BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

18 Emiten IPO pada 2015. Siapa Mencetak Return Paling Tinggi?

Bareksa22 Desember 2015
Tags:
18 Emiten IPO pada 2015. Siapa Mencetak Return Paling Tinggi?
Monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (18/6). IHSG ditutup melemah 0,25 point atau 0,01 persen menjadi 4.945,49 pada perdagangan bursa saham awal ramadan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

12 saham di antaranya dapat mencatatkan return sebesar 2,3 - 195,7 persen.

Bareksa.com – Sepanjang 2015 pasar saham nasional dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun signifikan. Namun kondisi itu tidak menyurutkan minat sejumlah emiten untuk menawarkan saham perdana (initial public offering) . Sampai dengan 22 Desember 2015, sebanyak 18 perusahaan telah melakukan IPO dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dari saham-saham yang IPO, ada 12 saham di antaranya dapat mencatatkan return 2,3 - 195,7 persen.

Grafik: Pergerakan Harga Saham yang IPO pada 2015

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration
sumber: Bareksa.com

PT Bank Yudha Bakti Tbk (BBYB) memuncaki saham dengan peningkatan harga paling tinggi pada 2015 sebesar 195,7 persen menjadi Rp340 dari sebelumnya saat IPO hanya Rp115.

Melesatnya harga saham BBYB ini sebenarnya mulai terjadi pada periode 30 November - 21 Desember dengan besaran kenaikan mencapai 138 persen menjadi Rp340 dari sebelumnya Rp138.

Volume saham BBYB yang diperdagangkan cukup tinggi mencapai empat kali lipat menjadi 80.000 - 100.000 lot sehari dari biasanya 20.000 lot sehari. Nilai transaksi saham selama tiga minggu terakhir mencapai Rp32 miliar, mendekati nilai transaksi 10 bulan sebelumnya yang mencapai Rp38 miliar.

Dua broker terpantau melakukan transaksi jual-beli melebihi broker lainnya. Pembelian terbesar saham BBYB dilakukan melalui broker Inovasi Utama Securindo (IU) sebanyak 1 juta lot senilai Rp27,9 miliar.

Sementara penjual terbesar saham BBYB adalah Semesta Indovest (MG) yang melepas 1 juta lot senilai Rp27,8 miliar.

Mengekor BBYB, ada PT Binakarya Jaya Abadi (BIKA). Harga saham perusahaan yang kini dipimpin oleh Budianto Halim ini melonjak 114 persen menjadi Rp2.140 dari sebelumnya saat IPO Rp1.000.

Namun, sejak pencatatan saham pada 14 Juli hingga kemarin (Senin, 21 Desember 2015) nilai transaksi saham bidang konstruksi dan pembangunan properti ini hanya mencapai Rp1,3 miliar. Perlu diketahui juga, bahwa hampir seluruh aksi jual-beli terhadap saham BIKA dilakukan oleh broker yang sama.

HD Capital (HD) sejak 14 Juli - 21 Desember tercatat sebagai pembeli terbesar saham BIKA sebanyak 7.833 lot senilai Rp783,3 juta pada harga rata-rata Rp1.000. Namun HD juga tercatat sebagai penjual terbesar pertama menjual saham BIKA sebayak 7. 833 lot senilai Rp783,3 juta pada harga rata-rata Rp1.000.

Tidak hanya HD, Waterfront Securities (FZ) juga tercatat sebagai pembeli sekaligus penjual terbesar kedua BIKA dengan jumlah saham, nilai transaksi dan harga rata-rata yang sama. Jumlah saham yang diperjual-belikan sebanyak 3.000 lot, dengan nilai sebesar Rp321 juta pada harga rata-rata Rp1.070.

Dari 12 saham yang dapat mencetak return, tiga di antaranya merupakan perusahaan yang bergerak di sektor properti dan perdagangan. Hal ini menarik karena indeks saham sektor properti masih menurun sebesar 9,25 persen dan sektor perdagangan masih menurun 7,7 persen sejak awal tahun.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,76

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,73%
Up17,30%
Up44,83%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.325,17

Up0,88%
Up4,09%
Up0,03%
Up5,78%
Up18,69%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,53

Down- 0,32%
Up2,73%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,24%
Up46,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.046,42

Up0,71%
Up2,82%
Up0,02%
Up3,06%
Down- 1,49%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,25

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua