FUND BRIEF: Awal Pekan IHSG Positif, Sucorinvest Fund Melesat 7% Lebih Sebulan

Bareksa.com - Berikut reksa dana yang diperdagangkan di Marketplace Reksa Dana Bareksa dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:

1) Reksa Dana Saham: Sucorinvest Equity Fund (7,04%)
2) Reksa Dana Saham Syariah: Sucorinvest Sharia Equity Fund (4,53%)
3) Reksa Dana Campuran: Sucorinvest Flexi Fund (10,15%)
4) Reksa Dana Campuran Syariah: TRIM Syariah Berimbang (-0,19%)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap: Capital Fixed Income Fund (0,62%)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: MNC Dana Syariah (0,57%)
7) Reksa Dana Pasar Uang: Sucorinvest Money Market Fund (0,69%)
8) Reksa Dana Pasar Uang Syariah: Bahana Likuid Syariah (0,47%)

Benchmark Reksa Dana:

- Inflasi Oktober: 0,14%
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan:
Bank BCA: 0,416% per bulan
Bank Mandiri: 0,483% per bulan
Bank BNI: 0,483% per bulan
Bank BRI: 0,483% per bulan

- IHSG: 0,17%
- Indeks Reksa Dana Saham: -0,96%
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah: -0,82%
- Indeks Reksa Dana Campuran: -0,80%
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah: -0,51%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap: -0,89%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: -1,13%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang: -0,01%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah: 0,34%

Summary

Mengawali pekan ini (Senin, 07 November 2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat beriringan dengan bursa saham global yang menghijau. IHSG berhasil ditutup di level 5.386,21 atau naik 0,44 persen dari level akhir pekan lalu. Selain itu, sentimen positif terhadap indeks datang dari dalam negeri berupa pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2016 yang masih berada di atas 5 persen yakni sebesar 5,02 persen year-on-year. Hampir seluruh indeks sektoral bergerak positif dengan penguatan terbesar pada sektor pertambangan dan aneka industri yakni sebesar 2,75 persen dan 1,1 persen. Sementara itu, hanya sektor aneka industri yang bergerak melemah 0,21 persen.

Penguatan pasar saham ini cukup mengangkat kembali IHSG dalam ke area positif dengan return 0,17 persen sebulan, setelah sebelumnya sempat tertekan hingga minus dalam sebulan terakhir. Namun rupanya hal ini tidak turut mendongkrak kinerja reksa dana berbasis saham naik signifikan. Indeks reksa dana saham dan campuran dalam sebulan terakhir ini masih mencatatkan return minus 0,96 persen dan minus 0,80 persen.

Selanjutnya pergerakan pasar obligasi masih cenderung terbatas. Hal ini tercemin dari benchmark yield (imbal hasil) obligasi tenor 10 tahun yang bergerak antara 7,27 persen hingga 7,28 persen. Tentunya, pergerakan yield obligasi membuat pergerakan harga obligasi di pasar cenderung terkoreksi.

Pergerakan harga obligasi ini, mempengaruhi pertumbuhan aset reksa dana pendapatan tetap, dimana jenis reksa dana ini memiliki aset berupa obligasi pada portofolio reksa dana. Sebulan, indeks reksa dana pendapatan tetap tercatat menghasilkan return minus 0,89 persen.

Adapun pergerakan indeks reksa dana pasar uang masih cenderung tertekan dengan return minus 0,01 persen sebulan. Hal ini dikarenakan rupanya tren penurunan suku bunga yang terjadi sejak awal tahun hingga saat ini berimbas terhadap bunga deposito. Seperti diketahui, deposito ini merupakan salah satu aset utama dalam kelolaan reksa dana pasar uang. Namun jenis reksa dana ini memiliki risiko paling rendah dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Oleh karena itu reksa dana ini bisa menjadi pilihan bagi investor pemula yang ingin berinvestasi pada produk pasar modal.

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.