Tiga Stigma Negatif dalam Investasi, Benar atau Salah?
Cara paling bijak untuk memastikan keamanan finansial kita dan keluarga di masa depan adalah dengan berinvestasi

Cara paling bijak untuk memastikan keamanan finansial kita dan keluarga di masa depan adalah dengan berinvestasi
Bareksa.com - Tuntutan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi dari waktu ke waktu, membuat orang harus memutar otak untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, terlebih di masa yang akan datang di mana nilai uang kita akan cenderung tergerus atau istilah kerennya disebut inflasi.
Cara paling bijak untuk memastikan keamanan finansial kita dan keluarga di masa depan adalah dengan berinvestasi. Banyaknya pilihan investasi terkadang membuat sebagian orang bingung, namun mudah-mudahan kebingungan Anda akan teratasi setelah membaca artikel ini.
Pada perkembangan era digital yang sangat berkembang pesat saat ini, investasi pada berbagai instrumen sangat mudah dilakukan. Jenis investasi pun semakin beragam. Sayangnya, kemudahan akses dan keberagaman investasi ini tidak otomatis membuat sebagian besar masyarakat berpartisipasi aktif dalam berinvestasi. Masih cukup banyak orang yang enggan berinvestasi, karena "stigma" yang beredar di masyarakat masih cukup kuat.
Promo Terbaru di Bareksa
Beberapa "stigma" tersebut antara lain :
1. Bisa Menyebabkan Kehilangan Uang
Berbicara mengenai investasi, tentu mengandung risiko-risiko tertentu di dalamnya. Risiko-risiko tersebut berbanding lurus dengan tingkat imbal hasil (return) yang dihasilkan. Semakin tinggi tingkat return yang dihasilkan, akan semakin tinggi pula risiko yang ada (high return, high risk).
Risiko merupakan bagian dari investasi yang tidak bisa terpisahkan, dan semestinya tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Risiko investasi tentu saja dapat diminimalisir dengan strategi tertentu dan bergantung dari jenis investasi yang dipilih.
Dalam investasi reksadana misalnya, reksadana jenis saham merupakan jenis reksadana yang paling berisiko (high risk) karena sifat underlying asset-nya yang memiliki volatilitas tinggi. Tetapi jika kita tidak berani mengambil risiko tersebut, maka kita dapat mengganti investasi tersebut dengan alternatif lain yang risikonya cenderung rendah, semisal reksadana pasar uang.
Dengan demikian, investasi tidak selalu menyebabkan kehilangan uang, tetapi bergantung dari bagaimana calon investor menyikapi risiko-risiko tersebut.
2. Membutuhkan Modal Besar
"Stigma" menyesatkan yang satu ini memang sudah mengakar dan turun menurun pada masyarakat. Investasi yang ada dalam benak sebagian besar masyarakat adalah investasi saham yang membutuhkan banyak modal dalam jumlah yang sangat besar.
Padahal, saat ini banyak jenis investasi yang dapat dimulai dengan hanya Rp10.000! Misalnya seperti reksa dana pasar uang Syailendra Dana Kas yang dapat dibeli mulai Rp10.000 melalui marketplace reksadana online Bareksa.
3. Rumit dan Perlu Ilmu Khusus
Siapa bilang investasi itu rumit dan perlu ilmu khusus? Saat ini sudah tersedia investasi yang mudah serta tidak perlu banyak effort dalam mempelajari atau memantau investasi kita secara berkala. Investasi jenis apa yang dimaksud? Tentu saja reksadana.
Pada investasi reksadana, pembukaan akun baru dapat dengan mudah dilakukan melalui aplikasi seperti aplikasi Bareksa. Dengan hanya bermodalkan kuota internet dan uang Rp10.000, kita sudah bisa mulai berinvestasi, terlebih pembayarannya yang kini semakin mudah dengan adanya e-wallet yaitu OVO.
Disamping itu, tanpa perlu pengetahuan khusus pun reksadana dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin berinvestasi, namun tidak punya waktu atau pengetahuan khusus perihal investasi.
Mengapa demikian? Karena reksadana dikelola oleh manajer investasi yang merupakan pihak profesional dalam bidang investasi yang bertugas untuk memastikan bahwa dana yang diinvestasikan terkelola dengan baik.
Investasi merupakan pilihan yang dapat kita manfaatkan dengan bijak. Kendati demikian, tidak semua orang mampu berinvestasi dengan bijak. Karena itu, penting bagi kita untuk senantiasa belajar dan menggali informasi terlebih dahulu sebelum memulai investasi dalam instrumen apa pun.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.