Kamis (18/9/2025), yang hampir menyentuh level terendahnya sepanjang 2025. Sementara itu, Indeks Obligasi Komposit Indonesia (ICBI) sudah membukukan return 9,33% sejak awal tahun.

Beli Reksadana di Sini

(Ni Putu K/Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)

***

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.199,47

Up0,59%
Up5,58%
Up9,35%
Up9,62%
Up18,31%
Up8,75%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.180,11

Up0,46%
Up4,99%
Up8,59%
Up9,07%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.150,79

Up0,39%
Up4,67%
Up9,42%
Up11,12%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.033,05

Up0,79%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua