Secara Teknikal Harga Emas Menuju US$3.800, Tapi Bisa Turun Saat Pengumuman Suku Bunga AS
Setiap pelemahan harga emas justru dinilai bisa memperkuat narasi bullish jangka panjang

Setiap pelemahan harga emas justru dinilai bisa memperkuat narasi bullish jangka panjang
Bareksa.com - Ole Hansen, Ahli Strategi Komoditas dari Saxo Bank memperkirakan momentum teknikal emas bisa membawa harga ke US$3.800 per ons. Namun, dilansir Kitco News (11/9), dia mengakui potensi “sell the fact”, saat pengumuman pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) nanti. Namun menurut dia, setiap pelemahan harga emas justru bisa memperkuat narasi bullish jangka panjang.
Sell on the fact adalah frasa yang digunakan dalam konteks trading, yang berarti menjual aset saat berita atau fakta penting sudah dirilis, kebalikan dari “buy on the rumor”. Dalam strategi ini, investor membeli aset ketika rumor menyebar, dan ketika berita (fakta) yang ditunggu akhirnya muncul dan harga sudah naik, mereka menjualnya untuk mengambil keuntungan sebelum pasar bereaksi negatif atau harga mulai turun.
Peluang penurunan harga emas ini justru bisa jadi peluang bagi investor yang ingin membeli logam mulia di harga murah untuk tujuan investasi jangka panjang. Sebab logam kuning berpeluang naik secara jangka panjang.
Promo Terbaru di Bareksa
Prediksi ini setelah dalam beberapa waktu terakhir, harga emas terus menerus mencatatkan rekor. Harga emas menutup pekan lalu dengan rekor tertinggi baru, didorong oleh data ekonomi AS yang mengecewakan dan semakin membuka jalan bagi Bank Sentral Federal Reserve untuk melanjutkan siklus pelonggaran kebijakan moneternya.
Emas ditutup kokoh di atas level US$3.600 per ons, dengan harga spot terakhir tercatat US$3.644,60 per ons (12/9), naik 1,6% dari pekan sebelumnya. Menurut analis independen Jesse Colombo, reli emas bukan hanya akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, tetapi juga ketidakpastian arah kebijakan moneter AS di tengah desakan Presiden Donald Trump dan pemerintahannya untuk mendorong suku bunga lebih rendah.
“Pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja dan ancaman resesi dapat membuka peluang pemangkasan suku bunga hingga 100 basis poin, meski ada risiko The Fed bertindak berlebihan,” ungkapnya.
Perhatian investor saat ini tertuju pada rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) FOMC pada 16-17 September, atau Kamis dinihari WIB. Pasar memprediksi 96,4% peluang suku bunga AS (Fed Funds Rate) turun 0,25% jadi 4-4,25% dari level saat ini 4,25-4,5%.
Potensi Upside Besar Jika The Fed Lebih Agresif
Robert Minter, Direktur Strategi ETF di abrdn, menambahkan tren penurunan suku bunga yang moderat masih cukup untuk mendukung breakout emas ke level US$3.700 per ons. Namun, ia menegaskan potensi upside tetap besar, terlebih jika The Fed mengambil langkah lebih agresif dari perkiraan.
Ekspektasi tersebut semakin menguat setelah revisi awal data ketenagakerjaan AS pekan ini memangkas hampir satu juta pekerjaan, tiga kali lebih rendah dari rata-rata 10 tahun dan menjadi catatan terburuk sepanjang sejarah. Kondisi ini memberi ruang bagi kemungkinan pemangkasan suku bunga hingga 50 basis poin, meski pasar hanya memberi peluang 5% untuk skenario itu dalam pertemuan The Fed pekan ini.
Namun, analis lain mengingatkan adanya risiko koreksi jangka pendek. Lukman Otunuga dari FXTM menilai, jika The Fed hanya menurunkan suku bunga 25 basis poin sesuai ekspektasi, arah emas akan sangat ditentukan oleh proyeksi dot plot terbaru. Jika proyeksi tidak sesuai harapan pasar yang mengantisipasi pemangkasan tambahan hingga 50 basis poin setelah September, harga emas bisa terkoreksi teknis.
Michael Brown dari Pepperstone menambahkan, inflasi yang masih tinggi membuat peluang pemangkasan agresif relatif kecil. Ia menilai pasar saat ini terlalu jauh dalam mendiskon kebijakan dovish, sehingga ada potensi reaksi hawkish yang menekan saham, obligasi, dan emas. Meski begitu, ia tetap memandang pelemahan emas sebagai peluang beli.
Data ekonomi penting pekan depan antara lain:
- Senin: Survei Manufaktur Empire State (AS)
- Selasa: Penjualan ritel AS
- Rabu: Data Housing Starts & Building Permits AS, keputusan kebijakan moneter Bank of Canada & The Fed
- Kamis: Keputusan Bank of England & Bank of Japan, klaim pengangguran mingguan AS, dan Survei Manufaktur Philly Fed.
Harga Emas Hari Ini
Mengutip investing.com, harga emas dunia di pasar spot hari ini (15/9) pukul 10.55 WIB senilai US$3.646 per ons, atau naik tipis 0,09% dari hari sebelumnya. Secara intraday, harga emas menembus rekor tertinggi barunya (all time high) di US$3.656 per ons pada 12 September pukul 12.00 WIB.
Grafik: Pergerakan Harga Emas Spot (15/9)
Sumber: investasing.com
Adapun harga emas dalam negeri hari ini di fitur Bareksa Emas untuk harga emas fisik digital Treasury di Rp1.966.552 per gram (harga diskon dari seharusnya Rp1.976.532), emas Pegadaian Rp2.008.000 per gram dan emas Indogold Rp1.974.732. Adapun harga emas batangan Antam Rp2.093.000 per gram.
Harga Emas Dalam Negeri Hari Ini (15/9)
Sumber: fitur Bareksa Emas
Dengan asumsi kurs saat ini (15/9) sekitar Rp16.410 per dolar AS, maka harga emas US$3.800 per ons setara dengan harga emas sekitar Rp2 juta per gram. Harga emas dalam negeri dalam rupiah terkesan lebih mahal ketimbang harga emas spot dunia setelah dikonversi karena beberapa faktor. Yakni kurs rupiah, biaya pemurnian dan pencentakan, margin penjual, pajak hingga permintaan pasar.
Harga emas batangan Antam misalnya, diestimasikan secara rata-rata 5-6% lebih mahal dari harga emas spot dunia untuk harga di hari yang sama. Karena itu, jika harga emas bisa menembus US$3.800 per ons, maka harga emas Antam berpeluang mencapai di kisaran Rp2,08 juta hingga Rp2,14 juta per gram.
Investasi Emas di Bareksa Emas
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.199,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,11 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,79 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,05 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.