BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Tiga MI Ini Berhasil Catat Lonjakan AUM Reksadana pada Mei di Tengah Pandemi

Bareksa11 Juni 2020
Tags:
Tiga MI Ini Berhasil Catat Lonjakan AUM Reksadana pada Mei di Tengah Pandemi
Direktur Utama PT Danareksa Investment Management, Marsangap P. Tamba. (Bareksa/AM)

Secara YtD, Danareksa IM, BNI-AM dan Sucor AM membukukan kenaikan AUM saat mayoritas MI tertekan akibat Covid-19

Bareksa.com - Dana kelolaan industri reksadana nasional memang masih tertekan akibat sentimen dampak pandemi Covid-19. Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report Mei 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan secara year to date pada Mei 2020, assets under management (AUM) reksadana anjlok 13 persen jadi Rp474,2 triliun dibandingkan Desember 2019 yang sebesar Rp542,2 triliun. Sebulanan (MoM), dana kelolaan reksadana satgnan dan year on year (YoY) minus 7 persen.

Meskipun secara YtD, AUM industri reksadana nasional masih tertekan, namun ternyata ada beberapa manajer investasi yang membukukan kenaikan dana kelolaan. Dalam daftar top 20 MI juara AUM pada Mei 2020, ada tiga yang berhasil membukukan kenaikan. Tiga MI tersebut ialah Danareksa Investment Management, BNI Asset Management dan Sucorinvest Asset Management.

Danareksa IM berhasil membukukan kenaikan AUM 11 persen secara YtD pada Mei 2020 menjadi Rp25,15 triliun, BNI-AM bukukan kenaikan 2 persen jadi Rp20,64 triliun dan Sucor AM juga naik 2 persen jadi Rp10,34 triliun. Danareksa berada di posisi 6 dalam daftar top MI AUM terbesar, BNI-AM posisi 7 dan Sucor AM posisi 16.

Promo Terbaru di Bareksa

Selain ketiga MI tersebut, 17 MI lainnya dalam daftar top 20 mencatatkan penurunan AUM secara YtD bervariasi antara 4 persen hingga 35 persen.

Secara YoY, Sucor AM membukukan lonjakan AUM tertinggi dalam daftar top 20, yakni mencapai 50 persen. Kemudian lonjakan AUM Danareksa menjadi tertinggi kedua atau mencapai 40 persen, dan BNI-AM ketiga dengan kenaikan 18 persen. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 8 MI dalam daftar top 20 masih membukukan kenaikan AUM, 10 lainnya mencatatkan penurunan AUM dan sisanya stagnan.

Top 20 MI AUM Terbesar Mei 2020

Illustration
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2020

Bagaimana profil ketiga MI tersebut dan apa saja produknya? Berikut ulasannya :

1. Danareksa IM

Illustration
Sumber : Bareksa

Danareksa Investment Management (Persero) didirikan pada 28 Desember 1976 di Jakarta. Perusahaan melakukan kegiatan di bidang pasar modal dan pasar uang ini memiliki izin sebagai Manajer Investasi dari Bapepam-LK dengan No. KEP-27/PM-MI/1992 pada 9 Oktober 1992. Danareksa IM disebut-sebut sebagai perusahaan manajemen investasi tertua di Indonesia.

Illustration
Sumber : Bareksa

Berdasarkan data Bareksa, Danareksa IM tercatat telah meluncurkan 119 produk reksadana. Top 10 produk Danareksa dengan AUM terbesar didominasi oleh reksadana terproteksi. Meski begitu reksadana pasar uang Danareksa Seruni Pasar Uang II menjadi produk Danareksa IM dengan AUM terbesar mencapai Rp1,96 triliun.

Produk Danareksa IM selain terproteksi yang mengelola dana investor dalam jumlah besar yakni reksadana saham Danareksa Mawar Ekuitas Plus dengan AUM Rp1,2 triliun, Reksa Dana Danareksa Seruni Pasar Uang 11 AUM Rp1,13 triliun, reksadana pendapatan tetap Danareksa Pendapatan Tetap Multi Plus Rp827,6 miliar dan reksadana saham Danareksa Mawar Rp803,2 miliar.

Top 10 Produk Danareksa IM AUM Terbesar Mei 2020

Illustration
Sumber : Bareksa

Direktur Utama Danareksa IM, Marsangap P Tamba, sebelumnya pendorong utama kenaikan perseroan ialah karena secara nature, lebih banyak dana-dana institusi. "Dalam kondisi seperti ini, kami terus tawarkan investasi yang sifatnya high quality sekaligus untuk menjawab kebutuhan beberapa nasabah yang memang perlu menempatkan dananya," ujarnya menganggapi lonjakan AUM pada April 2020 pertengahan Mei lalu.

Menurut Marsangap, pada nasabah institusi memang, umumnya mereka memiliki target, seperti yang berlaku oleh perusahaan asuransi ketika menempatkan dananya untuk investasi. "Hal seperti itu yang kami optimalkan di kondisi saat ini," ungkap Marsangap.

Dia menyatakan hingga akhir 2020, secara industri secara keseluruhan untuk tetap tumbuh positif sepertinya tidak mudah. "Jadi memang tidak bisa seoptimitistis tahun sebelumnya. Kami pikir, worst case dana kelolaan bisa turun 10 persen dari potensi koreksi market dan early redemption beberapa produk yang mendekati mature-nya. Tapi, kami berupaya untuk bisa menjaga dana kelolaan stabil di Rp34 triliun hingga Rp35 triliun," ungkapnya.

2. BNI-AM

Illustration
Sumber : Bareksa

BNI-AM merupakan anak perusahaan PT BNI Securities, di mana pada pertengahan tahun 2011, BNI Securities melakukan pemisahan kegiatan usaha Divisi Manajemen Investasi (Asset Management). Perusahaan meraih izin sebagai Manajer Investasi dengan No KEP-05/BL/MI/2011 tanggal 7 Jul 2011.

Illustration
Sumber : Bareksa

Berdasarkan data Bareksa, BNI-AM telah meluncurkan 171 produk reksadana. Top 10 produk reksadana BNI-AM yang mengelola dana terbesar terbagi rata untuk beberapa jenis, yakni 2 reksadana pasar uang, 2 reksadana terproteksi, 3 reksadana pendapatan tetap, 2 reksadana indeks & ETF dan 1 reksadana saham.

Posisi pertama ditempati reksadana pasar uang RD BNI-AM Dana Likuid dengan dana kelolaan Rp2,51 triliun. Kemudian di urutan kedua ada reksadana terproteksi. Ketiga reksadana saham BNI-AM Inspiring Equity Fund AUM Rp1,06 triliun, keempat dan kelima ditempati reksadana pendapatan tetap yakni BNI-AM Pendapatan Tetap AUM Rp1,02 triliun dan BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Manggala Rp592,8 miliar.

Top 10 Reksadana BNI-AM AUM Terbesar Mei 2020

Illustration
Sumber : Bareksa

Direktur Utama BNI-AM, Reita Farianti sebelumnya menyatakan sejatinya perseroan menargetkan kenaikan AUM pada 2020 sebesar 35 persen dibandingkan 2019. Target itu mempertimbangkan pada akhir tahun lalu perseroan berhasil membukukan lonjakan AUM 35 persen dibandingkan 2018.

"AUM BNI-AM dari Rp16,09 triliun di 2018 naik menjadi Rp21.37 triliun pada akhir Desember 2019. Dan rata-rata pertumbuhan industri di 2019 hanya 10 persen. Jadi AUM kita tiga kali dari rata-rata," ungkapnya pada Januari 2020 lalu.

Namun target yang dicanangkan BNI-AM tersebut belum mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19 yang sudah menghantam pasar modal jadi tertekan beberapa waktu terakhir. Meski begitu, hingga Mei 2020 masih terbukti BNI-AM mampu mencatatkan kenaikan dana kelolaan di saat industri sedang tertekan.

3. Sucor AM

Illustration
Sumber : Bareksa

Sucorinvest Asset Management merupakan anak perusahaan dari Sucorinvest Group yang merupakan perusahaan penyedia produk dan layanan sekuritas, manajemen aset serta brokerage yang telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun. Perusahaan mengantongi izin sebagai manajer investasi dari Bapepam-LK dengan No KEP-01/PM/MI/1999 tanggal 1 Juni 1999.

Illustration
Sumber : Bareksa

Berdasarkan data Bareksa, Sucor AM telah meluncurkan 46 produk reksadana. Produk reksadana perseroan yang membukukan AUM terbesar yakni reksadana pasar uang Sucorinvest Money Market Fund dengan dana kelolaan Rp4,78 triliun pada Mei 2020. Kedua ialah reksadana saham Sucorinvest Equity Fund AUM Rp1,18 triliun, ketiga reksadana pasar uang Sucorinvest Sharia Money Market Fund Rp581,6 triliun, keempat dan kelima reksadana penyertaan terbatas dan terproteksi.

Top 5 Reksadana Sucor AM AUM Terbesar Mei 2020

Illustration
Sumber : Bareksa

Direktur Utama Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul Wawointana, sebelumnya menyatakan meskipun pasar modal nasional dan global anjlok dihantam sentimen negatif wabah virus corona, namun kinerja perseroan masih berhasil membukukan net subscription reksadana. Hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan dapat mencapai dana kelolaan Rp15 triliun.

"Kondisi pasar yang sedang bearish seperti ini cukup berdampak pada kinerja beberapa reksadana saham. Kami berharap dapat menutup kinerja reksadana saham kami tahun ini dengan positif apabila kondisi pasar dapat segera membaik," ujar Jemmy akhir Maret lalu.

Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.

Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.

Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.

Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).

Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,44

Up0,08%
Up3,33%
Up0,02%
Up5,55%
Up18,27%
-

Capital Fixed Income Fund

1.769,29

Up0,54%
Up3,38%
Up0,02%
Up6,86%
Up17,32%
Up43,94%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.748,07

Down- 0,93%
Up3,17%
Up0,01%
Up3,84%
Up18,21%
Up46,65%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.036,37

Down- 0,18%
Up1,84%
Up0,01%
Up2,73%
Down- 2,13%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.034,65

Up0,48%
-
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua