Bareksa.com – Mulai hari ini (26 Mei 2017), semakin banyak produk reksa dana yang dapat dibeli di Marketplace Reksa Dana Bareksa. Ada lima produk reksa dana yang dikelola oleh Mandiri Manajemen Investasi kini tersedia di Bareksa.

PT Mandiri Manajemen Investasi sendiri merupakan salah satu perusahaan manajer investasi yang memiliki pengalaman cukup baik dalam mengelola investasi sejak tahun 2004. Manajer investasi yang merupakan anak usaha Bank Mandiri ini memiliki total dana kelolaan terbesar kedua di Indonesia, yang mencapai Rp31,39 triliun pada periode April 2017.

Kinerja kelima reksa dana tersebut, sejak awal tahun hingga saat ini (per tanggal 24 Mei 2017) cukup baik dengan hasil return yang positif. Bahkan, beberapa di antaranya mampu mencetak return lebih besar dibandingkan acuannya (benchmark). Ulasan lengkapnya adalah sebagai berikut.

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Dua reksa dana saham yang baru live di Bareksa ini terdiri dari Mandiri Investa Dana Syariah dan Mandiri Investa Dana Utama. Meski return keduanya berada di bawah benchmark, mereka masih mencatatkan kinerja yang positif yakni masing-masing sebesar 2,43 persen dan 4,67 persen di sepanjang tahun ini (year-to-date/YTD) hingga 24 Mei 2017. Lebih jelasnya tampak pada grafik di bawah ini.

Grafik: Perbandingan Return Reksa Dana Pendapatan Tetap PT Mandiri Manajemen Investasi dengan Benchmark, Year-to-date (YTD)

Sumber: Bareksa.com

Reksa dana jenis pendapatan tetap ini dapat menjadi pilihan alternatif bagi investor yang memiliki tujuan investasi jangka menengah dengan periode investasi satu hingga tiga tahun. Selain itu, produk ini juga cocok untuk investor yang memiliki profil risiko moderat (sedang) yang mengharapkan imbal hasil lebih besar daripada bunga deposito.

Reksa Dana Campuran

Selanjutnya, di Bareksa kini juga tersedia produk reksa dana campuran kelolaan Mandiri Manajemen Investasi bernama Mandiri Investa Aktif. Pada Barometer Bareksa, reksa dana ini memiliki skor 4 dari skala 5, yang berarti kinerja reksa dana tersebut cukup baik. Adapun Barometer Bareksa sendiri merupakan peringkat untuk reksa dana dengan memperhitungkan return serta risiko yang dibandingkan dengan benchmark.

Reksa dana yang diluncurkan sejak tahun 2005 ini mampu mencetak return mencapai 10,76 persen secara YTD. Kinerja tersebut mengalahkan indeks acuannya yang tercatat hanya menghasilkan return 6,63 persen.

Grafik: Perbandingan Return Reksa Dana Campuran PT Mandiri Manajemen Investasi dengan Benchmark, Year-to-date (YTD)

Sumber: Bareksa.com

Reksa Dana Saham

Mandiri Investa Atraktif Syariah dan Mandiri Investa Cerdas Bangsa menjadi dua produk reksa dana jenis saham yang tersedia di Marketplace Reksa Dana Bareksa sejak hari ini. Kedua reksa dana yang termasuk jenis investasi berisiko tinggi ini juga memiliki hasil return yang tinggi.

Kedua reksa dana ini mampu menghasilkan return lebih besar dibandingkan dengan reksa dana sejenisnya. Sejak awal tahun, Mandiri Investa Atraktif Syariah menghasilkan return 1,47 persen dan Mandiri Investa Cerdas Bangsa menghasilkan return 5,02 persen. Pada saat yang sama, indeks reksa dana saham hanya menghasilkan return 1,05 persen. Lebih jelasnya terlihat pada grafik di bawah ini.

Grafik: Perbandingan Return Reksa Dana saham PT Mandiri Manajemen Investasi dengan Benchmark, Year-to-date (YTD)

Sumber: Bareksa.com

Kelima produk terbaru yang tersedia di Marketplace Bareksa ini memberikan pilihan yang semakin beragam bagi masyarakat dalam berinvestasi reksa dana. Dengan begitu masyarakat pun bisa menyesuaikan produk reksa dana dengan kebutuhan dan tujuan investasi serta profil risiko masing-masing. Selain itu, minimum pembelian reksa dana ini juga sangat terjangkau, yakni dimulai dari Rp50.000 saja. (hm)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..