BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

SBSN Tenor Jangka Pendek Banyak Diminati Investor, Ini Alasannya

Bareksa29 Januari 2020
Tags:
SBSN Tenor Jangka Pendek Banyak Diminati Investor, Ini Alasannya
Ilustrasi investor syariah wanita berhijab berjilbab sedang memegang buku dan pensil dengan wajah bingung mempertanyakan investasi

Ketika ketidakpastian global masih membayangi, salah satunya dampak wabah virus corona terhadap pasar modal

Bareksa.com - Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) bertenor jangka pendek, masih jadi primadona investor di antara tenor-tenor lainnya berdasarkan hasil lelang SBSN yang digelar Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, pada Selasa (28/1). Analis menilai, hal itu terkait penilaian investor mengenai ketidakpastian yang terjadi di pasar.

Tercatat, SPNS15072020 yang jatuh tempo 15 Juli 2020, menjadi seri yang paling banyak dilirik investor dengan nilai penawaran Rp19,075 triliun. Kemudian disusul PBS002 yang jatuh tempo 15 Januari 2022, menjadi seri kedua yang paling diminati investor dengan nilai penawaran Rp12,23 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Di sisi lain, seri PBS005 yang bertenor 23 tahun jadi seri dengan tenor yang paling sedikit dilirik investor dengan nilai penawaran Rp1,98 triliun.

Illustration
Sumber : Kemenkeu

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan SBSN dengan tenor jangka pendek jadi pilihan investor di saat banyak ketidakpastian terjadi di pasar.

"Ketika ketidakpastian saat ini tinggi anggaplah seperti virus corona, memberikan implikasi terhadap pertumbuhan ekonomi China. Tentu orang akan lebih suka ke tenor pendek karena volatilitasnya rendah, sehingga obligasi akan lebih stabil dan hal ini yang dilihat pelaku pasar terkait kondisi yang sedang terjadi saat ini," kata Nico seperti dikutip Kontan.

Meski begitu, ia menyatakan SBSN tetap dapat jadi pilihan untuk disimpan jangka panjang dan investor melengkapi portofolionya dengan SBN biasa. Nico mengingatkan akan ada fase obligasi terkoreksi karena kenaikan yang sudah terlalu tinggi.

"Masing-masing obligasi punya ciri khas. Satu sisi sukuk tidak selikuid obligasi konvensional tapi di sisi lain, sukuk selalu memberikan imbal hasil lebih besar. Maka itu, biasanya sukuk lebih cocok di-hold," jelas Nico.

Illustration

Mengenai hasil lelang lima sukuk kemarin, ia menyatakan meskipun nilai penawaran lelang sukuk yang masuk kali ini lebih rendah, namun nominal yang masuk masih dapat dikategorikan cukup baik.

"Kalau dibandingkan apple to apple, lelang sukuk yang sebelum-sebelumnya, lelang sukuk kali ini boleh dibilang cukup baik. Memang Rp49 triliun memang lebih kecil dari Rp59 triliun (hasil lelang pada 14/1), tapi tetap saja masih di atas rata-rata. Tentu ini menunjukkan pelaku pasar lokal maupun asing masih menaruh hati kepada obligasi dalam negeri," kata Nico.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyebutkan telah menyerap Rp8 triliun dari lelang sukuk kemarin.

(AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Savings Bond Ritel atau SBN ritel seri SBR009 hanya bisa dipesan selama masa penawaran pada 27 Januari - 13 Februari 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua