BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

3 Jenis SBN Ritel Akan Terbit Lagi di 2023, Ini Beda ORI, SR dan ST

Hanum Kusuma Dewi24 Juli 2023
Tags:
3 Jenis SBN Ritel Akan Terbit Lagi di 2023, Ini Beda ORI, SR dan ST
Ilustrasi investor sukuk tabungan dan SBN Ritel yang datang dari beragam kalangan dan profesi. (Shutterstock)

Semua jenis dan seri SBN Ritel pada masa penawaran hanya dapat dibeli di mitra distribusi SBN Ritel yang salah satunya Bareksa

Bareksa.com - Tiga seri Surat Berharga Negara (SBN) Ritel terbaru masih akan diterbitkan pemerintah pada sisa tahun ini. Berikut ini ulasan mengenai jenis SBN Ritel yang akan diterbitkan dan ketiganya nanti juga bisa dibeli di Bareksa, sebagai salah satu mitra distrubusi SBN Ritel.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan pemerintah masih akan menerbitkan SBN Ritel pada sisa tahun 2023, yaitu Sukuk Ritel seri SR019 yang akan mulai ditawarkan pada tanggal 18 Agustus sampai dengan 13 September 2023 (tentative).

Kemudian, Deni melanjutkan obligasi Negara Ritel seri ORI024 tanggal 9 Oktober sampai dengan 2 November 2023 (tentative). Selain itu, "Sukuk Tabungan seri ST011 akan mulai ditawarkan tanggal 3 sampai dengan 29 November 2023 (tentative)," kata Deni kepada Bareksa, Kamis (20/7/2023).

Promo Terbaru di Bareksa

Baca juga Setelah ORI023 akan Terbit Sukuk Ritel SR019, Berikut Jadwal SBN Ritel 2023

Sukuk Ritel Adalah

Sukuk Ritel seri SR019 akan menjadi SBN Ritel kelima yang diterbitkan pemerintah pada tahun ini. STR019 merupakan Sukuk Ritel kedua yang ditawarkan pemerintah di tahun ini setelah sebelumnya SR018 yang diterbitkan pada 3 Maret 2023.

Lalu apa itu Sukuk Ritel? Melansir laman Kementerian Keuangan, Sukuk Negara Ritel (Sukuk Ritel) adalah produk investasi syariah yang ditawarkan oleh pemerintah kepada individu Warga Negara Indonesia/WNI, sebagai pilihan investasi yang aman, mudah, terjangkau, dan menguntungkan.

Sukuk Ritel dikelola berdasarkan prinsip syariah, tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury), serta telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Illustration

Sumber: Kementerian Keuangan

Penerbitan Sukuk Ritel menggunakan struktur akad Ijarah - Asset to be Leased. Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk kegiatan investasi berupa pembelian hak manfaat Barang Milik Negara untuk disewakan kepada Pemerintah serta pengadaan proyek untuk disewakan kepada Pemerintah. Imbalan berasal dari keuntungan hasil kegiatan investasi tersebut.

Setidaknya ada enam karakteristik Sukuk Ritel yakni:

  • Pertama, untuk individu Warga Negara Indonesia.
  • Kedua, pengelolaan investasi dengan prinsip syariah.
  • Ketiga, pemesanan mulai dari Rp1 juta.
  • Keempat, tenor tiga tahun.
  • Kelima, imbalan tetap dibayarkan setiap bulan.
  • Keenam, dapat diperdagangkan di pasar sekunder antar investor domestik.

Daftar untuk Beli SBN Ritel di Sini

Obligasi Negara Ritel Adalah

Adapun SBN Ritel keenam yang akan diterbitkan pemerintah pada tahun ini adalah Obligasi Negara Ritel seri ORI024 tanggal 9 Oktober sampai dengan 2 November 2023. Sebelumnya yakni pada bulan ini juga atau tepatnya pada 20 Juli 2023, pemerintah menutup masa penawaran ORI023 yang ditawarkan sejak 30 Juni 2023.

Untuk menampung besarnya minat investor ritel terhadap ORI023, pemerintah beberapa kali menambah target penerbitannya hingga Rp28,9 triliun dan jika nilai pemesanan tersebut ditetapkan secara resmi oleh Kementerian Keuangan, maka penjualan ORI023 yang senilai Rp28,9 triliun tersebut akan jadi rekor tertinggi baru sepanjang sejarah penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel.

Adapun Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah instrumen Surat Utang Negara atau Surat Berharga Negara Ritel (SBN Ritel) yang diterbitkan oleh pemerintah dan ditawarkan kepada investor individual atau perorangan. Instrumen investasi ini, baik pokok maupun imbal hasil atau kuponnya, dijamin 100% oleh negara karena dijamin oleh Undang-Undang tentang Surat Utang Negara.

Menurut Kementerian Keuangan dalam Memorandum Informasi ORI022 yakni Obligasi Negara Ritel yang terakhir diterbitkan sebelum ORI023, berikut 10 keuntungan berinvestasi di ORI:

  • Pertama, pembayaran kupon dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang SUN dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.
  • Kedua, pada saat diterbitkan, kupon ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
  • Ketiga, kupon dengan tingkat bunga tetap sampai dengan waktu jatuh tempo.
  • Keempat, kupon dibayar setiap bulan.
  • Kelima, kemudahan akses untuk melakukan transaksi pembelian melalui sistem elektronik.

Illustration

Sumber: Kementerian Keuangan

  • Keenam, dapat diperdagangkan di pasar sekunder melalui mekanisme bursa, transaksi di luar bursa (over the counter), dan/atau melalui sistem electronic trading platform (ETP).
  • Ketujuh, tersedianya informasi harga yang wajar atau sedang terjadi di pasar sekunder dari mitra distribusi atau pihak lain yang bekerja sama dengan mitra distribusi.
  • Kedelapan, berpotensi memperoleh keuntungan bila ORI dijual pada harga yang lebih tinggi daripada harga beli setelah memperhitungkan biaya transaksi di pasar sekunder.
  • Kesembilan, dapat dijaminkan kepada pihak lain, antara lain jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum, lembaga keuangan lainnya, atau jaminan dalam rangka transaksi efek. Kebijakan peminjaman atau penjaminan ORI mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak.
  • Kesepuluh, memperoleh kesempatan untuk turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional.

Sukuk Tabungan Adalah

Adapun SBN Ritel yang rencananya juga akan diterbitkan sekaligus terakhir pada tahun ini adalah Sukuk Tabungan seri ST011 akan mulai ditawarkan tanggal 3 sampai dengan 29 November 2023.

Sebelumnya pada tahun ini juga, pemerintah telah menerbitkan Sukuk Tabungan seri ST010 yakni pada 12 Mei 2023. Tapi apa itu Sukuk Tabungan? Sukuk Tabungan adalah salah satu jenis Surat Berharga Negara untuk masyarakat individu yang dikelola dengan prinsip syariah atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Sukuk Tabungan (ST), sesuai dengan namanya, memiliki sifat yang mirip dengan tabungan atau deposito bank, tetapi uang investor akan digunakan untuk membiayai proyek hijau (green projects) pemerintah. Pada sukuk, imbal hasil yang diberikan adalah berupa uang sewa (ujrah) dengan persentase tertentu sesuai dengan prinsip syariah Islam yang tidak mengandung unsur riba. Imbal hasil sukuk ini juga akan dibayarkan secara rutin pada periode tertentu dan nilai pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo.

Illustration


Sukuk Tabungan ditawarkan khusus kepada investor ritel (individu), sehingga masyarakat bisa ikut serta dalam pembiayaan anggaran negara. Uang hasil penerbitan sukuk ini akan digunakan oleh pemerintah untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur, pendidikan dan berbagai kegiatan yang telah direncanakan dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).

Lebih lanjut mengensi jenis-jenis SBN Ritel, berikut penjelasan. Sebelumnya, perlu dipahami bahwa SBN Ritel ada yang dikeloa secara konvensional atau disebut Surat Utang Negara (SUN) Ritel dan dikelola menggunakan prinsip syariah atau disebut SBSN Ritel.

Perbedaan SBN Ritel

Surat Utang Negara (SUN) Ritel ada dua yakni Obligasi Negara Ritel (ORI) yang bersifat bisa diperdagangkan (tradable) dan tidak bisa diperdagangkan (non tradable) yakni Savings Bond Ritel (SBR).

SBSN Ritel juga terbagi dua yakni Sukuk Ritel (SR) yang bersifat bisa diperdagangkan dan tidak bisa diperdagangkan yakni Sukuk Tabungan (ST).

Berikut perbedaan SR, ORI, SBR, dan ST :

1. Tenor

Jangka waktu ORI dan SR memiliki setidaknya tenor tiga tahun tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder (tradable).

Hal ini berbeda dengan SBR dan ST yang memiliki tenor mulai dari dua tahun. Meski jangka waktu lebih pendek daripada ORI dan SR, SBR dan ST tidak bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.

2. Kupon

Keuntungan (kupon) ORI dan imbal hasil SR besarannya tetap hingga jatuh tempo. Makanya, kalau ada kenaikan atau penurunan suku bunga, kupon ORI tidak akan menyesuaikan.

Sementara SBR dan ST memiliki kupon bersifat floating with floor atau mengambang dengan batas minimal. Kupon atau imbal hasil SBR dan ST bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak bisa turun lebih rendah daripada batas minimal.

3. Perdagangan di Pasar Sekunder

ORI dan SR setelah diterbitkan di pasar perdana, bisa dijual kembali sebelum jatuh tempo dan bisa diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Tapi, perdagangan di pasar sekunder di buka setelah minimum holding period selesai, yakni dua kali pembayaran kupon.

Di sisi lain SBR dan ST tidak bisa diperdangkan di pasar sekunder (non-tradable), sehingga investor harus memegang hingga jatuh tempo. Meski demikian, ada fasilitas early redemption atau pelunasan sebagian sebelum jatuh tempo setelah 1 tahun investasi atau separuh dari jangka waktunya dan dengan syarat misalnya pada seri SBR dan ST sebelumnya, minimal kepemilikan awal Rp2 juta dalam 1 transaksi dan maksimal yang bisa dicairkan 50%.

4. Potensi Capital Gain

Harga ORI dan SR bisa naik dan turun tergantung permintaan di pasar. Misalnya, ketika investor membeli Rp1 juta, dia bisa menjual kembali seharga Rp1,3 juta dengan mempertimbangkan besaran kupon yang bisa diterima.

Sebaliknya SBR dan ST tidak punya potensi kenaikan harga (capital gain). Bila investor membeli Rp1 juta, maka pada saat jatuh tempo dia akan menerima pembayaran pokok Rp1 juta.

5. Pernyataan Halal

ORI dan SBR dikelola dengan sistem konvensional karena merupakan pernyataan Surat Utang Negara. Tidak ada pernyataan halal (syariah) dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Sementara ST dan SR, merupakan bukti penyertaan terhadap aset negara dan bukan surat utang. ST dan SR dijamin halal sesuai syariah karena sudah mendapatkan fatwa halal dari DSN-MUI.

Dalam pengelolaan ST dan SR, terdapat akad wakalah (perwakilan) yang memberikan mandat dari investor kepada Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Perbandingan ORI, SR, SBR dan ST


ORI
SR
SBR
ST
Sifat instrumen
Surat Berharga Negara (pernyataan surat utang)
Penyertaan terhadap aset negara
Surat Berharga Negara (pernyataan surat utang)
Penyertaan terhadap aset negara
Tenor (jatuh tempo)
3-6 tahun
3-5 tahun
2-4 tahun
2-4 tahun
Kupon/bunga
tetap, dibayar tiap bulan
tetap, dibayar tiap bulan
floating with floor, dibayar tiap bulan
floating with floor, dibayar tiap bulan
Perdagangan di pasar sekunder
bisa diperdagangkan
bisa diperdagangkan
tidak bisa, tapi ada opsi early redemption
tidak bisa, tapi ada opsi early redemption
Potensi Capital gain
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Jaminan pemerintah
ada 100%
ada 100%
ada 100%
ada 100%
Pernyataan halal/syariah
tidak ada
ada dari DSN-MUI
tidak ada
ada dari DSN-MUI

Sumber : Kementerian Keuangan

Meski terdapat sejumlah perbedaan, namun pada prinsipnya semua SBN Ritel baik ORI, SR, SBR dan ST merupakan investasi yang risikonya kecil. Alasannya, baik pokok maupun pembayaran kuponnya semua dijamin 100 persen oleh pemerintah.

SBN Ritel selama masa penawaran hanya dapat dibeli di mitra distribusi yang sudah ditunjuk oleh Pemerintah, termasuk Bareksa. Untuk Smart Investor yang berniat investasi sambil bantu negara sekaligus mendapat imbal hasil menarik, ada baiknya segera mendaftar di Bareksa untuk beli SBN Ritel 2023.

Pendaftaran butuh waktu sekitar 2x24 jam karena proses pembuatan rekening sub-registry, makanya lebih cepat daftar lebih baik. Sehingga bisa siap untuk memesan SBN Ritel begitu masa penawaran dibuka.

Daftar untuk Beli SBN Ritel, Klik di Sini

Bareksa Salah Satu Midis SBN Terbaik

Sebagai salah satu mitra distribusi resmi SBN Ritel, platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia Bareksa kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2021. Penghargaan sebagai Midis Terbaik Surat Berharga Negara (SBN) baik SUN maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan yang keempat tahun secara beruntun diterima oleh Bareksa.

Perlu dicatat, Bareksa adalah satu-satunya fintech yang meraih penghargaan Midis SUN Terbaik Tahun 2021, bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa sebagai Mitra Distribusi baik untuk SUN maupun SBSN dari Kementerian Keuangan :

- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021

Penghargaan langsung diserahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, dalam acara Stakeholders Gathering Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada 21 Desember 2022.

Karena itu tak ingin ketinggalan investasi di SBN Ritel di 2023? Segera daftar akun SBN di Bareksa sekarang, agar saat masa penawaran dibuka, kamu tak kehabisan kuota pemesanan.

Daftar untuk Beli SBN Ritel, Klik di Sini

(Martina Priyanti/hm)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua