Segmen Pertambangan Dongkrak Laba Astra, Kontribusi Divisi Otomotif Menurun
Berdasarkan segmen bisnis, pendapatan Astra dari alat berat dan pertambangan membukukan Rp 29,4 triliun
Berdasarkan segmen bisnis, pendapatan Astra dari alat berat dan pertambangan membukukan Rp 29,4 triliun
Bareksa.com – Perusahaan konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII) berhasil membukukan laba bersih melonjak 31 persen menjadi Rp 9,3 triliun pada semester I 2017 dibandingkan periode yang sama di 2016. Kenaikan tersebut ditopang naiknya pendapatan perusahaan terutama dari segmen alat berat dan pertambangan yang naik hingga 30,4 persen.
Berdasarkan segmen bisnis, pendapatan Astra dari alat berat dan pertambangan membukukan kenaikan cukup tinggi menjadi Rp 29,4 triliun pada semester I 2017, dibandingkan Rp 22,56 triliun di semester I 2016. Kemudian pendapatan properti juga melonjak 46,7 persen menjadi Rp 22 miliar dari sebelumnya hanya Rp 15 miliar.
Agribisnis juga melonjak 34,7 persen menjadi Rp 8,5 triliun, Jasa Keuangan naik 7,4 persen menjadi Rp 9,2 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Beberapa segmen mengantongi pendapatan yang lebih kecil dari tahun sebelumnya, seperti segmen otomotif yang turun 0,1 persen menjadi Rp 47 triliun, sementara segmen Infrastruktur dan teknologi informasi, masing-masing turun 4,7 persen dan 5,6 persen.
Tabel: Kontribusi Pendapatan Segmen Bisnis Astra
Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan
Sementara dari sisi porsi, pendapatan segmen pertambangan dan alat berat menyumbang 29,6 persen terhadap seluruh pendapatan Astra. Angka tersebut merupakan porsi terbesar kedua setelah porsi otomotif yang menyumbang 47,4 persen.
Grafik: Porsi Pendapatan Berdasarkan Segmentasi
Emiten alat berat dan pertambangan, unit usaha Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR), yang 59,5 persen sahamnya dimiliki Astra, juga membukukan laba bersih melonjak 85 persen menjadi Rp 3,4 triliun. Kenaikan laba utamanya ditopang oleh peningkatan kinerja segmen usaha mesin konstruksi, kontraktor penambangan, hingga kegiatan pertambangan. “Seluruh lini bisnis itu mendapatkan keuntungan dari peningkatan harga batu bara,” ungkap Prijono.
Harga batu bara global dalam satu tahun terakhir bara telah melonjak 52,4 persen ke level US$85,67 per metrik ton, dari sebelumnya hanya US$ 56,23 per metrik ton.
Meskipun jika kita lihat harga batu bara telah anjlok dari level tertingginya di bulan November 2016, tapi sejak Mei 2017 harga batu bara kembali merangkak naik.
Grafik: Pergerakan Harga Batu Bara
Sumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Senada dengan hal tersebut, Analis Oso Securities, Riska Afriani melihat bahwa outlook jangka pendek bagi emiten pertambangan khususnya batu bara masih positif hingga akhir tahun karena pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengubah target produksi batu bara tahun ini dari 413 juta menjadi 477 juta ton.
Selain itu selama semester I ini produksi Cina juga meningkat sebesar 5 persen. Volume produksi meningkat, volume impor juga bertumbuh. Jadi harga batu bara di kuartal III 2107, menurut Riska masih berpeluang tumbuh dikarenakan pada kuartal II juga pertumbuhan ekonomi Cina stabil di level 6.9 persen.
Apalagi pada Juli - Agustus diperkirakan akan menjadi puncak konsumsi batu bara. Saat musim panas, pemakaian mesin pendingin meningkat sehingga memerlukan lebih banyak tenaga listrik. Dan jika diperhatikan kebutuhan listrik ini masih banyak dari batu bara.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Capital Fixed Income Fund | 1.770,56 | 0,58% | 3,37% | 0,02% | 6,89% | 17,19% | 44,49% |
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.317,1 | 0,19% | 3,37% | 0,02% | 5,62% | 18,27% | - |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.749,49 | - 0,88% | 2,77% | 0,01% | 3,89% | 18,26% | 46,70% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.038,44 | - 0,02% | 2,04% | 0,02% | 2,98% | - 2,22% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk Produk baru | 1.035,35 | 0,51% | - | 0,03% | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.