Laba Dharma Satya Nusantara (DSNG) Tumbuh 41% di Semester I 2024
Saham DSNG pada perdagangan hari ini, Selasa (30/7/2024) per pukul 11.45 WIB tercatat naik 5 poin atau 0,72% menjadi berada pada posisi Rp700
Saham DSNG pada perdagangan hari ini, Selasa (30/7/2024) per pukul 11.45 WIB tercatat naik 5 poin atau 0,72% menjadi berada pada posisi Rp700
Bareksa.com - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan laba Rp508 miliar, pada semester pertama 2024, atau naik 41% YoY (year on year) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan laba tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan dari semua segmen usaha, baik kelapa sawit, produk kayu maupun energi terbarukan (biomasa), terutama kenaikan harga produk kelapa sawit, serta penurunan biaya operasional seiring turunnya harga pupuk yang sempat melonjak tinggi tahun lalu
Dalam keterangan tertulisnya, DSNG menyampaikan bahwa sepanjang paruh pertama 2024 lalu, DSNG membukukan total pendapatan Rp4,7 triliun, naik 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, segmen kelapa sawit menyumbang pendapatan sebesar Rp4 triliun, naik 5% dibandingkan semester I 2023, dengan harga rata-rata CPO dan PKO naik masing-masing sebesar 3,2% dan 8,6%.
Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo mengatakan segmen kelapa sawit masih memberikan kontribusi utama pendapatan Perseroan, yakni sekitar 86%, seiring peningkatan produktivitas, terutama dari perbaikan rendemen atau Oil Extraction Rate (OER). "Kinerja operasional kelapa sawit Perseroan terbantu oleh membaiknya OER dari 22,62% pada semester I tahun lalu menjadi 24,05% di semester I tahun ini. Penurunan produksi CPO DSNG terutama dipicu oleh berkurangnya pembelian buah dari pihak eksternal karena terbatasnya ketersediaan TBS eksternal dengan harga yang masih memberikan marjin proses olah," jelas Andrianto Oetomo, dalam keterangan tertulis Selasa, (30/7/2024).
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu, segmen usaha produk kayu menyumbang sekitar Rp 558 miliar atau kontribusi 12% terhadap pendapatan total, mengalami kenaikan 11% dibandingkan semester I 2023, seiring dengan kenaikan volume penjualan produk panel hingga 25% YoY. Namun, kondisi pasar internasional untuk produk kayu hingga saat ini masih belum pulih ke level
yang diharapkan. Hal ini terlihat pada produk panel yang mengalami pelemahan harga jual dibandingkah tahun lalu, sementara harga rata-rata produk lantai kayu naik tipis karena perbedaan komposisi produk yang dijual.
"Meskipun kondisi pasar produk kayu saat ini kurang menggembirakan, namun Perseroan tetap berupaya mengembangkan bisnis produk kayu agar memiliki potensi kinerja yang lebih baik di masa depan. Rencana pengembangan saat ini masih dalam tahap penggodokan sebelum nantinya dieksekusi, tentunya dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang ada," tambah Andrianto Oetomo.
Sejak tahun lalu, segmen energi terbarukan DSNG yang berfokus di biomassa, mulai memberikan kontribusi pendapatan bagi DSNG, melalui penjualan cangkang kelapa sawit ke Jepang. Pada semester I 2024, energi terbarukan menyumbang Rp119 miliar atau sekitar 2,5% dari total pendapatan Perseroan, meningkat hampir 300% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Terkait melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) 7% selama paruh pertama tahun 2024, Andrianto Oetomo menjelaskan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah tersebut memang berdampak pada peningkatan nilai total utang dolar AS perseroan yang ditranslasi ke dalam Rupiah pada tanggal pelaporan buku, sesuai dengan ketentuan standard akuntansi yang berlaku
Padahal sebenarnya utang USD Perseroan justru mengalami penurunan sebesar 12% dibandingkan akhir tahun 2023 seiring dengan pembayaran angsuran pokok. Hingga akhir Juni 2024, saldo utang USD Perseroan berkisar 20% dari total utang Perseroan.
Andrianto Oetomo juga menyatakan tidak kuatir terhadap kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang USD yang jatuh tempo mengingat total kewajiban pembayaran tersebut hanya berkisar 25% dari total pendapatan dalam USD yang dihasilkan oleh segmen usaha produk kayu dan renewable energi, sehingga terjadi natural hedging. Sementara itu, performa positif DSNG juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, baik terkait kinerja finansial maupun kinerja di bidang keberlanjutan.
Pada bulan Mei 2024 yang lalu, DSNG mendapatkan penghargaan dengan predikat Green Elite dan Platinum Plus dari InvestorTrust.Id bekerja sama dengan Bumi Global Karbon (BGK) untuk upaya pengungkapan dan penurunan emisi karbon Perseroan. Baru-baru ini, DSNG kembali masuk ke dalam konstituen Index Tempo – IDN Financial 52 untuk kedua kalinya dengan kategori High Dividend. Berlangsung di Novotel Hotel, Balikpapan, Kaltim, penghargaan ini diterima Perseroan pada Jumat, 26 Juli 2024. Perusahaan-perusahaan yang masuk dalam Indeks Tempo-IDNFinancial 52 adalah perusahaan publik yang memiliki kinerja yang baik dan diseleksi melalui proses pemilahan data laporan keuangan dari tahun 2018 hingga 2023 milik seluruh emiten di BEI.
Sementara itu saham DSNG pada perdagangan hari ini, Selasa (30/7/2024) per pukul 11.45 WIB tercatat naik 5 poin atau 0,72% menjadi berada pada posisi Rp700.
(Martina Priyanti)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,27 | 0,16% | 4,01% | 7,67% | 8,39% | 19,37% | 38,49% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,38 | 0,14% | 4,08% | 7,08% | 7,50% | 2,87% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.083,3 | 0,57% | 4,00% | 7,45% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.850,63 | 0,53% | 3,87% | 7,01% | 7,37% | 17,62% | 40,80% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.282,09 | 0,82% | 4,04% | 7,09% | 7,41% | 20,36% | 35,77% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.