BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : Investor Ritel Tolak Reverse Stock ELTY, SMI Rilis Green Bond

Bareksa05 Juni 2018
Tags:
Berita Hari Ini : Investor Ritel Tolak Reverse Stock ELTY, SMI Rilis Green Bond
Pekerja mengepel lantai di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (24/5). Perdagangan IHSG ditutup menguat 2,67 persen atau 154,54 poin ke level 5.946,54. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

BI prediksi kurs dolar Rp13.800-14.000, CTRA nonpreemptive rights issue Rp2,2 triliun, WIKA siapkan capex Rp3 triliun

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 5 Juni 2018 :

PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI)

PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) bakal menerbitkan surat utang senilai Rp6 triliun. Jumlah itu terdiri atas penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi infrastruktur berwawasan lingkungan (green bond) Rp3 triliun dan PUB Sukuk Mudharabah Rp3 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Untuk tahap pertama, SMI bakal menerbitkan masing-masing Rp1 triliun dari dua jenis surat utang tersebut. Jadi, total penerbitan surat utang tahap pertama perseroan Rp2 triliun.

Masing-masing surat utang terdiri atas dua seri. Seri A green bond dan sukuk mudharabah memiliki tenor jatuh tempo selama tiga tahun, sementara seri B memiliki tenor selama lima tahun. Perseroan belum menentukan tingkat kupon dari dua surat utangnya tersebut.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berencana melakukan penambahan modal tanpa melaluli hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau nonpreemptive rights issue hingga senilai Rp2,2 triliun. Perseroan bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,85 miliar saham atau setara 10 persen dari modal disetor.

Perseroan ingin menyiapkan penggalangan dana yang baik untuk ekspansi ke depan. Perseroan telah mendapatkan restu penambahan modal itu melalui rapat umum pemegang saham (RUPS), Senin, 4 Juni 2018.

Ciputra memiliki waktu dua tahun untuk mengeksekusi rencana itu. Harga pelaksanaan non-HMETD telah ditetapkan Rp1.191,4 per saham. Perseroan mengaku belum memiliki investor strategis yang akan masuk menjadi pemegang saham nantinya.

PT Bakrieland Development Tbk (ELTY)

Sekelompok investor ritel yang memiliki sebanyak 4,28 miliar saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), atau setara 10 persen dari modal disetor, menolak rencana Bakrieland melangsungkan penggabungan nilai nominal saham (reverse stock) 10:1.

Forum Investor Penolak Reverse Stock Saham ELTY (Forty) mengjelaskan investor yang bergabung dalam Forty telah mencapai 10 persen dari 43 miliar saham ELTY yang beredar. Jumlah itu meningkat signifikan karena per 2 Juni, investor ritel yang bergabung baru setara 5 persen kepemilikan saham ELTY.

Forty rencananya akan mendatangi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menuntut pembatalan aksi korporasi reverse stock ELTY. Forty menganggap reverse stock ELTY bakal merugikan investor dan cenderung berlawanan dengan program Yuk Nabung Saham Bursa Efek Indonesia (BEI).

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bakal menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp3 triliun untuk berinvestasi di bisnis jalan tol. Perseroan akan menggunakan dana itu untuk menggarap konsesi tol baru.

Wijaya Karya (Wika) tengah mengincar dua konsesi paru melalui proses inisiasi. Perseroan bakal menggandeng perusahaan swasta untuk menginisiasi proyek tersebut.

Dua ruas tol yang bakal diajukan melalui prakarsa adalah Serang-Maja dan Tol Bandung Utara (Bandung Intra Urban Toll Road/ BIUTR). Dalam proyek BIUTR, Wika akan membangun konsorsium dengan PT Sumamrecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Marga Utama Nusantara, anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).

Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) memperkirakan posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun ini berada pada kisaran Rp13.800-14.000 per dolar AS. Perkiraan tersebut berdasarkan perkembangan nilai tukar rupiah hingga saat ini.

BI juga memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tahun depan akan berada di kisaran sama, yakni Rp13.800-14.000. Hal itu didasari oleh ketidakpastian global dan kondisi defisit transaksi berjalan.

Dengan asumsi tersebut, BI menegaskan bakal terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.773,76

Up0,54%
Up3,36%
Up0,03%
Up6,73%
Up17,30%
Up44,83%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.325,17

Up0,88%
Up4,09%
Up0,03%
Up5,78%
Up18,69%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,53

Down- 0,32%
Up2,73%
Up0,01%
Up3,85%
Up18,24%
Up46,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.046,42

Up0,71%
Up2,82%
Up0,02%
Up3,06%
Down- 1,49%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.037,25

Up0,52%
Up3,63%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua