Pemesanan SR021 Tembus Rp15 Triliun, Sukuk Ritel Cocok untuk Semua Profil Risiko
SR021 ditawarkan dalam dua tenor yakni 3 tahun dengan kupon 6,35% per tahun dan tenor 5 tahun dengan kupon 6,45% per tahun
SR021 ditawarkan dalam dua tenor yakni 3 tahun dengan kupon 6,35% per tahun dan tenor 5 tahun dengan kupon 6,45% per tahun
Bareksa.com - Pemerintah kembali menambah nilai penawaran (awal) Sukuk Ritel/SR seri SR021 yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp15 triliun menjadi sebesar Rp19 triliun per pagi ini, Kamis (12/9/2024). Penambahan kuota penerbitan SR021 tak lain karena besarnya minat investor ritel terhadap SR021.
Seperti halnya seri terakhir yang diterbitkan, Sukuk Ritel seri SR021 terbagi jadi dua dan begitu juga untuk nilai awal penerbitannya yakni, untuk SR021 tenor 3 tahun atau SR021T3 yang semula sebesar Rp10 triliun menjadi Rp14 triliun per pagi ini. Untuk SR021 tenor 5 tahun atau SR021T5 kuota penerbitannya masih tercatat Rp5 triliun.
Hingga pagi hari ini, Kamis (12/9/2024) pukul 9.00 WIB, pemesanan SR021 tercatat sudah tembus Rp15,10 triliun atau tepatnya Rp15.103.964.000.000. Jumlah tersebut, berasal dari pemesanan SR021T3 sebesar Rp12,3 triliun dan SR021T5 yang tercatat Rp3,06 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan demikian, sisa kuota pemesanan (awal) SR021 tercatat Rp3,89 triliun, yang terdiri atas sisa untuk SR021T3 sekitar Rp1,97 triliun dan yang SR021T5 masih ada Rp1,92 triliun.
Untuk Semua Profil Investor
Tapi apakah Sukuk Ritel termasuk seri SR021 cocok untuk semua investasi termasuk investor pemula? Iya, bahkan untuk seorang investor pemula sekalipun SR021 cocok untuk dipilih oleh semua investor dengan tipe profil apapun. Alasannya, seperti penerbitan SBN Ritel jenis serta seri-serinya yang telah tersebit lebih dahulu, SR021 termasuk risk free instrument.
Adapun tiga tipe investor yang dilansir dari berbagai sumber pertama, tipe konservatif (penghindar risiko/risk averse). Investor tipe ini menginginkan investasi yang aman, tingkat imbal hasil (return) cenderung stabil, dan takut kalau investasi pokok berkurang.
Salah satu alasan mengapa SBN Ritel jenis Sukuk Ritel seri SR021 cocok untuk semua tipe investor antara lain karena baik SR021 dengan tenor 3 tahun atau SR021T3 maupun SR021 dengan tenor 5 tahun atau SR021T5, termasuk risk free instrument alias nyaris bebas risiko. Berikut penjelasannya menurut Memorandum Informasi Sukuk Negara Ritel SR021.
Adapun landasan hukum penerbitan Sukuk Ritel antara lain Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), berikut peraturan turunnya yakni Peraturan Pemerintah (PP) hingga Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Dalam Memorandum Informasi Sukuk Negara Ritel seri SR021, dijelaskan potensi risiko investasi Sukuk Ritel berikut cara memitigasi atau mengantisipasinya :
1. Risiko gagal bayar (default risk)
Risiko gagal bayar (default risk), adalah risiko apabila investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo baik imbalan/kupon dan nilai nominal Sukuk Negara Ritel.
Sebagai instrumen pasar modal, SR5 termasuk instrumen yang bebas risiko (risk free instrument) karena pembayaran imbalan/kupon dan nilai nominal Sukuk Negara Ritel dijamin oleh pemerintah berdasarkan Undang-Undang SBSN dan Undang-Undang APBN.
2. Risiko pasar (market risk)
Risiko pasar (market risk) adalah potensi kerugian (capital loss) apabila terjadi kenaikan tingkat bunga yang menyebabkan penurunan harga Sukuk Ritel di pasar sekunder. Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila investor menjual Sukuk Ritel di pasar sekunder sebelum tanggal jatuh tempo di harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.
Risiko pasar dalam investasi Sukuk Ritel dapat dihindari apabila investor tetap memiliki Sukuk Ritel sampai dengan tanggal jatuh tempo dan hanya menjual Sukuk Ritel jika harga jual (pasar) lebih tinggi daripada harga beli setelah dikurangi biaya transaksi. Alasannya, meskipun harga pasar turun, investor tetap mendapat imbalan/kupon setiap bulan sampai jatuh tempo. Investor tetap menerima pelunasan nilai nominal Sukuk Negara Ritel seri Sukuk Ritel sebesar 100% ketika jatuh tempo.
3. Risiko likuiditas (liquidity risk)
Risiko likuiditas (liquidity risk) adalah potensi kerugian apabila sebelum tanggal jatuh tempo pemilik Sukuk Negara Ritel Seri yang memerlukan dana tunai mengalami kesulitan dalam menjual Sukuk Ritel di pasar sekunder di tingkat harga (pasar) yang wajar.
Risiko likuiditas ini bisa dihindari karena Sukuk Ritel dapat dijadikan sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman ke bank umum, lembaga keuangan lainnya atau sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal atau dijual pada mitra distribusi, mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada masing-masing bank dan lembaga keuangan lainnya.
Sumber: Kementerian Keuangan
(Martina Priyanti)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.365,32 | 0,89% | 3,92% | 6,19% | 7,83% | 18,57% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.068,64 | 0,76% | 3,75% | 5,99% | - | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.828,96 | 1,07% | 3,92% | 5,76% | 7,48% | 17,32% | 41,81% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.242,76 | 0,65% | 3,45% | 5,24% | 6,88% | 19,52% | 35,46% |
Syailendra Sharia Fixed Income Fund limited | 1.030,47 | 0,43% | 2,51% | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.