BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Reksa Dana Hari Ini : IHSG Naik Tipis, Reksa Dana Maybank Cetak Profit Tertinggi

10 Oktober 2017
Tags:
Reksa Dana Hari Ini : IHSG Naik Tipis, Reksa Dana Maybank Cetak Profit Tertinggi
Cropped image of businessman calculating profit with coins on desk, Copyright: <a href='https://www.123rf.com/profile_andreypopov'>andreypopov / 123RF Stock Photo</a>

Di tengah indeks acuan yang negatif, reksa dana Maybank Dana Ekuitas cetak profit 2,1 persen dalam sebulan

Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir :

1) Reksa Dana Saham : Maybank Dana Ekuitas (2,1 persen)
2) Reksa Dana Saham Syariah : Sucorinvest Sharia Equity Fund (2,62 persen)
3) Reksa Dana Campuran : Syailendra Balanced Opportunity Fund (0,82 persen)
4) Reksa Dana Campuran Syariah : Simas Syariah Berkembang (0,99 persen)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap : Syailendra Pendapatan Tetap Premium (1,32 persen)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : MNC Dana Syariah (0,59 persen)
7) Reksa Dana Pasar Uang : Sucorinvest Money Market Fund (0,57 persen)
8) Reksa Dana Pasar Uang Syariah : Emco Barokah Syariah (0,5 persen)

Benchmark Reksa Dana:

Promo Terbaru di Bareksa

- Inflasi September: 0,13 persen

- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp 100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

- IHSG: 0,99 persen
- Indeks Reksa Dana Saham : -0,79 persen
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah : -2,31 persen
- Indeks Reksa Dana Campuran : -0,24 persen
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah : -1,15 persen
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap : -0,15 persen
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah : 0,27 persen
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang : 0,36 persen
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah : 0,32 persen

Summary

Mengawali awal pekan perdagangan, pasar saham pada Senin, 09 Oktober 2017 ditutup positif. Tercatat indeks harga saham gabungan (IHSG) naik tipis 0,16 persen ke level 5.914,93. Enam dari 10 sektor menopang IHSG dengan kenaikan terbesar pada sektor perdagangan 0,81 persen dan sektor barang konsumsi yang menguat 0,69 persen.

Dari sektor barang konsumsi terdapat dua saham rokok yang menopang penguatan IHSG, yakni saham PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) dan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan kontribusi masing-masing 5,3 poin dan 2,5 poin. Adapun dari sektor perdagangan, laju indeks ditopang saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan kontribusi pada IHSG sebesar 2 poin.

Arus dana asing masih tampak keluar dari pasar saham Indonesia. Pada perdagangan kemarin asing kembali mencatatkan penjualan bersih, yakni Rp 266,71 miliar di seluruh pasar. Sepanjang 2017, asing telah membukukan penjualan bersih Rp 14,76 triliun di seluruh pasar. IHSG terlihat masih berada dalam tren penurunan jangka pendeknya.

Minimnya sentimen positif yang dapat mendorong IHSG berbalik arah untuk kembali melanjutkan tren penguatannya mendorong investor cenderung mengambil langkah wait and see terlebih dahulu. Di sisi lain, nilai tukar rupiah mencatatkan penguatan tipis. Di pasar spot, rupiah terapresiasi 1 poin atau 0,01 persen di posisi Rp 13.518 per dolar AS.

Adapun kenaikan tipis pada IHSG juga tampak belum memberikan dorongan signifikan pada kinerja reksa dana saham. Di mana, reksa dana ini menempatkan sebagian besar asetnya pada efek saham. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana saham masih membukukan return negatif, yakni 0,79 persen. Begitupun dengan reksa dana campuran, yang juga menempatkan saham dalam aset portofolio reksa dananya membukukan return negatif 0,24 persen dalam sebulan terakhir.

Di pasar obligasi, yield (imbal hasil) obligasi tenor 10 tahun yang menjadi benchmark stabil di level 6,52 persen dalam setahun. Namun adanya aksi profit taking di pasar obligasi turut menekan kinerja reksa dana pendapatan tetap yang menempatkan sebagian besar asetnya pada obligasi mencatatkan kinerja negatif. Dalam sebulan terakhir, rata-rata reksa dana pendapatan tetap membukukan return negatif 0,15 persen.

Untuk investor penghindar risiko, reksa dana pasar uang menjadi produk yang paling sesuai untuk dipilih. Dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana pasar uang stabil di return 0,36 persen. Hal ini dikarenakan jenis reksa dana ini menempatkan asetnya pada deposito dan surat utang jangka pendek yang memiliki risiko fluktuasi pasar rendah dibanding instrumen investasi lainnya seperti saham.

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,57

Up0,36%
Up5,38%
Up9,72%
Up9,86%
Up18,65%
Up8,78%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,86

Up0,46%
Up5,00%
Up8,84%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,16

Up0,41%
Up4,45%
Up9,64%
Up9,88%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,96

Up1,04%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua