Ekonomi AS Tumbuh di Atas 3 Persen, The Fed Naikkan Suku Bunga Jadi 1,5 Persen?
Rapat The Fed akan digelar 14 Desember 2017 waktu New York (tanggal 15 Desember 2017 waktu Jakarta)
Rapat The Fed akan digelar 14 Desember 2017 waktu New York (tanggal 15 Desember 2017 waktu Jakarta)
Bareksa.com - Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dijadwalkan akan menggelar pertemuan terakhir tahun 2017 pada 12-13 Desember waktu Washington.
Pertemuan ini diperkirakan bakal memutuskan kenaikan suku bunga acuan AS atau justru tetap mempertahankannya. Keputusan ini akan menjadi jawaban akan rencana The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga secara bertahap sebanyak 3 kali tahun ini. (Baca : Jerome Powell Terpilih Menjadi Gubernur The Fed, Ini Komentar Bank Indonesia)
Sejauh ini, The Fed telah sesuai dengan rencananya. The Fed telah menaikkan tingkat suku bunga pada Juni dan September 2017 dengan tingkat kenaikan masing-masing 25 basis poin atau 0,25 persen. Sedangkan kenaikan suku bunga yang ketiga kali diprediksi akan terjadi pada bulan ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Menilik perkembangan data terakhir, hampir 100 persen konsensus analis yang disurvei oleh Bloomberg memprediksi akan ada kenaikan suku bunga. (Lihat : INFOGRAFIK : Sekilas Pandangan Ekonomi Global versi Schroders)
Ekonomi AS Tumbuh di Atas 3 Persen di Kuartal III 2017
Setidaknya ada tiga data yang menjadi bahan pertimbangan bank sentral AS dalam mengambil suatu keputusan yang bersifat moneter. Yakni data pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan pengangguran.
Jika kembali diingat, pertumbuhan ekonomi AS telah mencapai target 3 persen sebagaimana dulu dijanjikan dalam kampanye Presiden Donald Trump. (Baca : Ini Profil Calon Pengganti Yellen di The Fed Pilihan Donald Trump)
Grafik : Pertumbuhan Ekonomi AS 3 Tahun Terakhir (QoQ)
Sumber : Tradingeconomics, diolah Bareksa
Hingga saat ini, para pelaku pasar global cenderung optimistis bahwa The Fed akan menaikkan tingkat suku bunganya dalam agenda pertemuan bulanan tersebut. Membaiknya salah satu dari tiga data-data penting tersebut dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dinilai cukup oleh para pelaku pasar sebagai dasar The Fed menaikkan suku bunga. (Baca : Rupiah Melemah Dekati Rp 13.600 per Dolar AS, Tiga Peristiwa Ini Pemicunya)
Tidak hanya itu, adanya desakan dari Donald Trump terhadap bank sentral guna menopang laju pertumbuhan ekonomi AS ke depannya juga menjadi salah satu faktor pendorong The Fed menaikkan tingkat suku bunga menuju 1,5 persen. (AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.396,14 | 0,81% | 4,27% | 0,60% | 8,11% | 20,05% | 38,07% |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.090,91 | 0,55% | 4,05% | 0,38% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.863,84 | 0,55% | 3,89% | 0,38% | 7,37% | 18,10% | 39,24% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.102,26 | 0,63% | 4,02% | 0,49% | 7,37% | 6,42% | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.299,6 | 0,52% | 4,09% | 0,35% | 7,47% | 19,90% | 35,60% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
ORI027
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
ST014
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
Tipe Kupon
Mengambang