BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Perbandingan Nabung Umrah Jadul Vs. Zaman Now

Bareksa04 Juli 2019
Tags:
Perbandingan Nabung Umrah Jadul Vs. Zaman Now
Ilustrasi investasi syariah reksadana saham obligasi surat berharga sukuk negara yang digambarkan dengan koin emas uang receh, tasbih, dan jam weker.

Kini reksa dana syariah yang menjadi wadah menabung kita bisa dibeli dengan modal awal sangat terjangkau

Bareksa.com - Ibadah ke Tanah Suci mungkin menjadi impian bagi setiap umat muslim. Selain pergi haji, kita juga bisa melakukan perjalanan umrah untuk beribadah di Tanah Suci tempat Islam pertama berawal.

Perjalanan umrah butuh biaya yang tidak sedikit. Menurut Travel Al-Qadri dalam situsnya, paket umrah selama 9 hari di tahun 1441 H harganya mulai Rp23,5 juta untuk satu orang.

Orang yang sudah memiliki niat untuk umroh biasanya menabung untuk mengumpulkan biaya ke sana. Dalam artikel ini, Bareksa ingin mengulas perbedaan cara menabung di masa lalu (jadul) dan masa kini (zaman now).

1. Usia

Dahulu, umrah biasanya dilakukan oleh orang yang sudah berumur, sekitar usia 40 tahun ke atas. Mengapa? Karena biasanya mereka yang sudah mapan baru bisa mengumpulkan uang setelah waktu bekerja cukup lama.

Kini, anak muda juga sudah bisa mulai menabung, khususnya yang sudah memiliki KTP sendiri dan penghasilan sendiri. KTP ini penting karena bisa digunakan untuk membuka rekening bank atau untuk memulai berinvestasi.

2. Wadah/Instrumen

Kalau nabung umrah versi jadul, kita biasanya mengumpulkan uang di celengan atau hanya di rekening/deposito bank. Dengan cara ini, uangnya akan lama sekali terkumpul bahkan bisa terkena potongan biaya bulanan dan pajak bunga di bank.

Sekarang, sudah ada instrumen reksadana syariah yang menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi dibandingkan di deposito bank. Reksadana syariah adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) dengan sistem pengelolaan syariah. Dana yang terkumpul itu diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

3. Modal

Pada dahulu kala, butuh modal awal yang besar kalau mau menabung umrah. Misalnya untuk membuka deposito ada batas minimum saldo, mulai Rp1 juta hingga Rp5 juta. Kemudian, dibutuhkan juga uang muka yang besar untuk memastikan keberangkatan di travel agent.

Di zaman sekarang, reksa dana syariah yang menjadi wadah menabung kita bisa dibeli dengan modal awal sangat terjangkau. Cukup Rp100.000, kita sudah bisa membeli reksa dana syariah.

4. Pendaftaran

Kalau kita mau menabung di bank, tentu saja kita harus datang ke bank. Lalu, kita menarik dana kita dari bank dan menyetorkannya di kantor biro perjalanan (travel agent) penyelenggara umrah.

Kini, kita bisa mendaftar pembukaan reksadana secara online melalui website Bareksa, yang merupakan marketplace investasi terintegrasi. Pendaftaran bisa dilakukan online dengan syarat KTP elektronik saja, bahkan tanda tangan pun bisa secara digital.

5. Transparansi

Dahulu, kalau kita menyetor uang langsung ke travel agent, kita tidak bisa memantau uang kita. Padahal, kita mungkin tidak langsung berangkat, tetapi butuh waktu mengangsur/mencicil biaya perjalanan tersebut. Kondisi ini yang memicu berbagai kasus gagal berangkat atau penipuan uang dibawa kabur oleh pemilik travel.

Namun kini, reksadana syariah yang dibeli di Bareksa bisa dipantau tiap hari hanya dengan login di Bareksa dan membuka menu portofolio. Reksadana syariah adalah produk resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bareksa sebagai agen penjual juga sudah resmi mendapat lisensi dari OJK.

6. Tujuan

Memang tujuan utama pergi ke Tanah Suci adalah untuk beribadah. Dan di masa lampau, uang yang kita siapkan hanya terbatas untuk keperluan itu saja.

Sekarang, dengan investasi di reksadana syariah, kita sangat mungkin mendapatkan imbal hasil yang bisa digunakan untuk ibadah sekaligus traveling. Tidak hanya beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, kita juga bisa menjajal kuliner Timur Tengah di sana.

Tabel Perbandingan Nabung Umrah Jadul Vs. Zaman Now

Illustration

Sumber: Bareksa

Nah, sudah tahu kan bagaimana cara mengumpulkan biaya untuk umrah di zaman sekarang. Ayo tetapkan hati untuk beribadah dan rencanakan perjalanan umrah dengan menabung reksadana syariah di Bareksa.

* * *

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,46

Up0,53%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua