ITMG Catat Laba Turun di Semester I 2025, Begini Rekomendasi Sahamnya
Secara kumulatif, laba bersih ITMG di semester I 2025 mencapai US$91 juta atau turun 29,1% YOY

Secara kumulatif, laba bersih ITMG di semester I 2025 mencapai US$91 juta atau turun 29,1% YOY
Bareksa.com - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat kinerja keuangan kuartal II 2025 kurang menggembrikan. Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (15/8), laba bersih ITMG tercatat hanya US$26 juta, turun tajam 60% dibanding kuartal sebelumnya (QOQ) dan merosot 61% dibanding tahun lalu (YOY). Penurunan ini terutama akibat turunnya harga jual rata-rata (ASP) batu bara 8,6% menjadi US$74 per ton. Secara kumulatif, laba bersih ITMG di semester I 2025 mencapai US$91 juta atau turun 29,1% YOY, dan masih jauh di bawah ekspektasi dan konsensus pasar.
Dari sisi pendapatan, ITMG hanya membukukan US$436,9 juta di kuartal II 2025, turun 9,5% QoQ dan 22% YoY. Hal ini membuat total pendapatan semester I 2025 sebesar US$919,4 juta, melemah 12,4% YoY. Angka ini juga belum memenuhi target proyeksi tahunan. Biaya pokok penjualan relatif stabil secara kuartalan (+0,1% QOQ), namun menurun 14,1% YoY. Sementara beban operasional berhasil ditekan 17,5% QOQ. Meski begitu, laba usaha tetap anjlok 45,2% QOQ menjadi US$44,2 juta.
Dalam analyst meeting, manajemen ITMG menyampaikan beberapa hal penting. Pertama, ITMG resmi mengakuisisi 585 juta saham PT Adhi Kartiko Pratama (NICE), perusahaan tambang nikel, senilai Rp256,2 miliar atau setara kepemilikan 9,62%. Langkah ini menandai masuknya ITMG ke sektor mineral kritis, sejalan dengan strategi diversifikasi jangka panjang. Saat ini, fokus utama masih pada penguatan pemahaman industri, terutama di sisi hulu, sementara peluang hilirisasi akan dilihat sebagai opsi jangka panjang.
Promo Terbaru di Bareksa
Kedua, untuk 2025, manajemen menargetkan produksi batubara sebesar 21 juta ton dan penjualan 26 juta ton. Meski semester I sempat terganggu faktor cuaca, ITMG diyakini tetap mampu mengejar target produksi di semester II. Namun, proyeksi penjualan eksternal tetap dipatok konservatif pada kisaran 24–25 juta ton.
Ketiga, biaya tunai (cash cost) turun 4,5% QOQ menjadi US$63 per ton. Penurunan ini terjadi berkat ketentuan PSAK baru yang memperlakukan biaya angkut kontrak jangka panjang sebagai depresiasi, serta menurunnya strip ratio dari 10,5x di kuartal I menjadi 9,5x di kuartal II. Ke depan, biaya diperkirakan akan kembali meningkat seiring rencana peningkatan volume produksi.
Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan revisi asumsi harga batu bara, analis memangkas target harga batu bara ITMG untuk 2025–2026 sebesar 5% dan 2,6% menjadi US$76 per ton dan US$72,2 per ton. Akibatnya, proyeksi laba bersih diturunkan 21,6% untuk 2025 menjadi US$201 juta, dan 15,3% untuk 2026 menjadi US$157 juta.
Rekomendasi Saham ITMG
Target harga (TP) saham ITMG juga direvisi turun menjadi Rp20.500 dari sebelumnya Rp22.500. Menurut Ciptadana Sekuritas, rekomendasi saham ITMG tetap di posisi HOLD, karena target harga baru tersebut mengindikasikan potensi penurunan sekitar 8,5% dari harga pasar saat ini. Harga saham ITMG pada Jumat (15/8), ditutup melemah 0,67% atau berkurang 150 poin menjadi Rp22.250.
Namun, terdapat peluang kenaikan (upside risks) jika harga batu bara membaik, biaya produksi semakin efisien, strip ratio menurun, kebijakan pemerintah mendukung, volume penjualan melampaui target, atau diversifikasi bisnis ke sektor mineral kritis berhasil memperkuat pendapatan jangka panjang.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.199,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,11 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,79 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,05 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.