BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Reksadana Syailendra Kebal Saat IHSG Anjlok Terdampak Corona, Ini Portofolionya

03 Maret 2020
Tags:
Reksadana Syailendra Kebal Saat IHSG Anjlok Terdampak Corona, Ini Portofolionya
Pegawai PT Syailendra Capital saat melayani calon nasabah di kantornya di Jakarta. (Bareksa/Anggie)

Jadi satu produk reksadana yang mencatatkan keuntungan pada pekan lalu

Bareksa.com - Menutup pekan terakhir di bulan Februari 2020, bursa saham domestik mengalami tekanan yang tak terelakkan. Dalam periode 24 - 28 Februari 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak sekalipun merasakan zona hijau, alhasil jika diakumulasi IHSG anjlok hingga 7,3 persen ke level 5.452,7 sepanjang pekan lalu.

Khawatir dan panik adalah dua kata yang menggambarkan psikologis pelaku pasar pada pekan lalu. Bursa saham global anjlok signifikan setelah di awal pekan terjadi lonjakan kasus baru virus corona yang terjadi di luar China.

Korea Selatan, Italia dan Iran menjadi tiga negara yang melaporkan pertambahan jumlah kasus infeksi COVID-19 secara signifikan dan untuk pertama kalinya mengungguli jumlah kasus baru yang dilaporkan di China.

Promo Terbaru di Bareksa

Bertambahnya jumlah kasus baru secara signifikan di luar China serta merembetnya infeksi ke lebih dari 50 negara menjadi ancaman serius bagi perekonomian global. Adanya risiko tersebut membuat investor memilih risk averse mode dan beralih ke aset-aset safe haven.

Tekanan jual yang terjadi di pasar saham global juga menjalar ke bursa saham kawasan Asia. Layaknya infeksi yang menular dengan cepat, Wall Street yang terus ditutup anjlok dalam sepekan juga menjangkit pasar saham benua kuning.

Meskipun Indonesia belum melaporkan adanya satu kasus pun, bukan berarti RI kebal dari dampak perekonomian yang ditimbulkan oleh patogen yang satu ini. Pasalnya yang terjangkit paling banyak adalah China sebagai negara dengan perekonomian paling besar kedua di dunia.

Anjloknya IHSG secara signifikan ini direspons oleh berbagai pihak. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memberikan tanggapan terkait anjloknya bursa saham Tanah Air.

"Pemerintah bersama KSSK (Komite Stabilitas Sektor Keuangan) terus mengikuti pergerakan pasar saham dan keuangan di dalam negeri dan di tingkat global. Pergerakan cukup signifikan di pasar keuangan global dipicu oleh perkembangan meluasnya penularan virus corona," kata Sri Mulyani, Jumat (28/2/2020) seperti dilansir CNBC Indonesia.

Tanggapan lain juga disampaikan oleh ketua dewan komisioner OJK Wimboh Santoso. Melalui pernyataanya, Wimboh menghimbau investor saham Tanah Air untuk tetap tenang merespons wabah corona yang menimbulkan gejolak pada pasar saham global.

"Tenang aja kita sudah punya protokolnya, ya kalau udah melebihi threshold turunnya ya itu ada beberapa yang bisa kita lakukan. Kita bisa membolehkan buyback [pembelian kembali saham]," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, di Kompleks Kepresidenan, Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Reksadana Ini Kebal Saat IHSG Anjlok

Di tengah pelemahan bursa saham domestik yang begitu parah, ternyata masih ada satu produk reksadana yang mencatatkan keuntungan pada pekan lalu.

Berdasarkan reksadana yang dijual di Bareksa, Syailendra Pendapatan Tetap Premium menjadi produk reksadana yang mencatatkan imbal hasil (return) tertinggi sepanjang pekan lalu yakni 0,22 persen.

Illustration
Sumber: Bareksa

Jika dilihat sejak awal tahun, kinerja reksadana yang dikelola oleh PT Syailendra Capital ini juga terbilang cukup memuaskan dengan kenaikan 1,77 persen year to date (YtD), jauh bertolak belakangan dengan IHSG yang ambles 13,44 persen YtD.

Reksa Dana Syailendra Pendapatan Tetap Premium bertujuan memberikan hasil investasi yang optimum melalui investasi pada efek bersifat utang yang masih mempunyai potensi yang cukup besar untuk tumbuh dalam jangka menengah dan panjang dengan tetap memperhatikan ketentuan kebijakan investasi dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Mengacu kepada fund fact sheet periode Januari 2020, beberapa aset yang ada dalam portofolio Syailendra Pendapatan Tetap Premium antara lain :

• Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Global Mediacom Tahap I Tahun 2017 Seri A
• Obligasi Berkelanjutan I Antam Tahap I Tahun 2011 Seri B
• Obligasi Berkelanjutan II PTPP Tahap II Tahun 2019 Seri A
• DOC-BBKP
• Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap II Tahun 2017 Seri E

Sebagai informasi, Syailendra Pendapatan Tetap Premium dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp50.000. Reksadana yang sudah memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp25,67 miliar per Januari 2020 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Central Asia Tbk.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Selain itu, reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sementara reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang minimal 80 persen dana kelolaannya diinvestasikan ke instrumen obligasi dan pasar uang. Reksadana jenis ini cocok untuk investor yang memiliki profil risiko rendah-moderat serta cocok untuk tujuan jangka waktu menengah antara 1 hingga 3 tahun.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,04%
Up3,59%
Up0,02%
Up5,46%
Up18,25%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,40%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,17%
Up43,56%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,79%
Up3,43%
Up0,01%
Up3,97%
Up18,39%
Up46,82%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,45%
Up1,56%
Up0,01%
Up2,14%
Down- 2,42%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua