Penjualan Mobil Terus Melemah hingga September 2025, Rekomendasi Saham ASII Tetap Buy
Pangsa pasar ASII pulih ke level 54%, menunjukkan ketahanan di tengah perlambatan pasar

Pangsa pasar ASII pulih ke level 54%, menunjukkan ketahanan di tengah perlambatan pasar
Bareksa - Penjualan mobil Indonesia terus melemah pada September 2025, dengan volume wholesale turun 15,1% secara tahunan (YoY) menjadi 62.071 unit, sementara retail sales turun 12,2% YoY menjadi 63.723 unit.
Secara bulanan, penjualan wholesale naik tipis 0,5% MoM, namun penjualan retail turun 4,2%. Secara year-to-date (Januari–September 2025), total penjualan wholesale mencapai 561.819 unit, turun 11,3% YoY, sedangkan penjualan retail menurun 10,9% menjadi 585.917 unit.
Meskipun terjadi perlambatan, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) belum merevisi target penjualan tahunan 900.000 unit di 2025, namun mengindikasikan bahwa evaluasi mungkin akan dilakukan dalam waktu dekat.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (10/10), penjualan mobil pada September tetap lemah secara tahunan, meskipun ada sedikit peningkatan bulanan, kemungkinan didorong oleh pameran otomotif Gaikindo yang meningkatkan lalu lintas wholesale.
Secara positif, pangsa pasar PT Astra International Tbk (ASII) atau Grup Astra pulih ke level 54%, menunjukkan ketahanan di tengah perlambatan pasar. Namun, dengan tren penjualan saat ini, pencapaian target wholesale Gaikindo 2025 sebesar 900.000 unit tampak semakin menantang. Rekomendasi saham ASII tetap dipertahankan Buy, namun saat ini target harga saham dalam proses peninjauan.
Sebelumnya ASII pada awal Oktober juga mengumumkan pembagian dividen interim Rp3,96 triliun atau Rp98 per saham untuk tahun buku 2025, yang akan dibayarkan pada 31 Oktober 2025 kepada pemegang saham yang tercatat per 15 Oktober 2025.
Keputusan ini didukung oleh kinerja keuangan solid hingga Juni 2025 dengan laba bersih Rp15,52 triliun dan ekuitas Rp278,76 triliun, mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek jangka panjang meski kinerja tahun ini cenderung melemah.
Besaran dividen tersebut sejalan dengan proyeksi analis dan menunjukkan komitmen Astra menjaga kebijakan pengembalian modal yang stabil. Mengutip Investing (6/10), target rata-rata analis atas saham ASII di harga Rp5.864, dengan target tertinggi di Rp7.000 dan terendah di Rp5.100. Pada penutupan Kamis (9/10), harga saham ASII di level Rp5.925.
(AM)
***
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.200,15 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,3 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,95 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,2 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.