BeritaArrow iconBareksa InsightArrow iconArtikel

Bareksa Insight : BI Yakin Kenaikan Suku Bunga Sudah Memadai, Prospek Cerah Reksadana Ini

Abdul Malik20 Januari 2023
Tags:
Bareksa Insight : BI Yakin Kenaikan Suku Bunga Sudah Memadai, Prospek Cerah Reksadana Ini
Papan nama Bank Indonesia di depan gedung BI di Jakarta. BI yang menyatakan kenaikan suku bunga saat ini sudah memadai untuk mengatasi inflasi, bisa jadi sentimen positif bagi pasar modal, termasuk IHSG, SBN dan reksadana. (Shutterstock)

Rapat Dewan Gubernur BI pada 18-19 Januari 2023 memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan 0,25% dari sebelumnya 5,5% jadi 5,75%

Bareksa.com - Tim Analis Bareksa menyarankan agar Smart Investor menerapkan dua strategi investasi berikut agar kinerja investasinya tetap maksimal, menyusul Bank Indonesia yang meyakini kenaikan suku bunga acuan sudah memadai untuk atasi inflasi :

1. Smart investor bisa investasi di reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 18-19 Januari 2023 kembali memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin atau 0,25% dari sebelumnya 5,5% jadi 5,75%.

BI meyakini kenaikan suku bunga acuan 225 basis poin atau 2,25% sejak Agustus 2022 hingga jadi 5,75% saat ini, sudah memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada di kisaran 3,0±1% di semester I 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke sasaran 3,0±1% di semester II tahun ini.

Promo Terbaru di Bareksa

Pernyataan BI itu jadi sinyal atau kode bahwa suku bunga acuan Bank Sentral Tanah Air berpotensi tidak akan naik lagi. Tim Analis Bareksa menyarankan agar Smart Investor bisa akumulasi investasi secara bertahap di reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara dengan target yield (ekspektasi imbal hasil) acuan Obligasi Negara di level 6,4-6,5%.

Terhitung sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023, suku bunga BI sudah naik 6 kali secara beruntun. Suku bunga BI 5,75% saat ini merupakan yang tertinggi sejak Juli 2019, atau level sebelum pandemi Covid-19.

Berdasarkan data CNBC Indonesia, yield acuan Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun tercatat turun 0,041 poin ke level 6,675% pada Kamis (19/01/2023) pukul 17.01 WIB.

Baca juga : Bareksa Insight : Ini Dua Jurus Cuan Investasi Jelang Pengumuman Suku Bunga BI

Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini

2. Smart Investor bisa mempertimbangkan investasi di reksadana saham dan indeks

Tim Analis Bareksa menyarankan agar Smart investor perlu mempertimbangkan peluang investasi jangka menengah di reksadana saham dan reksadana indeks, di tengah hampir selesainya kenaikan suku bunga BI tahun ini. Sebab, optimisme investor akan kembali meningkat seiring naiknya keyakinan bisnis dalam melakukan ekspansi dengan biaya murah.

Reksadana saham dan indeks yang direkomendasikan ialah yang berbasis sektor keuangan dan konsumen. Sebab, reksadana jenis ini akan mendapatkan manfaat paling banyak dari sentimen kode BI tersebut.

Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (19/1/2023) naik 0,8% ke level 6.819,907.

Lihat juga : Bareksa Insight : Optimisme Pasar Meningkat, Cuan Reksadana Ini Bisa Melesat

Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini

Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :

Kinerja Imbal Hasil 3 Tahun (per 19 Januari 2023)

Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana Unggulan :

- Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 18,27%
- Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 29,84%

Kinerja Imbal Hasil 1 Tahun (per 19 Januari 2023)

Reksadana Saham dan Indeks

Reksadana Unggulan :

- Mandiri Investa Atraktif Syariah : 12,97%
- Danareksa Indeks Syariah : 8,19%

Simak juga : Bareksa Insight : Kinerja Rupiah Cemerlang, Reksadana Ini Semakin Kinclong

Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini

Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Baca juga : Bareksa Insight : Peluang Cuan Jangka Pendek dari Investasi Reksadana

Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini

(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingi​n berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Empty Illustration

Produk Belum Tersedia

Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua