BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

IHSG Terus Rekor All Time High, Investor Bisa Lakukan Ini Agar Cuan Maksimal

Abdul Malik10 Februari 2022
Tags:
IHSG Terus Rekor All Time High, Investor Bisa Lakukan Ini Agar Cuan Maksimal
Ilustrasi investor yang gembira karena melihat pasar saham dan obligasi sedang meroket sehingga mendongkrak kinerja investasinya di reksadana dan SBN meraih cuan maksimal. (Shutterstock)

Hingga akhir tahun masih ada kemungkinan tren kenaikan (upside) di IHSG ke kisaran 7.000 - 7.200

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan terus mencatatkan rekor tertinggi baru sepanjang masa (all time high), salah satunya ditopang optimisme pelaku pasar atas prospek pemulihan ekonomi nasional. Sejak awal tahun 2022, tercatat indeks saham Tanah Air sudah 4 kali mencetak rekor tertinggi baru.

Di antaranya pada 21 Januari di level 6.726, kemudian pada 4 Februari di 6.732, pada 7 Februari di 6.804 dan pada 9 Februari di level 6.834. Pada hari ini, Kamis (10/2/2022), meskipun IHSG ditutup melemah 0,19 persen ke level 6.823, namun masih bertahan di atas 6.800-an.

Menurut analisis Bareksa, kenaikan IHSG utamanya ditopang banjirnya dana asing masuk ke pasar saham nasional. Tercatat sejak awal tahun, dana asing masuk ke pasar saham mencapai Rp15,53 triliun dan IHSG membukukan penguatan 3,68 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Masuknya dana asing terutama ke saham berkapitalisasi besar (big caps) dan perbankan besar, seiring potensi pemulihan ekonomi yang bisa dilihat dari data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan inflasi.

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Selain itu, pemerintah juga terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan intervensi di pasar valuta asing dengan rentang saat ini masih terjaga di bawah Rp14.400 per dolar Amerika Serikat.

Nilai cadangan devisa memang sedikit menurun pada Januari 2022 jadi sekitar US$3.6 miliar, namun, terbukti ampuh untuk menarik inflow asing di pasar keuangan Indonesia, baik saham maupun obligasi.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa​

Analisis Bareksa juga menilai, momentum kenaikan pasar saham saat ini adalah kemungkinan pelaku pasar juga akan mengincar pembagian dividen pada Mei-Juni nanti seperti dari saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Ke depan sektor komoditas dinilai masih akan menjadi penopang penguatan indeks pada tahun ini, mengingat masih terjadi shortage pasokan ataupun hasil produksi komoditas besar seperti minyak, emas, nikel, tembaga dan timah.

Hal yang perlu dilihat kembali oleh investor saat ini adalah harga minyak dunia telah menyentuh US$89 per barel, sehingga akan mendorong defisit anggaran pemerintah lebih besar.

Inflasi Indonesia diprediksi bisa meningkat ke level 5 - 6 persen, apabila pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun ini, karena ada gap cukup lebar antara harga minyak dunia dan acuan pemerintah yang masih di level US$65 per barel.

Baca : Mirae Asset Prediksi IHSG Menuju 7.000, Cuan Reksadana Meroket

Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Analisis Bareksa memproyeksikan hingga akhir tahun masih ada kemungkinan tren kenaikan (upside) di IHSG ke kisaran 7.000 - 7.200. Namun, jika melihat kenaikan IHSG sejak awal tahun hingga saat ini yang sudah 3,68 persen, analisis Bareksa melihat ada potensi koreksi sementara.

Sehingga untuk investor profil risiko agresif, terutama yang sudah meraih cuan di atas 5 persen dapat mempertimbangkan untuk mendiversifikasi secara bertahap investasinya dari reksadana berbasis saham ke reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang.

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

​(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo SucahyoAM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.770,88

Up0,60%
Up3,37%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,21%
Up44,78%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.317,39

Up0,21%
Up3,42%
Up0,02%
Up5,59%
Up18,30%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.749,76

Down- 0,87%
Up2,76%
Up0,01%
Up3,87%
Up18,27%
Up46,70%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,68

Up0,01%
Up2,06%
Up0,02%
Up3,07%
Down- 2,20%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.035,51

Up0,51%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua