Yield SBN Berpotensi Menurun, Positif Buat Reksadana Pendapatan Tetap
Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun akan berada di rentang 6,15-6,5 persen
Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun akan berada di rentang 6,15-6,5 persen
Bareksa.com - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memprediksi yield (imbal hasil) obligasi pemerintah 10 tahun akan berada di rentang 6,15-6,5 persen. Penurunan imbal hasil ini bisa berpengaruh positif bagi instrumen reksadana pendapatan tetap yang berbasis obligasi pemerintah.
Wealth Management Head Bank OCBC NISP Juky Mariska menjelaskan, pada Juni 2021, pasar obligasi mengalami kerugian. Yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun meningkat 2,62 persen menjadi 6,59 persen.
"Pergerakan tersebut didorong oleh berbagai faktor seperti varian Delta Covid-19 yang meredam sentimen dan depresiasi rupiah," ujar dia dalam keterangan resmi akhir pekan lalu.
Promo Terbaru di Bareksa
Namun demikian, investor asing masih mencatat aliran modal masuk Rp18,07 triliun yang menunjukkan sebagian besar aksi jual didominasi oleh investor domestik. Dengan penawaran real yield yang relatif lebih tinggi oleh obligasi domestik, pihaknya optimistis pasar obligasi masih akan bertumbuh tahun ini.
"Kami masih mempertahankan proyeksi tahun sebelumnya dengan proyeksi akhir untuk yield obligasi pemerintah 10 tahun di kisaran 6,15-6,5 persen," terang dia.
Penurunan yield obligasi pemerintah ini tentunya berdampak positif bagi instrumen berbasis obligasi pemerintah, yakni reksadana pendapatan tetap. Dari 29 produk reksadana pendapatan tetap yang ada di Bareksa, hampir seluruhnya membukukan tingkat pengembalian (return) positif.
Hanya Manulife Obligasi Unggulan Kelas A dari PT Manulife Aset Manajemen Indonesia yang return-nya terkoreksi 1,06 persen dalam satu tahun.
Sementara 28 produk lainnya masih membukukan return positif, di rentang 0,41-14,33 persen. Syailendra Pendapatan Tetap dan Sucorinvest Bond Fund menjadi reksadana pendapatan tetap yang mencetak return tertinggi.
Sucorinvest Bond Fund dari PT Sucor Asset Management mencatat return 14,33 persen dalam setahun atau tertinggi di antara reksadana pendapatan tetap lainnya.
Sementara reksadana Sucorinvest Bond Fund mencetak return 13,48 persen atau return terbesar kedua di jajaran produk reksadana pendapatan tetap.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,03 | 0,25% | 4,04% | 7,65% | 8,34% | 19,35% | 38,37% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,26 | 0,24% | 4,15% | 7,07% | 7,43% | 2,86% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.083,12 | 0,61% | 4,00% | 7,43% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.850,3 | 0,56% | 3,87% | 7,00% | 7,41% | 17,60% | 40,59% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.281,48 | 0,87% | 4,03% | 7,06% | 7,44% | 20,33% | 35,76% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.