Bareksa.com - PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) membukukan rekor laba bersih Rp480 miliar pada kuartal I 2025, meroket 32% secara kuartal per kuartal (QoQ) dan melonjak 24,2% secara tahunan (YoY). Kinerja cemerlang emiten produsen makanan dan minuman kemasan itu sepenuhnya didorong oleh pertumbuhan volume tanpa kenaikan harga. Menurut riset Ciptadana Sekuritas (28/4), laba ini sesuai dengan ekspektasi analis dan konsensus.

Poin Penting:

- Pendapatan naik 2,0% QoQ dan 12,4% YoY.
- Margin kotor melemah tipis menjadi 44,5% akibat kenaikan biaya bahan baku dan depresiasi rupiah, namun tetap di atas target 42–44%.
- Laba kotor mencapai Rp1 triliun (+11,8% YoY).
- EBIT naik signifikan ke Rp506 miliar (+68,5% QoQ, +18,0% YoY), dengan margin EBIT membaik ke 20,7%.
- Kenaikan laba juga didukung oleh keuntungan kurs yang belum terealisasi Rp42 miliar (vs. Rp21 miliar pada kuartal I 2024).

Beli Saham di Sini

Tabel Kinerja Keuangan CMRY Kuartal I 2025

Sumber: CMRY, riset Ciptadana Sekuritas​

Beli Saham di Sini

Dipimpin Segmen Consumer Food

Segmen makanan konsumen (consumer food) CMRY menunjukkan pertumbuhan kuat, naik 31% YoY dan 15,9% QoQ. Produk siap saji (RTE) dan siap masak (RTC) diuntungkan dari tren struktural yang positif dan perluasan distribusi di saluran Miss Cimory (MCM),.

Sebaliknya, penjualan produk susu, terutama susu UHT, turun 11% YoY akibat lemahnya daya beli, persaingan ketat, dan musim hujan yang tidak mendukung. Di tengah tekanan daya beli yang lemah, CMRY beradaptasi dengan memperkenalkan produk inovatif berharga lebih rendah seperti yogurt sticks, bites, dan Fruitas Jelly.

Meskipun harga UHT CMRY relatif tinggi dibandingkan kompetitor, produk ini tetap menjadi buffer yang baik terhadap apresiasi dolar AS dan kenaikan harga susu global. Di sisi makanan konsumen, CMRY meluncurkan kemasan lebih kecil seperti Kanzler 250g dan bakso Gochujang pedas, menawarkan pilihan premium yang tetap terjangkau.

Beli Saham di Sini

Rekomendasi Saham CMRY

CMRY berhasil mempertahankan kinerja solid dengan panduan margin tetap 42–44% untuk proyeksi 2025. Peluncuran produk baru diprediksi bisa mendorong pertumbuhan pendapatan di 2025.

Ciptadana Sekuritas mempertahankan estimasi kinerja CMRY 2025 - 2026 dan rekomendasi BUY saham CMRY dengan target harga Rp5.500 per saham di 2025, yang merefleksikan proyeksi PER 2025 24,6x. Saat ini CMRY diperdagangkan di proyeksi PER 2025 20,9x. Dibandingkan harga Senin (28/4) Rp4.830, maka ada potensi upside 13,8%

Meski begitu kinerja CMRY juga dibayangi risiko yakni kenaikan biaya bahan baku lebih tinggi dari ekspektasi, serta pelemahan daya beli konsumen yang lebih dalam.

Beli Saham di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(AM)​

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini​
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

D​ISCLAIMER​​​​​​​​​

Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.