BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Neraca Dagang Juli Diprediksi Defisit, Reksadana Pasar Uang Bisa Jadi Alternatif

15 Agustus 2019
Tags:
Neraca Dagang Juli Diprediksi Defisit, Reksadana Pasar Uang Bisa Jadi Alternatif
Sejumlah pekerja beraktivitas membongkar muat peti kemas di Pelabuhan Pelindo I Perawang di Kabupaten Siak, Riau, Rabu (18/10). PT Pelindo I (Persero) menambah kapasitas lapangan tampung peti kemas Pelabuhan Perawang dari 88 ribu TEU, atau unit ekuivalen dua puluh kaki, menjadi 100 ribu TEU. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Center of Reform on Economics (Core) memprediksi neraca dagang Indonesia per Juli 2019 defisit US$1,5 miliar

Bareksa.com – Neraca perdagangan Juli akan dirilis pada hari ini, 15 Agustus 2019. Meski telah mencatat surplus dagang US$0,2 miliar pada Juni 2019, neraca dagang Indonesia pada Juli 2019 diperkirakan berbalik defisit.

Center of Reform on Economics (Core) memproyeksikan neraca dagang Indonesia per Juli 2019 bakal kembali defisit US$1,5 miliar. Adapun secara akumulatif dari Januari hingga Juli 2019, defisit neraca dagang bakal berada di angka US$3,4 miliar. Padahal, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan neraca dagang Indonesia per Juni 2019 sempat surplus US$196 juta.

Direktur Eksekutif Core Mohammad Faisal mengungkapkan proyeksi defisit tersebut dilandaskan pada tren tahunan neraca dagang. Surplus neraca dagang yang terjadi pada Mei dan Juni 2019 disebabkan oleh terhentinya aktivitas ekspor dan impor pada Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Promo Terbaru di Bareksa

Setelah Lebaran, ekspor diperkirakan meningkat 15 persen dan impor bakal naik 30 persen. Hal ini menyebabkan defisit membengkak menjadi US$1,5 miliar. Dari sisi ekspor, Indonesia masih belum mampu menembus pasar global, hal ini ditambah dengan harga komoditas andalan yakni batu bara dan CPO yang terus menurun.

Dari sisi impor, Faisal mengungkapkan impor Indonesia sudah mulai melambat, tetapi perlambatan tersebut belum mampu menanggulangi defisit neraca dagang. Faktor lain yang dipandang mendorong impor dan defisit adalah siklus musiman untuk impor minyak. Indonesia telah melakukan impor minyak yang cukup besar menjelang Hari Raya Idul Fitri dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi.

Saatnya Parkir Uang di Reksadana Pasar Uang

Adanya prediksi neraca dagang bulan Juli akan defisit, maka wajar bila investor akan melakukan profit taking. Lalu kemana dana kas hasil profit taking ini sebaiknya di tempatkan?

Ada 1 jenis reksadana yang terus mampu memberikan imbal hasil di atas deposito, yaitu reksadana pasar uang yang menempatkan seluruh aset investornya pada instrumen pasar uang.

Mengenal Pasar Uang

Apa yang disebut sebagai instrumen pasar uang? Instrumen pasar uang adalah efek utang yang jatuh temponya kurang dari setahun, misalnya sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito dan bisa juga obligasi selama jatuh temponya kurang dari satu tahun. Dengan isi portfolio tersebut reksadana pasar uang menjadi reksadana yang relatif paling aman.

Reksadana pasar uang memiliki beberapa keunggulan yang cukup menarik. Reksadana ini umumnya memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dari deposito. Selain itu bunga deposito masih terkena pajak 20 persen, sedangkan reksadana adalah instrumen yang bebas pajak.

Reksadana pasar uang juga memiliki likuiditas tinggi, subscription (pembelian unit reksadana) ataupun redemption (penjualan kembali unit reksadana) dapat dilakukan kapanpun dan tanpa biaya. Dengan karakteristik tersebut tentu investor dapat mencoba menggunakan reksadana pasar uang sebagai alternatif deposito.

Meski begitu investor tidak boleh lupa bahwa reksadana adalah instrumen investasi sehingga berbeda dengan deposito yang masih dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bila sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sedangkan reksadana pasar uang walaupun isinya sebagian besar adalah deposito namun instrumen ini tidak ada yang menjamin.

Reksadana pasar uang memang cocok bagi investor pemula atau investor yang ingin menjaga nilai uangnya dalam jangka pendek (kurang dari 1 tahun), Likuiditas yang tinggi dan imbal hasil setara deposito menjadi salah satu daya tarik dari reksadana ini sehingga bila sewaktu-waktu pasar modal mengalami koreksi investor dapat segera melakukan switching ke jenis reksadana lainnya.

(KA02/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,21

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.767,05

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,46

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.033,61

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.033,61

Up0,53%
-
Up0,03%
---
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua