BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Sentimen Tax Amnesty, Dana Pensiun & Asuransi Agresif Tambah Obligasi Negara

18 Juli 2016
Tags:
Sentimen Tax Amnesty, Dana Pensiun & Asuransi Agresif Tambah Obligasi Negara
Surat Utang dan Obligasi Pemerintah di Bareksa.com (Bareksa/Alfin Tofler)

Dana pensiun ternyata mencatatkan kenaikan tertinggi dalam kepemilikan SBN

Bareksa.com – Pasar obligasi diprediksi bakalan semakin menarik ke depan. Pengesahan Undang Undang Pengampunan Pajak menjadi katalis dalam negeri yang paling besar mendorong dana asing masuk ke pasar obligasi, khususnya obligasi pemerintah (surat berharga negara/SBN) yang tergolong instrumen aman, mudah dicairkan dan tersedia cukup besar untuk menampung dana repatriasi seperti yang diungkapkan Head of Investment & Research PT Mega Asset Management Manuel M. Maleaki. (Baca juga: Tax Amnesty Jadi Katalis Dana Asing Masuk Surat Utang Negara)

Meski tax amnesty rencananya baru akan diimplementasikan pekan ini melalui penerbitan Peraturan Menteri Keuangan, investor asing telah melakukan beli bersih SBN sebesar Rp7 triliun sejak pengesahan UU tax amnesty hingga tanggal 13 Juli 2016. Dalam jangka waktu kurang dari dua pekan setelah beleid itu disahkan, dana pensiun saja sudah melakukan beli bersih SBN Rp1,3 triliun atau meningkat 2,1 persen.

Sementara itu sejak awal tahun, dana pensiun ternyata mencatatkan kenaikan tertinggi dalam kepemilikan SBN. Pada Desember 2015, kepemilikan SBN di dana pensiun hanya Rp50 triliun. Nilai ini kemudian melonjak 29 persen menjadi Rp64 triliun. Sumber Bareksa di salah satu dana pensiun mengungkapkan institusinya mulai mengoleksi obligasi pemerintah dan swasta sejak beredarnya kabar tax amnesty akan disahkan.

Promo Terbaru di Bareksa

Selain dana pensiun, kepemilikan SBN pada asuransi dan reksa dana tercatat melonjak 24 persen. Selain karena tax amnesty, kenaikan kepemilikan SBN pada dana pensiun dan asuransi juga terkait Peraturan OJK No.1/POJK.05/2016 yang mewajibkan dana pensiun dan asuransi menempatkan investasinya di SBN dalam persentase tertentu. Dana pensiun dan perusahaan asuransi jiwa diwajibkan menempatkan 20 persen dari total investasinya pada Desember 2016 sementara asuransi umum sebesar 10 persen.

Grafik: Persentase Kenaikan Kepemilikan SBN Yang Dapat Diperdagangkan Berdasarkan Jenis Investor

Illustration

Sumber: DJPPR

Akumulasi SBN oleh berbagai institusi ini mengakibatkan harga rata-rata obligasi pemerintah yang diperdagangkan melonjak dibandingkan dengan obligasi korporasi. Hal ini dapat terlihat dari kenaikan INDOBeX Government Total Return (TR) -- indeks obligasi pemerintah keluaran IBPA -- yang lebih tinggi dibandingkan INDOBeX Corporate Total Return (TR) -- indeks obligasi korporasi keluaran IBPA, ketika memasuki bulan Juli 2016 dimana pengesahan tax amnesty ramai diperbincangkan.

Grafik: Perbandingan Kenaikan INDOBeX Government TR Dengan INDOBeX Corporarate TR

Illustration

Sumber: Bloomberg, diolah Bareksa

Porsi Kepemilikan Asing

Berdasar data historis dalam enam tahun terakhir, terdapat perubahan komposisi kepemilikan pemegang obligasi negara. Kenaikan tertinggi kepemilikan SBN berasal dari Bank Indonesia yang meningkat 124 persen. Kenaikan ini terkait penggunaan SBN sebagai salah satu instrumen moneter.

Kenaikan yang cukup signifikan terlihat dalam porsi kepemilikan non residen (asing). Pada tahun 2010, porsi asing pada SBN hanya 30,5 persen. Namun berdasar data 13 Juli 2016, persentase kepemilikan asing telah melonjak menjadi 39,7 persen. Di satu sisi, hal ini menunjukkan pandangan positif terhadap Indonesia, sementara di sisi lain terdapat risiko rentannya pasar obligasi domestik bila dana asing tiba-tiba keluar.

Grafik: Persentase Kepemilikan SBN Yang Dapat Diperdagangkan

Illustration

Sumber: DJPPR

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua