BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Investor Asing Masuk Rp22 Triliun, Pasar SBN Bangkit

Hanum Kusuma Dewi03 November 2020
Tags:
Investor Asing Masuk Rp22 Triliun, Pasar SBN Bangkit
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam Konferensi Pers secara virtual.

OJK mencatat yield SBN menguat 54,6 bps sepanjang tahun berjalan hingga 26 Oktober 2020

Bareksa.com - Pasar Surat Berharga Negara terpantau menguat dalam sebulan terakhir, seiring dengan masuknya investor asing ke pasar obligasi pemerintah Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam paparannya mengatakan investor asing sudah mulai masuk ke pasar obligasi negara (SBN) sejak awal Oktober, meski bila dilihat sejak awal tahun (year to date) investor asing masih mencatat penjualan bersih (net sell).

Grafik Pergerakan Kepemilikan Investor Asing di SBN

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration
Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah Bareksa.com

"Pasar SBN menguat dengan rata-rata yield di seluruh tenor turun sebesar 13,8 basis poin month to date," ujarnya dalam Konferensi Pers Perkembangan Kebijakan dan Kondisi Sektor Jasa Keuangan secara virtual, Senin 2 November 2020.

Bahkan, kalau dilihat sejak awal tahun hingga Oktober 2020, yield SBN turun 54,6 bps (year to date/ytd), seiring dengan masuknya investor asing pada pasar SBN.

Grafik Yield Obligasi Negara Tenor 10 Tahun

Illustration
Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah Bareksa.com

Data OJK mencatat investor asing (non-residen) melakukan pembelian bersih yang cukup besar sepanjang Oktober, dengan nilai pembelian Rp22,7 triliun hingga 26 Oktober 2020 (month to date). Namun, sepanjang tahun berjalan hingga 26 Oktober, investor asing masih mencatat jual bersih Rp106,6 triliun.

"Penguatan pasar SBN ini didukung oleh peningkatan partisipasi sektor perbankan di pasar SBN di saat permintaan kredit belum kuat," ujar Wimboh.

Akan tetapi, permintaan SBN terlihat lebih banyak pada instrumen dengan tenor jangka pendek. Selisih (spread) antara tenor jangka pendek dan panjang tercatat melebar akibat yield pada tenor jangka menengah-pendek lebih mendominasi penurunan yield.

Baru-baru ini, pergerakan harga SBN juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi Indonesia yang mulai tumbuh dan mengindikasikan pemulihan ekonomi. Badan Pusat Statistik mengumumkan Indonesia kembali mengalami ​inflasi pada Oktober 2020.

Sebagai informasi, yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang naik, dan demikian juga sebaliknya.

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemesanan SBN ritel di Bareksa hanya bisa dilakukan pada masa penawaran dan yang terdekat adalah Sukuk Tabungan ST007 yang ditawarkan pada 4-25 November 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ST007.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.



Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Empty Illustration

Produk Belum Tersedia

Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua