Bareksa.com- Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Segera menjaminkan saham anak usahanya, PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA) untuk berutang. Rencana ini telah mendapat persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

BRPT akan menjaminkan sebanyak-banyaknya 850 juta saham TPIA untuk memperoleh pinjaman sebanyak-banyaknya US$ 300 juta dari sindikasi bank. BRPT menggenggam 1,48 miliar saham TPIA atau 45,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor TPIA. Nilai kepemilikan saham ini mencapai Rp 33,74 triliun dengan harga saham TPIA di level Rp 22.800, kemarin. Sedangkan total aset BRPT per akhir September mencapai sekitar Rp 32 triliun.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyetujui rencana menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) maksimal 37,88 miliar saham baru. Nilai transaksi itu mencapai Rp 35,1 triliun.

Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar 926,16 per saham. "Rights issue ini akan dilakukan di bulan Mei atau Juni," ujar Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI usai RUPSLB, Selasa (7/2).

Ia mengatakan 99 persen pemegang saham BUMI menyetujui aksi korporasi tersebut. Bersamaan dengan itu, BUMI juga menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK). HMETD yang dilakukan melalui penawaran umum terbatas (PUT) itu, akan meliputi hak untuk membeli saham baru PUT dan OWK.

PT Sentul City Tbk (BKSL)
Dalam RUPS kemarin, para pemegang saham menyetujui rencana Right Issue saham seri C dengan nilai nominal di harga Rp100 dengan harga pelaksanaan Rp112. Selain itu, BKSL akan ekspansif pada tahun ini. Manajemen BKSL menargetkan marketing sales Rp 1,2 triliun tahun ini, tumbuh 50 persen dari pencapaian 2016.

Presiden Direktur Sentul City Keith Steven Muljadi, Selasa (7/2), menyatakan, berani mematok target tinggi karena akan ada efek tax amnesty. Program pengampunan pajak mendorong likuiditas, sehingga akan menyemarakan kredit dan industri properti.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR)

Pendapatan operator jalan tol ini naik 15,7 persen menjadi Rp8,83 triliun pada 2016 dibandingkan Rp7,63 triliun pada tahun sebelumnya. Laba bersih perseroan juga naik 28,6 persen menjadi Rp1,89 triliun dibandingkan Rp1,47 triliun sebelumnya.