Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi, beserta indeks acuannya periode sebulan terakhir (per 16 Februari 2023) :

Reksadana Saham

IHSG : 3,1%

Indeks Reksadana Saham : 2,19%
HPAM Ultima Ekuitas 1 : 6,78%

Indeks Reksadana Saham Syariah : -0,2%
Principal Islamic Equity Growth Syariah : 3,2%

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 1,42%
Schroder Dynamic Balanced Fund : 4,35%

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,59%
Schroder Syariah Balanced Fund : 2,43%

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,24%
Manulife Obligasi Unggulan Kelas A ​: 0,68%

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,14%
MNC Dana Syariah : 0,38%

Reksadana Pasar Uang

​Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :

> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,2%
​Principal Cash Fund : 0,51%

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,22%
Reksa Dana Syariah Bahana Likuid Syariah Kelas S : 0,35%

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (16/02/2023) turun 0,27% ke level 6.895,664. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat turun ke level 6,728% pada Kamis (16/02/2023) pukul 18.13 WIB.

Di tengah melemahnya IHSG, reksadana pasar uang dapat dijadikan pilihan untuk investasi jangka pendek dan diversifikasi portofolio. Reksadana pasar uang berisikan instrumen pasar uang yang terbilang stabil, seperti deposito bank dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun.

​Di marketplace reksadana terbaik Bareksa terdapat dua reksadana pasar uang yang mampu mencetak imbal hasil 4,61% dan 4,08% setahun terakhir hingga 16 Februari 2023. Dua reksadana itu ialah ​Capital Money Market Fund dan Mega Dana Kas.

Reksadana Capital Money Market Fund yang dikelola oleh PT Capital Asset Management, mencatatkan cuan 4,61% dalam setahun. Menurut fund fact sheet periode January 2023, portofolio investasi reksadana ini adalah deposito BPD Sulawesi Utara, deposito BPD Riau, deposito Bank Aladin Tbk, deposito Bank Capital Tbk, deposito Bank Neo Commerce Tbk, deposito Bank Nobu Tbk, Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap II Tahun 2022 seri A, Obligasi Berkelanjutan I Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III Tahun 2022 seri A, Obligasi Berkelanjutan III Merdeka Copper Gold Tahap III Tahun 2022, dan Obligasi Berkelanjutan II MNC Kapital Indonesia Tahap I Tahun 2018.

Sedangkan reksadana Mega Dana Kas yang dikelola oleh PT Mega Asset Management, mencatatkan cuan 4,08% dalam setahun. Berdasarkan fund fact sheet periode January 2023, portofolio investasi reksadana ini adalah obligasi BFI Finance, obligasi Indah Kiat, obligasi Lontar Papyrus, obligasi Bank Sulselbar, obligasi Oki Pulp & Paper Mills, Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR013, deposito Bank Nobu, deposito Bank Victoria Syariah, deposito Bukopin Syariah, dan deposito Bank Sampoerna.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi,atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Mulai Investasi Reksadana Online di Bareksa, Klik di Sini

(Reynaldi Gumay/AM)

​* * *

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet (lembar fakta reksadana) dalam berinvestasi reksadana.

​