Tiga Faktor Ini Jadi Alasan BI Kembali Ajukan Redenominasi Rupiah ke DPR
Sri Mulyani mengungkapkan alasan Indonesia harus melakukan redenominasi rupiah lantaran adanya krisis 1998
Sri Mulyani mengungkapkan alasan Indonesia harus melakukan redenominasi rupiah lantaran adanya krisis 1998
Bareksa.com – Bank Indonesia (BI) menyatakan telah membicarakan kembali rencana redenominasi rupiah dengan anggota Komisi XI DPR RI. Redenominasi yang akan dilakukan adalah penyederhanaan tiga nol dalam rupiah, atau Rp 1.000 menjadi Rp 1. Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengharapkan redenominasi mata uang rupiah bisa masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) 2017.
Menurut dia, jika bisa dibahas dan bisa disetujui tahun ini masih dibutuhkan waktu untuk proses selama kurang lebih 7 tahun. Dia menjelaskan, 2 tahun adalah masa untuk persiapan. Kemudian pada 2020-2024 adalah masa transisi. Kemudian ada tahap penerapan.
Agus menjelaskan ada tiga faktor penting yang menjadi alasan kuat untuk kembali mengajukan redenominasi rupiah. Yakni selama 2 tahun terakhir inflasi terjaga sesuai dengan target yang ditentukan BI yakni 3 persen ± 1 persen. Kemudian pertumbuhan ekonomi juga membaik, karena pada kuartal II 2015 adalah titik balik pertumbuhan ekonomi yakni dari 4,8 persen menjadi 5 - 5,4 persen. Selanjutnya adalah karena stabilitas nilai tukar terjaga.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik : Pertumbuhan Inflasi Dua Tahun Terakhir
Sumber : Bank Indonesia, diolah Bareksa
Jika dimungkinkan BI akan membicarakan RUU Redenominasi ini dengan pemerintah. Agus mengupayakan RUU ini bisa diusulkan untuk dibahas di DPR. Isi RUU ini nantinya hanya 17 pasal.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, menyatakan saat ini anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) telah kembali memiliki kredibilitas dan dianggap lebih realistis. Buktinya, lembaga pemeringkat utama telah memberikan status investment grade pada Indonesia.
Sri Mulyani mengungkapkan, alasan Indonesia harus melakukan redenominasi rupiah lantaran adanya krisis 1998. Setelah itu, mata uang Garuda terus tertekan oleh dolar Amerika Serikat (USD).
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Capital Fixed Income Fund | 1.773,76 | 0,54% | 3,36% | 0,03% | 6,73% | 17,30% | 44,83% |
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.325,17 | 0,88% | 4,09% | 0,03% | 5,78% | 18,69% | - |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 1.752,53 | - 0,32% | 2,73% | 0,01% | 3,85% | 18,24% | 46,77% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.046,42 | 0,71% | 2,82% | 0,02% | 3,06% | - 1,49% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk Produk baru | 1.037,25 | 0,52% | 3,63% | 0,03% | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.