Pasar Gonjang Ganjing Akibat Perang Israel-Iran, Reksadana Pasar Uang Ini Bisa Dipertimbangkan!
Beberapa produk reksadana pasar uang di Bareksa berhasil mencatatkan imbal hasil hingga 6% setahun

Beberapa produk reksadana pasar uang di Bareksa berhasil mencatatkan imbal hasil hingga 6% setahun
Bareksa.com - Pasar modal Tanah Air bergejolak. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung memerah pada pembukaan perdagangan Kamis pagi (19/6). Pada pukul 09.46, IHSG sudah anjlok 1,1% jadi 7.029. Memerahnya IHSG, salah satunya akibat memanasnya konflik geopolitik Perang Israel-Iran.
Terbaru, Amerika Serikat dikabarkan bersiap menyerang Iran dalam beberapa hari mendatang. Meski begitu, situasinya masih berkembang dan dapat berubah. Melansir Reuters (19/6) yang mengutip Bloomberg, beberapa sumber pejabat AS mengindikasikan adanya rencana potensial untuk serangan pada akhir pekan.
Meski begitu pada Rabu pagi waktu AS, Presiden AS Donald Trump menolak mengatakan apakah ia telah mengambil keputusan bahwa AS akan bergabung dengan Israel untuk berperang melawan Iran. "Mungkin saya akan melakukannya. Mungkin juga tidak. Maksud saya, tidak ada yang tahu apa yang akan saya lakukan," ujarnya.
Promo Terbaru di Bareksa
Konflik terbaru Israel-Iran diawali pada Jumat, 13 Juni lalu saat Tel Aviv memulai aksi militernya dengan serangan udara ke Teheran. Israel mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur dan menjatuhkan 330 amunisi ke sekitar 100 target di Iran. Dalam serangan ini, beberapa tokoh penting Iran tewas.
Merespons hal tersebut Iran melancarkan serangan balasan pada Sabtu, 14 Juni 2025 dengan meluncurkan ratusan rudal balistik dan drone ke Tel Aviv. Jumlah korban terus bertambah.
Menurut laporan awal, sekitar 80 orang tewas dan lebih dari 320 orang terluka di Iran akibat serangan udara Israel. Di Israel, sedikitnya tiga orang tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka akibat serangan rudal Iran. Konflik terus berlanjut hingga hari ini dan jumlah korban terus bertambah.
Strategi Investasi dari Tim Analis Bareksa
Menurut Tim Analis Bareksa, di tengah pasar modal yang bergejolak saat ini, investor bisa mempertimbangkan investasi di reksadana pasar uang untuk mengamankan aset, atau sebagai tempat parkir menunggu momentum pembalikan arah di pasar saham.
Reksadana pasar uang berpeluang memberikan imbal hasil jauh lebih menarik dari deposito dan juga bisa dicairkan kapan saja selama hari kerja bursa. Umumnya waktu pencairan reksadana pasar uang sekitar 1-2 hari kerja bursa. Bahkan beberapa produk reksadana pasar uang di Bareksa berhasil mencatatkan imbal hasil hingga 6% setahun.
Reksadana pasar uang cocok buat investor konservatif atau pemula, namun juga bisa jadi diversifikasi investasi bagi investor moderat hingga agresif. Langkah itu untuk meminimalisir dampak gejolak pasar.
Top 10 Produk Reksadana Pasar Uang di Bareksa Barometer
No. | Reksadana Pasasr Uang | 1 tahun (%) | 3 tahun (%) | 5 tahun (%) |
---|---|---|---|---|
1 | Capital Money Market Fund | 6,10% | 17,53% | 29,38% |
2 | Reksa Dana Syariah Capital Sharia Money Market | 5,73% | 15,58% | 24,87% |
3 | Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia | 5,43% | 15,15% | 23,81% |
4 | KISI Money Market Fund | 5,70% | 15,90% | 27,98% |
5 | Setiabudi Dana Pasar Uang | 5,65% | 15,37% | 25,75% |
6 | Syailendra Sharia Money Market Fund | 5,26% | 14,82% | 25,83% |
7 | STAR Sharia Money Market | 5,77% | 15,76% | 0% |
8 | Trimegah Kas Syariah | 5,40% | 14,78% | 23,09% |
9 | Sucorinvest Sharia Money Market Fund | 5,52% | 13,84% | 25,70% |
10 | STAR Money Market Kelas Utama | 5,88% | 15,54% | 26,73% |
Sumber: Bareksa, kinerja per 18/6/2025
Selain itu, bagi investor agresif, jika ingin mencairkan dana lebih cepat, maka bisa manfaatkan parkir sementara di reksadana pasar uang. Jika nantinya pasar mulai membaik dan mulai muncul sinyal rebound dan investor ingin berinvestasi di reksadana saham, maka bisa memanfaatkan fitur pengalihan investasi (switching) di Bareksa.
Sifat reksadana pasar uang yang cukup likuid dengan durasi pencairan cepat tersebut bisa membantu investor responsif mengalihkan investasi, merespons kondisi pasar terkini. Meski begitu, Tim Analis Bareksa mengingatkan agar investor selalu berinvestasi sesuai dengan profil risiko dan target keuangannya.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.150,09 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.109,73 | - | - | ||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.137,79 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.940,57 | ||||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.052,14 | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.