Lelang 7 Seri SUN Raih Penawaran Masuk Rp83 Triliun, Ini Empat Catatannya
Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut ialah Rp32,75 triliun
Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut ialah Rp32,75 triliun
Bareksa.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mengumumkan telah melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, 20 Oktober 2020 untuk seri SPN03210121 (new issuance), SPN12210701 (reopening), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
"Total penawaran yang masuk Rp83,02 triliun," demikian ungkap DJPPR Kemenkeu dalam keterangannya (20/10/2020).
Rinciannya sebagai berikut :
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : DJPPR Kemenkeu
DJPPR Kemenkeu menyatakan sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang sebagai berikut :
Sumber : DJPPR Kemenkeu
"Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut ialah Rp32,75 triliun," DJPPR Kemenkeu menambahkan.
Plt Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, menyatakan ada empat catatan terkait lelang 7 seri SUN hari ini. Pertama, membaiknya kondisi pasar domestik yang ditunjang oleh turunnya persepsi risiko Indonesia yang tercermin dalam penurunan Credit Default Swap (CDS) Indonesia dalam satu bulan terakhir.
"Nilai tukar yang relatif stabil, likuiditas di pasar keuangan yang cukup tinggi, serta kondisi pasar global yang kondusif berpengaruh positif pada penurunan yield SUN dalam beberapa hari terakhir serta peningkatan penawaran masuk (incoming bids) di lelang hari ini," ujar Deni.
Kedua, menurut Deni, incoming bids untuk lelang hari ini meningkat pesat dibanding dengan lelang SUN sebelumnya. Dari target lelang pemerintah Rp20 triliun, bids yg masuk mencapai Rp83,02 triliun, melonjak 67,8 persen dibandingkan dengan permintaan pada lelang SUN sebelumnya yang sebesar Rp49,47 triliun.
Ketiga, partisipasi investor asing secara nominal pada lelang kali ini lebih tinggi dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya. Pada lelang kali ini, bids investor Asing mencapai Rp11,97 triliun, meningkat dibandingkan nominal pada lelang sebelumnya yang sebesar Rp7,53 triliun. "Minat tertinggi investor Asing di lelang kali ini berada di tenor 10 dan 15 tahun," kata Deni.
Keempat, pemerintah memutuskan untuk menyerap permintaan Rp32,75 triliun dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional. "Keputusan itu juga mempertimbangkan yield/imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder," Deni menjelaskan.
Penawaran ORI018
Pemerintah saat ini juga tengah menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) ritel, yakni Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 018. ORI018 adalah jenis SBN dengan masa berlaku 3 tahun dan akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2023. Namun, ORI018 bisa dijual sebelum jatuh tempo di pasar sekunder.
ORI018 telah terjual Rp8,81 triliun hingga Selasa pagi (20/10/2020), atau hari ke-20 masa penawarannya. Nilai itu bertambah lebih dari Rp1,5 triliun dalam sehari, dibandingkan Senin siang (19/10), yang baru terjual Rp7,21 triliun. Nilai penjualan ORI018 telah melampaui target awal yang senilai Rp5 triliun.
Kuota pemesanan pada Selasa pagi naik jadi Rp11 triliun, dari Senin siang yang masih Rp10 triliun. Dengan demikian, realisasi penjualan Selasa pagi telah merepresentasi 80,17 persen dari kuota pemesanan.
Bagi Anda yang ingin memesan instrumen investasi yang aman dan dijamin negara ini, segera lakukan pemesanan sebelum masa penawaran ditutup Rabu esok (21/10) pukul 10.00 WIB. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu tengah menawarkan ORI018 dengan kupon tetap 5,7 persen per tahun.
Pemesanan bisa dilakukan secara online melalui mitra distribusi yang ditunjuk selama periode penawaran 1-21 Oktober 2018. Salah satu mitra distribusi yang ditunjuk Kemenkeu adalah Bareksa. Sebagai instrumen investasi, ORI018 memberikan imbal hasil (kupon) 5,7 persen fixed per tahun. Selain itu, khusus investor yang membeli ORI018 melalui Bareksa bisa mendapatkan hadiah cashback berupa reksadana senilai Rp500.000.
ORI018 merupakan SBN Ritel kelima yang diterbitkan tahun ini, setelah sebelumnya pemerintah sukses merilis SBR009, SR012, ORI017 dan SR013.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
ORI018 hanya bisa dipesan selama masa penawaran pada 1-21 Oktober 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ORI018.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,03 | 0,23% | 3,93% | 7,65% | 8,47% | 19,26% | 38,62% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,99 | 0,21% | 4,04% | 7,14% | 7,66% | 2,91% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.083,65 | 0,56% | 3,99% | 7,48% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.851,29 | 0,53% | 3,86% | 7,05% | 7,37% | 17,67% | 41,38% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.283,33 | 0,82% | 4,05% | 7,15% | 7,44% | 20,36% | 35,78% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.