Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 15 April 2025) :

​Reksadana Saham

IHSG : -1,13%

​Indeks Reksadana Saham : 1,08%
Sucorinvest Sustainability Equity Fund : 6,62%

​​Indeks Reksadana Saham Syariah : 0,52%
Sucorinvest Sharia Equity Fund : -0,67%

Reksadana Campuran​

Indeks Reksadana Campuran : 0,39%
​Schroder Dana Kombinasi : 0,01%

​Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,21%
Sucorinvest Sharia Balanced Fund : -0,32%

Reksadana Pendapatan Tetap​

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : -0,11%
Trimegah Dana Obligasi Nusantara : 0,38%

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,04%
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A : 0,48%

Reksadana Pasar Uang​

Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

​Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,36%
Capital Money Market Fund : 0,52%

​Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,31%
Reksa Dana Syariah Capital Sharia Money Market : 0,52%

​​Reksadana Ind​eks​

​Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : 3,99%
BRI Indeks Syariah : 1,99%

Investasi Reksadana di Sini

​Ringkasan Informasi Pasar​

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (15/04/2025) naik 1,15% ke level 6.441,683. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat turun ke level 6,997% pada Selasa (15/04/2025) pukul 16.58 WIB.

Seiring naiknya IHSG, di super app investasi Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 1,09% dan 1,04% dalam sehari pada 15 April 2025, yaitu TRIM Syariah Saham dan Sucorinvest Equity Fund.

​​Reksadana TRIM Syariah Saham yang dikelola oleh PT Trimegah Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 1,09% dalam sehari pada perdagangan 15 April 2025. Berdasarkan fund fact sheet periode Maret 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), Obligasi SBSN Seri PBS004, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Beli Reksadana di Sini

Sedangkan reksadana Sucorinvest Equity Fund yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 1,04% dalam sehari pada perdagangan 15 April 2025. Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

​​Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Beli Reksadana di Sini

(Reynaldi Gumay/hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.