Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Diharapan dengan rights issue bisa menambah modal inti menjadi sekitar Rp 500 miliar.
Diharapan dengan rights issue bisa menambah modal inti menjadi sekitar Rp 500 miliar.
Bareksa.com – PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) memastikan penerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue senilai Rp 100 miliar dilakukan pada semester II 2017.
Penerbitan saham baru ini bertujuan meningkatkan permodalan bank berkode emiten BBHI ini. Saat ini, modal inti Bank Harda sebesar Rp 385 miliar atau masih berada dalam kategori kelompok BUKU I. Diharapan dengan rights issue bisa menambah modal inti menjadi sekitar Rp 500 miliar.
Plt Direktur Utama Bank Harda, Barlian Halim, mengatakan pada 2018, bank yang dikendalikan oleh Rachman Hakim ini menargetkan bisa masuk menjadi kelompok BUKU II.
"Pemegang saham sejauh ini komitmen untuk melakukan penambahan modal," ujar Barlian dalam paparan publik, Senin. Setelah rights issue, perseroan menargetkan bisa menjaga rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) di atas 20 persen.
***
Menilik kinerja Bank BUKU I dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun, BBHI masih berupaya untuk menstabilkan kinerja keuangan, khususnya pasca melewati 2015 di mana laba bersih yang berada di teritori negatif disertai rasio kredit bermasalah (NPL) melonjak signifikan.
Grafik : Pertumbuhan Pendapatan & Laba Bersih (Rp Miliar)
Sumber : Laporan Keuangan, diolah Bareksa
Selain itu, manajemen mampu menstabilkan Net Interest Margin (NIM) perseroan dalam 4 tahun terakhir di kisaran 5 persen. Hal ini terbilang baik untuk ukuran bank kecil dengan modal ekuitas yang hanya mencapai Rp 435 miliar per April 2017.
Sekedar informasi, NIM merupakan margin bunga bersih atau dengan kata lain merupakan ukuran perbedaan antara bunga pendapatan yang didapat oleh Bank terhadap nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman mereka seperti Deposito.
Grafik : Pertumbuhan NIM & NPL
Sumber : Laporan Keuangan, diolah Bareksa
Adanya pengumuman terkait aksi korporasi perseroan sejak Selasa kemarin 6 Juni 2017, harga saham BBHI direspons positif oleh para pelaku pasar. Aksi tersebut tergambarkan di mana para investor cenderung melakukan aksi beli yang berimbas pada penguatan harga saham BBHI hingga pukul 15.00 wib berada di level Rp 238 per lembar atau menguat 7,2 persen. Padahal, BBHI sempat diperdagangkan di level Rp 264 atau menguat hingga 20 persen.
Grafik : Pergerakan Intraday BBHI
Sumber : Bareksa.com
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.182,81 | ||||||
Reksa Dana Syariah Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.010,59 | - | - | - | - | - | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.162,84 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.991,75 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.076,48 | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.