Bareksa.com - Mengawali tahun 2019, OPPO Indonesia merilis smartphone premium terbarunya bertajuk OPPO R17 Pro, pekan lalu. Ponsel pintar tersebut menjadi perangkat pertama OPPO yang diluncurkan pada 2019.

OPPO R17 Pro menghadirkan berbagai inovasi yang menarik dan dapat membantu aktivitas keseharian para penggunanya.

"Seri R adalah seri paling populer yang sudah digunakan oleh 100 juta lebih di seluruh dunia. Setelah 2 tahun vakum, hari ini kami merayakan hadirnya seri R terbaru di Indonesia," ujar Marketing Director OPPO Indonesia Alinna Wenxin, di Henshin The Westin, Lantai 67, Jakarta Selatan, Kamis, 3 Januari 2019 seperti dilansir tempo.co.

Menariknya, smartphone ini sudah mengusung teknologi pengisian daya Super VOOC. Teknologi ini mampu mengisi daya baterai smartphone sampai penuh hanya dalam waktu sekitar 30 menit.

Selain itu, OPPO R17 Pro memiliki layar berukuran 6,4 inci AMOLED FHD+ dengan rasio 2.340 x 1.080 piksel, serta waterdrop screen. Bagian layar juga dilapisi dengan corning gorilla glass 6. Ponsel ini hanya hadir dengan satu warna yaitu Radiant Mist. Premium kedua dari OPPO itu dipersenjatai dengan chipset besutan Qualcomm, Snapdragon 710, juga dibekali dengan kapasitas RAM 8 gigabita (GB) dan memori internal 128 GB.

Dari segi kamera, OPPO memasang dual kamera utama bersensor 12 plus 20 megapiksel Sony IMX362. Sedangkan kamera depan dipasang sesor 24 megapiksel Sony IMX 576. Menurut Public Relation Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto, kamera R17 Pro sudah dilengkapi dengan teknologi AI.

Tertarik untuk memiliki smartphone tersebut? Sebagai informasi, OPPO R17 Pro dibanderol seharga Rp9,999 juta dan sudah bisa dipesan awal (pre-order) mulai 4 hingga 16 Januari 2018 melalui beberapa toko daring seperti Lazada, JD.ID, Blibli, Tokopedia, Shopee, Shopintar, Dinomarket.com, Elevenia dan Blanja. Kemudian akan tersedia di toko ritel pada 17 Januari 2019 mendatang.

Simulasi Reksadana

Bagi kita yang ingin mengumpulkan uang untuk membeli Oppo R17 tersebut, kita dapat mencoba sebuah teknik sederhana dengan rutin menginvestasikan uang ke produk investasi yaitu reksadana campuran yang memberikan imbal hasil (return) cukup tinggi dengan risiko moderat.

Sumber: Bareksa

Misalkan kita mampu menyisihkan uang Rp250 ribu setiap bulannya atau sekitar Rp8.400 per hari selama tiga tahun yang kemudian diinvestasikan ke dalam produk reksadana campuran Sucorinvest Flexi Fund. Reksadana ini dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management.

Sumber: Bareksa

Alhasil uang yang berhasil kita kumpulkan selama tiga tahun (periode Januari 2016- Januari 2019) Rp9,25 juta. Kemudian uang kita berhasil tumbuh Rp2,73 juta (29,56 persen) dalam periode tersebut, sehingga total uang Anda menjadi Rp11,98 juta.

Dengan demikian, uang yang berhasil kita simpan dan investasikan ke dalam reksadana campuran telah mencukupi keinginan anda untuk membeli smartphone Oppo R17.

Oleh karena itu, reksadana campuran telah terbukti mampu memberikan imbal hasil yang menarik dalam jangka menengah dengan risiko yang moderat, tertarik untuk mencoba?

Sebagai informasi, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. (KA01/hm)

***

Tertarik investasi reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.